HOME

Sabtu, 31 Desember 2016

"Menjemput Asa ke Kota Bima-NTB"



Oleh : Rizal Abu Fathi | Relawan Sahabat Yamima untuk Bima
===============

Bermodalkan semangat, tekad yg kuat, penuh keyakinan, uang hanya 25 jt dari donasi teman-teman group, aku brangkat ke BIMA pada hari Jum'at 30/12/16.

Tujuannya jadi relawan untuk saudara-saudara kita di BIMA-NTB, yang terkena Banjir Bandang.

No penerbanganku GA 462353 Garuda Transit Lombok, total berat barang yang dibawa kurang lebih 80 kg, setelah dibagi-bagi untuk bagasi 60kg, sementara jatah bagasi hanya 40kg untuk 2 orang, lalu jika lebih sisanya bayar..
Pikiranku bisa nego-nego dikit karena Aku baru 3 hari pulang dari Aceh yang punya pengalaman bahwa bagasi lebih dikit bisa gratis..
Tidak demikian dengan maskapai Garuda, saat itu bayar total 550rb sampai Lombok, habis dari Lombok bayar lagi ke bandara BIMA.....(sempat berfikir mau tak tinggal barang tersebut)
Tapi ya sudah dengan perasaan campur aduk, sangat menyesal dan dengan harga mahal aku tetap bayar dengan harapan bisa bermanfaat untuk saudaraku nan jauh disana....


Setelah sholat jama' qosor, kemudian aku bergegas ke ruang tunggu GATE 15, panggilan pesawat masuk antri, kebetulan bertemu dengan salah satu Ustadz owner Jongggol farm..
Aku baru sekali ketemu beliau, dan beliaupun tidak kenal saya..
Terjadi bincang-bincang;
Rizal  : Ust Mau ke Lombok ?
Lanjut aku perkenalkan diri pernah jumpa di tempat beliau..bla2

Ust M : Mau ada keperluan apa ke Bima..?
Rizal  : Owh aku relawan ustad, mau bantu saudara-saudara kita yang terkena banjir bandang..
Ini juga baru pulang dari Aceh kata ku..
Ust M : Owh gitu.

Perbincangan ini sambil berdiri berjalan menuju cek petugas..
Sampai giliran saya duluan dicegat oleh petugas. Barang terlalu banyak di atas pak, "kata petugas" menyapa saya..
Ini harus di kembalikan ke bagasi..."katanya lagi"
Glag..waduh aku harus bayar lagi pikir ku (bagaimana dengan Uang Ummat) sangat boros untuk bagasi..
Aku di tahan oleh petugas dan ust M lanjut jalan...
ketemu-ketemu di tangga pesawat sebelum beliau tanya, saya langsung jelaskan kalau barang di 
*bagasi kita sudah over*
Dan berlalu sampai di bangku masing-masing..
Lalu pas saya ke bangku belakang dia sodorkan Amplop, (Beliau berkata) titip untuk saudara-saudara ku di BIMA..
Aku pegang dan betapa kagetnya hatiku isinya amplop tertulis Rp 10.996.800 
Air mata ku menetes berderai dan haru...(hampir saja saya tidak percaya pintu rezeki)
Belum lagi harapan itu pupus sudah diganti yg terbaik..

Aku teringat Ibunda Isa alaihissalam yaitu Siti Maryam ketika saat-saat mau melahirkan Nabi Isa Alihissalam bersandar di bawah pohon kurma, 
Siti Maryam tidak sangggup berbicara apa- apa, maka ketawakalan Maryam kepada Allāh Jalla Jalaluh bertambah besar, yang tersisa hanyalah keikhlasan dan penuh harapan



Sahabat....
Hidup itu seperti Fatamorgana yang sebentar saja kelihatan, lalu lenyap tak tampak...
Bagai bayangan semu belaka...
Kita hanya di tuntut untuk bergerak dan bertawakkal..
Lantas...!! 
Apa yg anda khawatirkan tentang makna hidup yg sesungguhnya..?
Bukankah karena hari ini INDAH lalu kita BAHAGIA.
Bukankah karena tak ada Rintangan kita jadi Optimis..
Tapi coba cara pandang kita balik..
Bukankah karena kita BAHAGIA, maka hari ini hidup menjadi INDAH.
Bukankah karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa..
Maka berbahagialah dengan berbagi, rakyat BIMA menunggi uluran tanganmu..

Selesai


Sekarang mereka sedang kelaparan, Sebagaimana dikabarkan oleh Beliau Rizal Abu Fathi Hafizahullah.

==============
Untuk Donasi BIMA 
Rek BSM (451) 7105 1385 33
A.n Yayasan Amanah Insan Madani
Cp | 0852 1861 6689 Rizal
✒__sahabat yamima.id
FB | Sahabat yamima

Tahun Baru Apa Salahnya?


Oleh : Dr. Muhammad Arifin Badri, Lc, MA
(Alumni Doktoral Universitas Islam Madinah)

Malam pergantian tahun terutama 00.00 adalah momentum yang istimewa bagi banyak orang, dan bisa jadi anda salah satunya. Kehadiran 00.00 pada malam ini begitu anda nati nantikan, namun ijinkan saya saat ini bertanya: sebenarnya apa yang anda dapatkan pada saat tersebut?
Uang anda bertambah? Usaha anda jadi sukses? Penyakit anda sembuh? Masalah anda selesai?

