HOME

Jumat, 03 Februari 2017

Kajian Kitab Ushul At-Tsalatsah-6



Muqoddimah

الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَ يَرْضَى ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَآيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لَا تَمُوْتُوْنَ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَ إِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ تَعَالَى ، وَ خيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، وَ شَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتِهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَاتِ بِدْعَةٍ وَ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٍ
أمَّا بَعْدُ ،

Puji Syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala limpahan Rahmat dan kurnia-Nya, sehingga kita bias tetap berada di atas keimanan dan Islam sampai saat ini, dan juga masih diberi kesempatan untuk mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Salallahu ‘alaihissalam sesuai dengan pemahaman para sahabat Nabi Radiyallahu ‘anhum

RISALAH 2
*3 Perkara yang wajib diketahui setiap Muslim dan mengamalkan (3 Perkara ini)*

اعلم رحمك الله أنه يجب علي كل مسلم و مسلمة تعلم هذه الثلاث مسائل و العمل بهن

  Ketahuilah wahai para pembaca اعلم :

Kata (اعلم) dalam bahasa arab menunjukan bahwa seruan setelah kalimat ini adalah penting.
Contoh kalimat (اعلم) dalam Al-Qur’an :
Allah Ta’ala berfirman :
فاعلم أنه لا إله إلا الله
“ Ketahuilah bahwasannya tidak ada yang berhak disembah kecuali Allah Ta’ala” (QS. Muhammad :  19 )
Kalimat (لاإله إلا الله) adalah kalimat yang sangat penting, hanya dengan kalimat itu serta yakin dengannya, maka seseorang bias masuk surga. Nabi sallahu’alaihiwasallam bersabda :
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلاَمِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
Barangsiapa yang akhir perkataannya Lailaha illallah maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud)
Semoga Allah merahmati para pembaca رَحِمَكَ اللهُ : 
Ini adalah do’a dari penulis untuk para pembaca semua, makna kalimat (الرَحْمَةُ) juga mengandung do’a ampunan  (المَغْفِرَةُ).
Bahwasannya wajib bagi setiap muslim dan muslimah : أَنَّهُ يَجِبُ عَلَي كل مسلم و مسلمة
Makna Wajib : Apa saja yang diminta oleh pembuat syari’at (Allah) dengan keharusan untuk dilakukan sesuai petunjuk  Nabi salallahu’alaihiwasalam. Berpahala bagi orang yang melakukan dan siksa bagi yang meninggalkan (kewajiban itu).
mempelajari 3 pekara dan beramal dengannya : و العمل بهن ثَعَلُّمُ هذه الثلاث مَسَائِلَ
Yaitu wajib bagi kita semua untuk  mengetahui 3 perkara ini dan meyakininya, diantaranya ;
1.      Bahwasannya Allah Ta’ala yang menciptakan kita, dari asalnya tidak ada menjadi ada. Allah Ta’ala berfirman :
وَ لَقَدْ خَلَقْنَا الإِنْسَانَ وَ نَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهِ نَفْسُهُ
“Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya…”(QS. Qaf : 16)
Allah Ta’ala juga berfirman :
أَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمْ الخَالِقُوْنَ
 “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?”(QS. At-Thuur : 35)


Allah Ta’ala yang memberi rezeki kepada kita berupa nikmat-nikmat untuk menopang hidup kita, misal : makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan kendaraan dll.

Dan Allah Ta’ala tidak membiarkan kita begitu saja tanpa tujuan yang tidak jelas. Allah Ta’ala berfirman :
أفحسبتم أنما خلقناكم عبثا و أنكم إلينا لا ترجعون (115) فتعالى الله المالك الحق ، لآ إله إلا هو رب العرش الظيم
“Maka apakah kamu megira, bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main  (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami ?”
“Maha Tinggi Allah,Raja yang sebenarnya, Tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Tuhan Yang mempunyai ‘Arys yang Mulia ” (QS. Al-Mukminun : 115-116)