Sobat! Sadarkah anda sejatinya momentum 00.00 bukan hanya anda yang mendapatkannya , perampok, pencuri, pembunuh, pemerkosa, pengkhianat, penista agama semisal hoak , munafik samaipun kafir paling kafir juga mendapatkannya.
Lalu apa yang membedakan 00.00 anda dari 00.00 mereka?
Hura hura , mereka juga hura hura, bertambah umur mereka juga bertambah umur, bahkan hewan-hewanpun juga mendapatkannya.
Yang membedakannya tentu sikap dan amalan anda, panjangnya umur, semua bisa mendaptkannya namun amal kebajikan, ibadah, dan ketaqwaan hanya orang orang cerdas dan pilihan yang dapat melakukanya pada setiap detik dari umurnya.
Suatu hari Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ditanya: siapakah orang yang paling baik? beliau bersabda:
من طال عمره وحسن عمله
"Orang yang panjang umurnya dan baik amalannya". ( HR. Ahmad dll)



Dengan demikian yang istimewa bukan 00.00 nya namun yang istimewa adalah amalan anda. Karena dahulu Fir'aun juga mendapatkan momentum ini, sebagaimana manusia terkutuk lainnya juga mendapatkannya, sampaipun orang semisal HOAK juga telah berkali kali mendapatkannya dan bahkan merayakannya.
Masihkah anda peduli dengan 00.00 melebihi momentum momentum lainnya? Ataukah anda mulai menyadari bahwa yang pantas diperdulikan ialah amalan anda, agar anda menjadi orang yang terbaik . Selamat berjuang menjadi orang terbaik dengan amal dan karya anda.

Jumat, 30 Desember 2016

TAHUN BARU?? APANYA YANG BARU…??



✍Ustadz Dr. Syafiq Basalamah, Lc, MA, حفظه الله تعالى
(Alumni Doktoral Universitas Islam Madinah)

_Akhi, Ukhti…_
*TAHUN BARU*
_Ada apa sebenarnya dengan tahun baru ?_
_Untuk siapakah tahun baru?_
_Emangnya apanya yang baru?_
Sering kali terjadi pembodohan publik. Sesuatu yang buruk akan dianggap baik dengan propaganda yang tiada henti (PENCITRAAN). Sehingga terbentuklah opini publik bahwa itu adalah hal yang baik
Begitu pula dengan tahun baru…
COBA KAU GUNAKAN AKAL SEHATMU…
_Ingatlah bahwa tidak ada yang baru…_
Tempat kerjaMU tetap yang lama…
Tempat sekolahMU juga sama…
Istri atau suami kita juga tidak baru…
Anak-anakMU juga masih yang lama…
RumahMU juga tetap yang dahulu…
Teman-teman dan sohib juga sama…
GajiMU juga tetap…
*_TERUS APANYA YANG BARU?_*
Sebagian umat islam turut dalam perayaan tahun baru dengan berbagai cara..
Ada yang tenggelam dalam acara-acara tidak berguna
Ada yang menggunakannya untuk bermuhasabah
Ada yang berkumpul berdoa dan berdzikir
Ketahuilah… pada malam tahun baru itu tidak ada peristiwa apapun, sehingga kau harus bersikap atau bertindak
Tidak ada yang istimewa, tidak padamu, tidak pada negaramu, tidak pada keluargamu
*TIDAK ADA APA-APA PADA MALAM TAHUN BARU*
*_LAA SYAI-I…_*
Kita saja yang tertipu OLEH MEDIA
Laluilah malam tahun baru seperti seorang petani muslim di lereng gunung merapi
Setelah shalat isya’ ia bersiap-siap untuk tidur
Ia berwudu’ seperti hendak shalat
Lalu ia membaca doa dan wirid sebelum tidur
Lalu ia bangun sebelum subuh untuk mengambil bagian rizkinya dari shalat malam
Dan Ketika adzan subuh dikumandangkan ia berangkat ke rumah Allah
Dan kemudian ia memulai aktivitasnya dengan biasa…
*KARENA PADA MALAM TAHUN BARU MEMANG TIDAK ADA PERISTIWA APA-APA.*
Orang yang cerdas adalah orang yang berusaha untuk berada di depan dan tidak mau menjadi ekor, dia menjadi dirinya sendiri.
Maka kau Jangan menjadi ekor…karena tugas ekor itu menutupi aib dan kotoran serta mengusir serangga.
Sudah saatnya yang mengaku islam untuk kembali kepada ISLAM.

🌐 Sumber: http://bbg-alilmu.com

Kamis, 29 Desember 2016

Ancaman Para Pengkhianat Terhadap Negara Indoneisa



oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far



Mau Hidup di Negara manapun, apakah yang kalian tanyakan pertama kali? Pasti perihal Keamanan, bukankah kita yang berada di luar Negeri atau Anda yang punya keinginan untuk merantau ke negara orang, yang awal kita tanyakan ke teman-teman yang sudah ada di negara itu adalah perihal keamanan bukan ?.

Bayangkan kalau keamanan sudah hilang dari suatu Negeri, apa yang terjadi? Pasti kekacauan, Sejarah sudah membuktikan bahwa keamanan suatu yang urgent bagi setiap manusia.

Secara lahiriyah pada diri manusia, pasti ingin hidup damai, tentram dan nyaman. Lantas bagaimana kalau suatu Negara itu tidak stabil keamanan nya?
Ingatlah, bahwa keamanan merupakan nikmat dari Allah Ta'ala yang sangat mahal, Allah berfirman :
و آمنهم من خوف
" Dan (Allah-lah) yang memberikan keamanan dari ketakutan" (Al-Qurays : 4)

Lihat lah sejarah sebagaimana termaktub dalam kitab-kitab siroh perjalanan dakwah Nabi Salallahu'alaihissalam, salah satu alasan beliau berhijrah adalah masalah keamanan.
Maka beruntunglah kita hidup, dan Bersyukurlah selalu dengan mentaati perintah Allah Ta'ala dan meninggalkan segala bentuk larangannya, karena kita hanya tinggal menikmati keamanan tanpa susah-susah untuk berjuang sebagaiamana pahlawan kita dalam membela Negara sampai mengorbankan darah, bahkan sampai nyawapun mereka rela hanya untuk kata merdeka, lantas tugas kita apa? Tugas kita adalah menjaga kestabilan keamanan itu sendiri, dengan selalu melakukan hal-hal yang positif dalam perbaikan suatu Negara itu sendiri.

Seperti yang kita ketahui, bahwa Indonesia merupakan Negara yang besar, dan di dalamnya terdapat berbagai suku yang sangatlah banyak, juga berbagai macam agama. Maka itu jangan sampai kita biarkan apabila ada oknum yang ingin mengadu umat beragama di Indonesia. Karena kita sebagai anak bangsa tidak ingin keamanan Negeri kita terancam, yang ujungnya jadi rusuh, seperti yang terjadi di Negara Timur -Tengah saat ini.

Islam adalah agama damai, mencintai kedamaian, tidak akan disakiti seseorang pun diluar agama kalau dia tidak memerangi umat Islam, ataupun ada kesepakatan damai antara keduanya. Bukankah ini adalah suatu ajaran yang sangat Indah? Yang mana Sang Rabb Pencipta Alam semesta ini yang mengatur demikian, Tapi jangan sampai coba-coba menyulut api permusuhan kepada umat Islam, karena umat Islam tidak akan diam akan hal itu, meskipun ada tahapan-tahapan dalam menyelesaikan perseteruan tersebut.

Terdengar oleh kami bahwa Cina ingin menguasai NKRI, terlihat di media-media sosial bahwa warga Aseng Cina mulai berduyun-duyun datang ke Indonesia bahkan secara ilegal, ini merupakan pelanggaran hukum. Pemerintah harus bertindak dengan tegas hal ini, kalau perlu bikin kebijakan baru dengan wajibnya visa untuk warga Cina, sehingga merek tidak seenaknya hidup di Indonesia, dan jangan sampai Anak bangsa di injak-injak oleh mereka.



Terlihat oleh kami bahwa PKI sudah mulai menunjukkan taringnya. Partai bengis ini sudah ingin bangkit untuk balas dendam dengan pemerintah, dalam hal ini Pemerintah harus membendung hal ini, jangan tingggal diam saja, bahkan menfasilitasinya. Na'udzubillah.



Bukan hanya itu, Agama Syi'ah sudah mulai menyusup di pmerintahan kita, sehingga mereka bebas menjalankan acaara-acara mereka, bahkan mengekspost secaraterang-terangan di media sosial mereka, ini merupakan bahaya bagi kita. Jangan sampai Indonesia menjadi jajahan mereka, karena salah satu keyakinan sesat mereka adalah penghalalan darah kelompok di selain mereka, inilah teroris dunia, yang telah membantai kaum muslimin di Aleppo, Suria, Irak dan Negara-negara lainnya. Allahul Musta'an.



Sebelum anak bangsa marah dengan keadaan ini, maka kami sebagai rakyat biasa memohon kepada aparat pemerintah untuk tegas dalam masalah ini, jangan sampai menyesal. Karena misi Aseng, Syiah dan PKI adalah menguasai NKRI tercinta. Dan Jangan sampai itu terjadi, karena jika terjadi maka peperangan akan timbul di negeri yang terkenal dengan kedamaian dan keramahan penduduknya ini.

Seharusnya di pihak pemerintahan untuk memberhentikan atau memecat para pegawai yang pro dengan para pengkhianat bangsa (Aseng, Syiah dan PKI). Jangan berikan mereka ruang sedikitpun untuk bergerak menebarkan makarnya keapda masyrakat, karena idiologi mereka itu rusak dan meyesatkan.