Faidah :
Ada 2 golongan manusia dalam memandang tujuan hidup
a.       Orang-orang kafir, mereka menyangka bahwa Allah menciptakan dia adalah main-main saja. Allah Ta’ala berfirmann :
و ما خلقنا السماء و الأرض و ما بينهما باطلا ، ذلك ظن الذين كفروا ، فويل للذين كفروا من النار
Dan kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya tanpa hikmah, Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk kedalam neraka”(QS. Shaad : 27)
b.      Orang-orang mukmin, mereka adalah orang-orang yakin bahwasannya mereka tidak diciptakan kecuali dengan tujuan yang mulia, yaitu Ibadah. Allah Ta’ala berfirman :
وما خلقت الجن و الإنس إلا ليعبدون
“Tidaklah aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah ”(QS. Adz-Dzariyat : 56)

Akan tetapi Allah Ta’ala mengutus seorang Rasul yaitu Nabi Muhammad salallahu ‘alahissalam. Pengertian Rasul yaitu siapa saja yang diustus oleh Allah dengan membawa syari’at baru.

 Barangsiapa yang mentaatinya (Nabi Muhammad) maka baginya surga, barangsiapa yang mendurhakaianya maka baginya neraka. Karena mentaatinya sama degan ta’at kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman :
مَنْ يُطِعِ الرسول فقد أطاع الله ، و من تولى فما أرسلىنا عليهم حفيظا
"Barangsiapa yang mentaati Rasul maka sungguh dia  telah mentaati Allah, Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka” (QS. An-Nisa’ : 80)
Allah Ta’ala berfirman :
تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ ۚ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ وَذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيم
“(Hukum-hukum tersebut) itu adalah ketentuan-ketentuan dari Allah dan Rasul-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam Surga yang mengalir di dalamnya sungai sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan itulah kemenangan yang besar.” (QS. An-Nisaa’: 13)
وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا خَالِدًا فِيهَا وَلَهُ عَذَابٌ مُهِينٌ
“Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka sedang ia kekal di dalamnya; dan baginya siksa yang menghinakan. .” (QS. An-Nisaa’: 14)
Nabi salallahu ‘alaihissalam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ إِلاَّ مَنْ أَبَى، قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللهِ وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجنَّةَ، وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ummatku akan masuk Surga, kecuali yang enggan.” Mereka (para Shahabat) bertanya: “Siapa yang enggan itu?” Jawab beliau: “Barangsiapa yang mentaatiku pasti masuk Surga, dan barangsiapa yang mendurhakaiku, maka sungguh ia telah enggan (untuk masuk surga).”(HR. Bukhari)
Dalam hadist lain, Nabi salallahu ‘alaihissalam bersabda :
لا يسمع بي يهودي و لا نصراني، ثم لا يؤمن بالذي جئت به إلا دخل النار
“Tidaklah orang Yahudi dan Nasrani mendengar risalahku kemudian mereka tidak beriman ajaranku (masuk Islam) kecuali mereka akan masuk neraka ”(HR. Muslim dan Ahmad)

Dalil bahwa Allah Ta’ala tmengutus pada setiap umat seorang Rasul yaitu; Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّا أَرْسَلْنَا إِلَيْكُمْ رَسُولا شَاهِدًا عَلَيْكُمْ كَمَا أَرْسَلْنَا إِلَى فِرْعَوْنَ رَسُولا (١٥) فَعَصَى فِرْعَوْنُ الرَّسُولَ فَأَخَذْنَاهُ أَخْذًا وَبِيلا (١٦)

“Sesungguhnya kami telah mengutus seorang rasul (Muhammad) kepada kamu, yang menjadi saksi terhadapmu, sebagaimana kami telah mengutus seorang Rasul kepada Fir’aun. 16. Namun Fir'aun mendurhakai Rasul itu, maka Kami siksa dia dengan siksaan yang berat” (QS. Muzammil : 15-16)

      2.      Bahwasannya Allah Ta’ala tidak ridho untuk disekutukan (Syirik) dengan siapapun dalam peribadatannya. Makna Syirik adalah memalingkan suatu ibadah kepada selain Allah Ta’ala.
Faidah :
Syirik ada 2 macam :
a. Syirik Besar, perbuatan ini menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam.
b. Syirik Kecil, perbuatan ini tidak menyebabkan pelakunya keluar dari agama Islam.