Solusi bagi umat Islam di Indonesia adalah teruslah belajar ilmu agama, perdalam tauhid, selalu bertaqwa kepada Allah Ta'ala, menghidupkan sunnah Nabi Salallahu 'alaihissalam, jauhi perpecahan antar golongan dan sabr atas segala ujian yang tengah melanda kita. Karena kebaikan Negeri akan timbul dengan kedekatan rakyat dengan Rabbul 'Alamin dan bagusnya mu'amalah sesama umat.
Allah Ta'ala berfirman :
.و إن تصبروا و تتقوا لن يضركم كيدهم شيئا
"Jikakalian bersabar dan bertaqwa maka tipu daya meraka tidak akan membahayakanmu sedikitpun" (QS. Al-Imran : 120)

Kalau solusi tersebut telah tertancap pada diri kita masing-masing, niscaya pertolongan Allah in syaa Allah akan datang. Dan sangatlah mudah bagi Allah untuk menghancurkan makar orang-orang kafir dan munafik yang ingin merusak negeri kita tercinta Indonesia.
Allah Ta'ala berfirman :
ومكروا و مكر الله والله خير الماكرين
"Orang-orang kafir membuat tipu daya dan Allah membalas tipu daya mereka itu, Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya" (QS. Al-Imran : 54)

Semoga Keamanan terus menyelimuti kehidupan kita, sehingga tidak menghambat kita untuk melakukan peribadahan kepada Allah Ta'ala. Jikalau takdir Allah berkehendak lain, dengan berhasilanya para pengkhianat untuk merongrong Indonesia, maka tidak ada pilihan bagi umat Islam Indonesia, entah Hidup Mulia atau Mati Syahid !! Karena jika ada jihad syar'i, maka ahlus sunnah wal jama'ah ada di barisan paling depan untuk membela Islam dan meninggikan kalimat Tauhid di muka bumi ini.


Salam Damai Umat Islam Indonesia.

Selamatkan NKRI !!!

Rabu, 28 Desember 2016

Ada Apa di Perayaan Tahun Baru ?


Bagaimana hukum merayakan tahun baru bagi muslim? Ternyata banyak kerusakan yang ditimbulkan sehingga membuat perayaan tersebut terlarang.

Sejarah Tahun Baru Masehi
Tahun Baru pertama kali dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM (sebelum masehi). Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir. Satu tahun dalam penanggalan baru itu dihitung sebanyak 365 seperempat hari dan Caesar menambahkan 67 hari pada tahun 45 SM sehingga tahun 46 SM dimulai pada 1 Januari. Caesar juga memerintahkan agar setiap empat tahun, satu hari ditambahkan kepada bulan Februari, yang secara teoritis bisa menghindari penyimpangan dalam kalender baru ini. Tidak lama sebelum Caesar terbunuh di tahun 44 SM, dia mengubah nama bulan Quintilis dengan namanya, yaitu Julius atau Juli. Kemudian,

Minggu, 25 Desember 2016

KITA TAHU, TAPI SAYANG…❓


✏ *Oleh: Ustadz Zainal Abidin, Lc*, ﺣﻔﻈﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ
(Alumni Ma'had Tambak Beras, Jombang &  LIPIA Jakarta)

*Imam Ibnul Qayyim rahimahullah pernah mengisahkan* :
“Seorang anak perempuan meninggal karena Tho’un, kemudian ayahnya melihatnya di dalam mimpi, maka ayahnya berkata kepadanya : “Wahai anakku kabarkan kepadaku tentang akhirat!”
Anak perempuan itu menjawab :
_“Kami telah melewati perkara yang sangat besar, dan sesungguhnya kita telah mengetahui, tapi kita tidak mengamalkannya. Demi Allah, sesungguhnya satu ucapan tasbih atau satu raka’at sholat yang tertulis dalam lembaran amalku lebih aku sukai daripada dunia dan seluruh isinya”.._
*Berkata Ibnul Qayyim* :
_“Anak perempuan itu telah mengatakan perkataan yang dalam maknanya (sesungguhnya kami mengetahui, tapi kita tidak mengamalkan), *akan tetapi banyak diantara kita yang tidak memahami maknanya..”*_

Komunisme Musuh Kemanusiaan



Disusun oleh Ustadz Arif Fathul Ulum bin Ahmad Saifullah
(Staf Pengajar Ma'had Al-Furqon Al-Islamiyah Gersik)
Di antara momok yang mencemaskan dan membuat ngeri manusia pada saat ini, aksi-aksi terorisme dan radikalisme. Terorisme dan radikalisme banyak dibahas di seminar-seminar dan simposium-simposium di mana-mana.
Jika sekarang mulai marak aksi-aksi teror yang banyak dilakukan oleh kelompok-kelompok yang mengatasnamakan agama, maka tentunya bangsa Indonesia tidak akan pernah melupakan aksi-aksi teror dan radikalisme yang dilakukan kelompok-kelompok antiagama, yaitu kelompok-kelompok ateis seperti Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pengikut-pengikutnya.
Bangsa Indonesia telah merasakan pahitnya kekejaman-kekejaman PKI berupa penculikan, pembantaian, penyembelihan, intimidasi, dan pelecehan. Doktrin komunisme PKI mengarahkan penganutnya untuk bersikap militan. Mereka berani memberontak terhadap penguasa dan menghalalkan segala cara, di antaranya menggunakan aksi teror radikal dalam memperjuangkan merebut kekuasaan.

Sabtu, 24 Desember 2016

Hukum Natal Bersama


Oleh : Ustadz Muhammad Abdu Tuasikal, ST, MSc
(Alumni Pascasarja Universitas King Sa'ud, Riyadh-Saudi Arabia)
Orang-orang liberal dan yang awam selalu pakai dalil foto-foto natal bersama yang ada di Arab.
Bung, orang Arab itu tidak semua paham Islam. Tidak semua berpaham Islam dengan benar. Lihat saja dari dulu, orang Arab ada yang jadi Abu Jahal, Abu Lahab dan semacam itu.
Jadi kalau mau benarnya mengucapkan selamat natal dan muslim mendukung natal, tolong dong pakai dalil yang benar, bukan pakai foto untuk mendukung pendapat.

Jumat, 23 Desember 2016

AKU INGIN BERUBAH




Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Hidup di dunia hanyalah sekali, lalu Apakah yang ingin kita goreskan di kehidupan kita ? Apakah kita mau hidup begini terus ? terpuruk dengan kemaksiatan, berbuat kerusakan di muka bumi ini, lantas itukah tujuan kita hidup di dunia ini !!

Maukah kita berubah? marilah berubah menuju diri lebih baik lagi. Memang terkadang untuk berubah itu tidak mudah, akan tetapi selalu ada jalan, kalau memang niatnya tulus karena ingin menggapai ridho Allah,

Jadi, salah satu ciri bahwa Allah masih menghendaki bagi kita kebaikan adalah dibuatnya kita haus dengan ilmu agama, pengen tahu hukum-hukum agama untuk senantiasa beramal dengannya sampai Ridho Allah selalu bersama kita. Jangan sampai kita hanya baik disegi cassing luarnya saja, tapi buruk di sisi akhlak nya, masih suka ghibah, dengki dengan teman, suka menjatuhkan kehormatan temen yang lain. innalillahi wa inna ilaihi rooji'un. Sungguh tidak layak bagi kita untuk melakukan itu, akan tetapi hal itu seakan-akan wajar dan sudah menjadi bumbu di obrolan harian kita, Allahu Musta'an.
Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda :
من يرد الله به خيرا يفقه في الدين
" Siapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah,maka Allah akan pahamkan dia terhadap agama (Islam) " Muttafaq'Alaihi

Ada lagi, sebagian orang yang setiap hari duduk di Majelisnya Syaikh , menyimak pelajaran-pelajaran agama, akan tetapi setelah itu mata dan telinganya masih suka melihat dan mendengar yang haram, terus sampai kapan kita begini terus? Maka pertanyaan "sampai kapan" itu harus menjadi tolak ukur bagi kita yang terjebak oleh tipu muslihat dunia, yang indah menawan tak nampak ganas, akan tetapi mematikan, Allahu Musta'an.

Sudah berapa banyak ilmu yang sudah kita amalkan? Apakah kita hanya menuntut ilmu saja tanpa di praktekkan, ataukah kita malas dua-duanya. Ya Allah, bimbinglah semua hambamu yang ingin berada dalam dekap ridhomu agar senantiasa berjalan menuju bingkai Rahmat dan kasihmu dengan cara-cara yang engkau gariskan dalam syar'iat mu, jangan sampai melebihi dan mengurangi , ataupun lewat jalur lain. Sungguh durhaka hambamu ini, kalau bertahun-tahun hidup hanya itu saja yang kita lakukan, kemaksiatan dan kegelapan yang selalu kita hadirkan.

Tidak ada kata lain bagi yang telah mengetahui ilmu nya kecuali berusaha untuk mengamalkan ilmu tersebut semaksimal mungkin. Kalau kita masih kesusahan untuk beramal dengan ilmu yang kita miliki, maka dekatkan diri dengan Allah, mintalah kemudahan dan Ridho-Nya, agar tetap diberi kekuatan dan Taufik.

Berubah membutuhkan kekuatan dan energi yang besar, oleh karenanya siapkan beberapa fase-fase untuk berubah, diantaranya :
1. Hadiri Majlis Ilmu. Majlis ilmu yang benar-benar mengajarkan ilmu Allah, bukan hanya berisi canda tawa , kesana dan kesini tidak jelas, sebagaimana kita saksikan sekarang, sangat banyak sekali majelis-majelis syaithon berwujud majelis manusia.
2. Amalkan ilmu itu sedikit demi sedikit.
3. Senantiasa Bertaubat. Senantiasa memohon ampun akan kesalahan di masa lalu, taubat dilakukan secara terus menerus tanpa kenal lelah.
4. Bergaul dengan teman yang Sholeh.
Mungkin ada fase-fase yang lain , akan tetapi belum bisa disebutkan disini, karena keterbatasan ilmu penulis. Semoga bermanfaat bagi kita yang ingin berubah menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya.
Setelah kita berubah, janganlah sekali-kali kita berteman dengan teman yang dulu (dalam artian sama-sama buruk).Karena temen akan mempengaruhi langkah temannya, maka segera cari orang-orang yang Sholeh di sekelilingmu, bergaullah dengannya, tinggalkan masa lalunya, jadikan itu sebagai pelajaran, tidak perlu untuk dikenang atau dibangga-banggakan (masa lalu yang kelam).
5. Berdo'a. Hamba yang beriman tidaklah meremehkan do'a, melainkan dia akan memanfaatkan waktu-waktu mustajab untuk bermunajat kepada Sang Kholiq , dikala sendiri maupun di keramaian.


02 Muharram 1438 H



Kamis, 22 Desember 2016

Ucapan Selamat Natal & Memakai Atributnya, Bolehkah Bagi Muslim?


oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Fonomena akhir tahun pada penanggalan Masehi, akan ada acara khusus bagi non-muslim sebagaimana kita lihat dalam penanggalan Masehi, tepat pada tanggal 25 Desember pada setiap tahun ada perayaan yang dinamakan dengan "Natal".