Makna ibadah adalah setiap nama-nama (Perbuatan) yang dicintai dan diridhoi Allah Ta’ala, baik perkataan atau perbuatan secara dhohir atau batin.
-          Perkataan Secara Dhohir (Perkataan dengan lisan), misal : melafadzkan 2 kalimat syahadat, bertasbih, bertahlil, menjawab salam dll.
-          Perkataan Secara Batin (Perkataan dengan hati), misal : Yakin, Tasdiq (Iman).
-          Amal secara Dhohir (Amal dengan Anggota Badan), misal : Sholat, Puasa, Zakat, Thawaf dll.
-          Amal secara Batin  (Amal dengan menggunakan hati), misal : Rasa Takut, Rasa Harap, Rasa Cinta kepada Allah dll.

Syaikh Sholeh bin Fauzan Al-Fauzan berkata : “Barangsiapa yang kepada menyembah Allah dan menyembah keapda selain Allah maka Ibadahnya batil, ibadahnya tidak ada artinya. Karena suatu ibadah itu tidaklah bermanfaat (diterima) kecuali dengan Ikhlas dan Tauhid. Apabilah tercampur dengan kesyirikan maka ibadah itu akan rusak. Hal ini sesuai dengan Firman Allah Ta’ala :
وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar : 65)
ذَٰلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ۚ وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Itulah petunjuk Allah, yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.(QS. Al-An’am : 88)
(Lihat Syarh Al-Ushul At-Tsalatsah, hal 28 oleh Syaikh Sholeh bin Fauzan bin Abdullah Al-Fauzan, cet. Darul Al-Atsar_1 Kairo)
Tidak boleh menyekutukan Allah dengan siapapun, entah itu malaikat ataupun Nabi.
Dalilnya Firman Allah Ta’ala :

وَأَنَّ ٱلْمَسَٰجِدَ لِلَّهِ فَلَا تَدْعُوا۟ مَعَ ٱللَّهِ أَحَدًا
“Dan sesungguhnya mesjid-mesjid itu adalah kepunyaan Allah. Maka janganlah kamu menyembah seseorangpun di dalamnya di samping (menyembah) Allah.”(QS. Jin : 18)
Yang dimaksud masjid-masjid yaitu tempat sujud, dan tidak boleh memalingkan ibadah kepada selain Allah Ta’ala.
Kalimat (أحدا) kalimat nakiroh dalam shighah larangan bermakna semua sesembahan selain Allah, entah itu wali, malaikat ataupun nabi.

     3.      Bahwasannya siapa saja yang mentaati Rasul dan mentauhidkan Allah, maka tidak boleh berkasih sayang dengan siapa saja yang memusuhi Allah dan Rasulnya walaupun itu kerabat terdekat kita (Bapak, Saudara Kandung maupun Anak sendiri). Dalilnya Firman Allah Ta’ala :
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ كَتَبَ فِي قُلُوبِهِمُ الْإِيمَانَ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ۖ وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ اللَّهِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ اللَّهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
“Kamu tak akan mendapati (wahai Muhammad) kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. Mereka itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung”(QS. Mujadalah : 22).
Kandungan Ayat ini : Siapa yang mengamalkan ayat ini dengan benar (berkasih sayang kepada orang mukmin dan memusuhi orang-orang kafir ) akan mendapatkan beberapa keutamaan :
a. Diletakkan Iman di hatinya
b. Kemudian dikokohkan imannya
c. Dimasukkan ke dalam surga yang penuh kenikmatan
d. Allah ridho kepadanya
e. Dan mereka pun ridho kepada Allah.


Demikian Penjelasan Kajian kita Tsalatsatu Al-Ushul 6. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita serta menambah pengetahuan kita tentang Islam. Walallahu ‘Alam

0 komentar:

Posting Komentar