Lantas ada sebagian perusahaan atau lembaga-lembaga pemerintahan di Indonesia yang memaksakan kepada karyawannya untuk mengucapkan selamat natal kepada orang non-muslim dan yang lebih parah lagi mereka dipaksa untuk menggunakan atribut natal, seperti santaclaus dll. Sebagian dari kita merasa itu hal yang biasa, dengan anggapan yang sudah kuno yaitu toleransi, maka dari itu timbul pertanyaan dari kita selaku seorang yang beriman, apakah benar hal ini dibolehkan dengan dalil toleransi? Karena ada sebagian cendekiawan muslim (katanya) mengeluarkan statmen akan bolehnya mengucapkan natal selama keyakinan tidak berubah.


Bisa disimak langsung perkataan salah satu cendekiawan mulsim di https://www.youtube.com/watch?v=v-PRLZROLyc
Dan sudah di sanggah oleh Al-Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA (Alumni Doktoral Universitas Islam Madinah) di https://www.youtube.com/watch?v=cL7jZ2BB1uk

Konon katanya perayaan Natal adalah kelahiran Yesus (atau mereka sebut dengan Isa), apakah benar demikian? 
Coba kita lihat ayat berikut; 
Allah Ta'ala berfirman: 
فَحَمَلَتْهُ فَانْتَبَذَتْ بِهِ مَكَانًا قَصِيًّا 22
فَأَجَاءَهَا الْمَخَاضُ إِلَى جِذْعِ النَّخْلَةِ قَالَتْ يَا لَيْتَنِي مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا (23) فَنَادَاهَا مِنْ تَحْتِهَا أَلَّا تَحْزَنِي قَدْ جَعَلَ رَبُّكِ تَحْتَكِ سَرِيًّا (24) وَهُزِّي إِلَيْكِ بِجِذْعِ النَّخْلَةِ تُسَاقِطْ عَلَيْكِ رُطَبًا جَنِيًّا 25
“Maka Maryam mengandungnya, lalu ia mengasingkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, dia berkata: ‘Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi barang yang tidak berarti, lagi dilupakan.’ Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: “Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.” (QS. Maryam: 22-25)
Perhatikan ayat diatas dengan cermat yang menunjukkan bahwa Maryam mengandung Nabi ‘Isa ‘alahis salam pada saat kurma sedang berbuah. Sebagaiman kita tau bahwa kurma berbuah pada musim Panas. Jadi selama ini natal yang diidetikkan dengan musim dingin (winter), adalah suatu hal yang perlu di tinjau kembali.
Terlepas dari keliru atau tidaknya perayaan itu kita tidak ada urusan, karena itu agama mereka. Dan salah satu toleransi adalah kita biarkan mereka beragama menurut keyakinan mereka, selama mereka tidak mengganggu kita (umat Islam). 
Allah Ta'ala berfirman : 
لا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ
“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (QS. Al Mumtahanah: )
Kalau diantara mereka (non-muslim) saling mengucapkan ucapan Selamat Natal itu tidak menjadi masalah, karena itu kan perayaan mereka, jadi wajar-wajar saja. Dan yang menjadi permasalahan disini menjadi tidak wajar apabila ada seorang Muslim yang ikutan mengucapkan selamat Natal, apalagi sang Muslim tersebut adalah seorang yang mengaku tokoh agama dengan dalil toleransi antara umat beragama, lantas apakah hal ini dibenarkan dalam Syari'at Islam?

Ini adalah hal yang tidak dibenarkan oleh Agama kita, ada beberapa dampak yang akan timbul dari ucapkan kita itu, diantaranya : 
1. Secara tidak langsung Ridho dengan perayaan mereka.
Ketika ketika mengucapkan selamat atas sesuatu, pada hakekatnya kita memberikan suatu ucapan penghargaan. Misalnya ucapan selamat kepada teman yang telah lulus dari kuliahnya saat di wisuda.
Nah,begitu juga dengan seorang yang muslim mengucapkan selamat natal kepada seorang nashrani. Seakan-akan orang yang mengucapkannya, menyematkan kalimat setuju akan kekufuran mereka. Karena mereka menganggap bahwa hari natal adalah hari kelahiran tuhan mereka, yaitu Nabi ‘Isa ‘alaihish shalatu wa sallam. Dan mereka menganggap bahwa Nabi ‘Isa adalah tuhan mereka. Bukankah hal ini adalah kekufuran yang sangat jelas dan nyata?
Padahal Allah Ta'ala telah berfirman :
لكم دينكم ولي دين
"Untukmu agamamu dan untukku agamaku" (QS. Al-Kafirun : 5)
2. Bukan perayaan kaum Muslimin
Islam hanya ada dua hari raya, dalam riwayat tiga hari raya. Yaitu Hari Raya Idul Fitri, Idul Adhah dan Hari Jum'at. 
Anas bin Malik mengatakan,
كَانَ لِأَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ يَوْمَانِ فِي كُلِّ سَنَةٍ يَلْعَبُونَ فِيهِمَا فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَدِينَةَ قَالَ كَانَ لَكُمْ يَوْمَانِ تَلْعَبُونَ فِيهِمَا وَقَدْ أَبْدَلَكُمْ اللَّهُ بِهِمَا خَيْرًا مِنْهُمَا يَوْمَ الْفِطْرِ وَيَوْمَ الْأَضْحَى
Orang-orang Jahiliyah dahulu memiliki dua hari (hari Nairuz dan Mihrojan) di setiap tahun yang mereka senang-senang ketika itu. Ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba di Madinah, beliau mengatakan, ‘Dulu kalian memiliki dua hari untuk senang-senang di dalamnya. Sekarang Allah telah menggantikan bagi kalian dua hari yang lebih baik yaitu hari Idul Fithri dan Idul Adha.’” (HR. An Nasa’i no. 1557. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
3. Sikap Wala' yang keliru
Loyal (wala) tidaklah sama dengan berbuat baik (ihsan). Wala memiliki arti loyal, menolong, atau memuliakan orang kita cintai, sehingga apabila kita wala terhadap seseorang, akan tumbuh rasa cinta kepada orang tersebut. Oleh karena itu, para kekasih Allah juga disebut dengan wali-wali Allah.
Ketika kita mengucapkan selamat natal, hal itu dapat menumbuhkan rasa cinta kita perlahan-lahan kepada mereka. Mungkin sebagian kita mengingkari, yang diucapkan hanya sekedar di lisan saja. Padahal seorang muslim diperintahkan untuk mengingkari sesembahan-sesembahan oarang kafir.
Allah Ta’ala berfirman,
قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ إِذْ قَالُوا لِقَوْمِهِمْ إِنَّا بُرَاء مِنكُمْ وَمِمَّا تَعْبُدُونَ مِن دُونِ اللَّهِ كَفَرْنَا بِكُمْ وَبَدَا بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةُ وَالْبَغْضَاء أَبَداً حَتَّى تُؤْمِنُوا بِاللَّهِ وَحْدَهُ
Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: “Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran) mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja.” (Qs. Al Mumtahanah: 4)
4. Ucapan salam saja dilarang pertama kali, lantas bagaimana dengan ucapan selainnya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ تَبْدَءُوا الْيَهُودَ وَلاَ النَّصَارَى بِالسَّلاَمِ
Janganlah kalian mendahului Yahudi dan Nashara dalam salam (ucapan selamat).” (HR. Muslim no. 2167). Ucapan selamat natal termasuk di dalam larangan hadits ini.
5.Tasyabbuh dengan non-muslim

Tidak samar lagi, bahwa sebagian kaum muslimin turut berpartisipasi dalam perayaan natal. Lihat saja ketika di pasar-pasar, di jalan-jalan, dan pusat perbelanjaan. Sebagian dari kaum muslimin ada yang berpakaian dengan pakaian khas perayaan natal. Padahal Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kaum  muslimin untuk menyerupai kaum kafir.

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Mungkin masih banyak lagi alasan yang lain yang belum kami sampaikan disini, karena terbatasnya ilmu penulis dan berbagai hal yang lainnya.
Dan tambahan dari apa yang penulis paparkan, kami akan mencantumkan Fatwa dari Majelis Ulama Indonesia mengenai pembahasan kita kali ini megenai atribut natal;


Adapun Fatwa tentang larangan ucapan selamat sebagai berikut;
Fatwa ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404.
Beliau rahimahullah pernah ditanya,
“Apa hukum mengucapkan selamat natal (Merry Christmas) pada orang kafir (Nashrani) dan bagaimana membalas ucapan mereka? Bolehkah kami menghadiri acara perayaan mereka (perayaan Natal)? Apakah seseorang berdosa jika dia melakukan hal-hal yang dimaksudkan tadi, tanpa maksud apa-apa? Orang tersebut melakukannya karena ingin bersikap ramah, karena malu, karena kondisi tertekan, atau karena berbagai alasan lainnya. Bolehkah kita tasyabbuh (menyerupai) mereka dalam perayaan ini?”
Beliau rahimahullah menjawab :
Memberi ucapan Selamat Natal atau mengucapkan selamat dalam hari raya mereka (dalam agama) yang lainnya pada orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan kesepakatan para ulama (baca : ijma’ kaum muslimin), sebagaimana hal ini dikemukakan oleh Ibnul Qoyyim rahimahullah dalam kitabnya ‘Ahkamu Ahlidz Dzimmah’. Beliau rahimahullah mengatakan,
“Adapun memberi ucapan selamat pada syi’ar-syi’ar kekufuran yang khusus bagi orang-orang kafir (seperti mengucapkan selamat natal, pen) adalah sesuatu yang diharamkan berdasarkan ijma’ (kesepakatan) kaum muslimin. Contohnya adalah memberi ucapan selamat pada hari raya dan puasa mereka seperti mengatakan, ‘Semoga hari ini adalah hari yang berkah bagimu’, atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya.” Kalau memang orang yang mengucapkan hal ini bisa selamat dari kekafiran, namun dia tidak akan lolos dari perkara yang diharamkan. Ucapan selamat hari raya seperti ini pada mereka sama saja dengan kita mengucapkan selamat atas sujud yang mereka lakukan pada salib, bahkan perbuatan seperti ini lebih besar dosanya di sisi Allah. Ucapan selamat semacam ini lebih dibenci oleh Allah dibanding seseorang memberi ucapan selamat pada orang yang minum minuman keras, membunuh jiwa, berzina, atau ucapan selamat pada maksiat lainnya.
Banyak orang yang kurang paham agama terjatuh dalam hal tersebut. Orang-orang semacam ini tidak mengetahui kejelekan dari amalan yang mereka perbuat. Oleh karena itu, barangsiapa memberi ucapan selamat pada seseorang yang berbuat maksiat, bid’ah atau kekufuran, maka dia pantas mendapatkan kebencian dan murka Allah Ta’ala.” –Demikian perkataan Ibnul Qoyyimrahimahullah
Dari penjelasan di atas, maka dapat kita tangkap bahwa mengucapkan selamat pada hari raya orang kafir adalah sesuatu yang diharamkan. Alasannya, ketika mengucapkan seperti ini berarti seseorang itu setuju dan ridho dengan syiar kekufuran yang mereka perbuat. Meskipun mungkin seseorang tidak ridho dengan kekufuran itu sendiri, namun tetap tidak diperbolehkan bagi seorang muslim untuk ridho terhadap syiar kekufuran atau memberi ucapan selamat pada syiar kekafiran lainnya karena Allah Ta’ala sendiri tidaklah meridhoi hal tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
إِنْ تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنْكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِنْ تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ
Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu.” (QS. Az Zumar [39] : 7)
Allah Ta’ala juga berfirman,
وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا
Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni’mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (QS. Al Maidah [5] : 3) 
Memberi ucapan selamat semacam ini pada mereka adalah sesuatu yang diharamkan, baik mereka adalah rekan bisnis ataukah tidak. Jika mereka mengucapkan selamat hari raya mereka pada kita, maka tidak perlu kita jawab karena itu bukanlah hari raya kita dan hari raya mereka sama sekali tidak diridhoi oleh Allah Ta’ala. Hari raya tersebut boleh jadi hari raya yang dibuat-buat oleh mereka (baca : bid’ah). Atau mungkin juga hari raya tersebut disyariatkan, namun setelah Islam datang, ajaran mereka dihapus dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran Islam ini adalah ajaran untuk seluruh makhluk.
Mengenai agama Islam yang mulia ini, Allah Ta’ala sendiri berfirman,
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآَخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” (QS. Ali Imron [3] : 85)
Adapun seorang muslim memenuhi undangan perayaan hari raya mereka, maka ini diharamkan. Karena perbuatan semacam ini tentu saja lebih parah daripada cuma sekedar memberi ucapan selamat terhadap hari raya mereka. Menghadiri perayaan mereka juga bisa jadi menunjukkan bahwa kita ikut berserikat dalam mengadakan perayaan tersebut.
Begitu pula diharamkan bagi kaum muslimin menyerupai orang kafir dengan mengadakan pesta natal, atau saling tukar kado (hadiah), atau membagi-bagikan permen atau makanan (yang disimbolkan dengan ‘santa clause’ yang berseragam merah-putih, lalu membagi-bagikan hadiah, pen) atau sengaja meliburkan kerja (karena bertepatan dengan hari natal). Alasannya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
”Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka” (HR. Ahmad dan Abu Dawud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho’ mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dalam kitabnya Iqtidho’ Ash Shirothil Mustaqim mengatakan,
“Menyerupai orang kafir dalam sebagian hari raya mereka bisa menyebabkan hati mereka merasa senang atas kebatilan yang mereka lakukan. Bisa jadi hal itu akan mendatangkan keuntungan pada mereka karena ini berarti memberi kesempatan pada mereka untuk menghinakan kaum muslimin.” -Demikian perkataan Syaikhul Islam-
Barangsiapa yang melakukan sebagian dari hal ini maka dia berdosa, baik dia melakukannya karena alasan ingin ramah dengan mereka, atau supaya ingin mengikat persahabatan, atau karena malu atau sebab lainnya. Perbuatan seperti ini termasuk cari muka (menjilat), namun agama Allah yang jadi korban. Ini juga akan menyebabkan hati orang kafir semakin kuat dan mereka akan semakin bangga dengan agama mereka.
Allah-lah tempat kita meminta. Semoga Allah memuliakan kaum muslimin dengan agama mereka. Semoga Allah memberikan keistiqomahan pada kita dalam agama ini. Semoga Allah menolong kaum muslimin atas musuh-musuh mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Kuat lagi Maha Mulia
..................................................................................................................................................................
PENUTUP
Ketahuilah wahai kaum muslimin, perkara yang remeh bisa menjadi perkara yang besar jika kita tidak mengetahuinya. Mengucapkan selamat pada suatu perayaan yang bukan berasal dari Islam saja terlarang (semisal ucapan selamat ulang tahun), bagaimana lagi mengucapkan selamat kepada perayaan orang kafir? Tentu lebih-lebih lagi terlarangnya.
Meskipun ucapan selamat hanyalah sebuah ucapan yang ringan, namun menjadi masalah yang berat dalam hal aqidah. Terlebih lagi, jika ada di antara kaum muslimin yang membantu perayaan natal. Misalnya dengan membantu menyebarkan ucapan selamat hari natal, boleh jadi berupa spanduk, baliho, atau yang lebih parah lagi memakai pakaian khas acara natal (santa klaus, pent.)
Allah Ta’ala telah berfirman,
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah: 2).

Wallahu waliyyut taufiq.
Sumber : 
https://rumaysho.com/
https://muslim.or.id/