HOME

Kamis, 30 Maret 2017

PEMBUKAAN PENDAFTARAN GRUP WATSAPP KAJIAN KITAB Qowaid Al-Arba dan Nawaqid Al-Islam

*  



    *PEMBUKAAN PENDAFTARAN GRUP WATSAPP KAJIAN KITAB Qowaid Al-Arba'* dengan *Syarh* *Al-Qoulu Al-Ablagh Dan Nawaqid Al-Islam dengan Syarh I'laamu Al-Anaam* dll
(Waktu pendaftaran Mulai dari sekarang - 9 April 2017)



*Angkatan 1*


*Karya : Syaikh Muhammad At-Tamimy * yang di Syarh oleh * Syaikhuna Kholid Mahmud Al-Juhany*
*Terbuka Untuk Umum*
*GRATIS*
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
Kajian Islam Sistematis berbasis Online Whatsapp dengan *Akh Abu Yusuf Akhmad Ja'far* (Mahasiswa Fakultas Syariah Univ. Al-Azhar, Kairo Mesir dan Murid di Ma'had Al-Fath bimbingan Syaikh Wahid bin Abdissalam Bali Mesir) sebagai Pemateri.

Penasehat :
-Syaikh Kholid bin Mahmud Al-Juhany Al-Misyri (Murid langsung dari Syaikh Wahid Bin Abdissalam Bali)

🗓 *CARA PENDAFTARAN* :

Hubungi Nomer ini,+201069600655 atau inbox Facebook a/n Abu Yusuf Akhmad Ja'far
Dengan menyertakan : Nama - Asal/Tempat Tinggal - Pekerjaan/Nama Sekolah atau Univ (Bagi Siswa atau Mahasiswa).

📝*SYARAT PENDAFTARAN* :

1. Terbuka untuk ikhwan - akhowat ( kelas terpisah )
2. Memiliki smartphone yang memadai dan akses internet yang mendukung
3. *Tidak malas membaca*
4. Boleh bertanya mengenai materi apabila kurang faham
5. Mengikuti Aturan Grup (Nanti akan di posting aturan grup)
6. Buat sarana untuk mencari kebenaran, kemudian mengamalkannya, bukan hanya trend ataupun ingin mencari masalah.
7. Pendaftar harus serius dalam belajar dan tidak keluar grup ditengah-tengah jalan (makanya pikirkan dulu sebelum mendaftar)
8. Perhatikan, kami butuh orang yang serius belajar saja, adapun yang hanya ingin coba-coba saja maka silahkan cari grup lain.


📝*METODE BELAJAR* :

1. Materi disampaikan berupa artikel dan audio berdurasi 5-10 menit.
(Setiap 1 minggu 3x In syaa Allah)
2. Materi akan dikirim di grup dan dikirim secara pribadi (Menghindari orang-orang yang suka keluar dari grup)
3. Untuk membantu memahami materi yang disampaikan, peserta diharapkan untuk mencatat atau menghafalnya.
3.Evaluasi akhir untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta terhadap materi yang telah disampaikan , akan ada soal ujian di akhir pembahasan kitab.
4. Jawaban soal Ujian dikirim scara pribadi ke pemateri.
5. Bagi peserta akan diberikan syahadah muttasil (sanad bersambung dengan pengarang kitab Al-Qoulu Al-Ablagh dan I'lamu Al-Anam) in syaa Allaah apabila sabar dan mengikuti materi sampai selesai, serta ikut ujian akhir

📚*Materi Kitab Qowaid Al-Arba' dan Nawaqidul Islam* :
*Secara umum isi dari pembahasan kitab*
1. 4 Kaidah dalam Islam
2. 10 pembatal keislaman seseorang
3. Penutup
4. Ujian
5. Penerimaan Syahadah secara online (di cetak secara pribadi )


Buku panduan bisa di download di website berikut :
http://www.alukah.net/library/0/83413/ (Kitab Al-Qoulu Al-Ablagh syarh dari kitab Qowaid Al-Arba')

http://www.alukah.net/library/0/82307/ (Kitab I'lamu Al-Aanaam syarh Nawaqidul Islam)

📖*MULAI BELAJAR* :
In syaa Allah pada tanggal 10 April 2017 sampai materi selesai
(Target 1 bulan lebih selesai dan berpindah ke kitab lain in syaa Allah)


TTD
Abu Yusuf Akhmad Ja'far


Silahkan disebarkan...!!


Rabu, 01 Maret 2017

Kajian Kitab Ushul At-Tsalatsah-16


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja’far

Muqoddimah
الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَ يَرْضَى ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَآيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لَا تَمُوْتُوْنَ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَ إِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ تَعَالَى ، وَ خيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، وَ شَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتِهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَاتِ بِدْعَةٍ وَ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٍ
أمَّا بَعْدُ ،
Puji Syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala limpahan Rahmat dan kurnia-Nya, sehingga kita bias tetap berada di atas keimanan dan Islam sampai saat ini, dan juga masih diberi kesempatan untuk mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Salallahu ‘alaihissalam sesuai dengan pemahaman para sahabat Nabi Radiyallahu ‘anhum.
Makna Thaghut dan Penutup

Pembahasan terakhir di kitab Tsalatsatu Al-Ushul, yaitu mengenai Thagut. Sering kita dengar kata-kata ini, tapi sebagian kita atau hamper semua dari kita masih belum tahu apa Thaghut itu ? disini Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membuat bab tersendiri mengenai permasalahan ini, sehingga kita bias mengambil manfaat dari pembahasan ini.

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab membawakan perkataan Ibnul Qoyyim, beliau berkata : Makna Thaghut itu adalah segala sesuatu yang telah melampaui batas, baik di sisi penyembahan, keikutsertaan dengan sesuatu dan ketaatan yang membabi buta.
Perlu diketahui bahwa Thaghut itu sangat banyak, diantara pembesar Thaghut ada 5 macam :
     a.       Iblis la’natullah
     b.      Siapa saja dari kalangan orang-orang yang disembah dan dia ridho denganhal itu
     c.       Siapa saja yang menyeru kepada penyembahan pada dirinya sendiri
     d.      Siapa saja yang mengaku tahu ilmu ghaib
     e.       Siapa saja yang tidak mau berhukum dengan hukum Allah
Pembagian ini dilakukan secara penelitian oleh para Ulama’.
Allah Ta’ala berfirman
 :
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”(QS. Al-Baqarah : 256)
Kenapa Allah Ta’ala memulai ayatnya dengan يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ (kufur terhadap thaghut) kemudian baru Iman kepada Allah ? Syaikh Utsaimin berkata : Kesempurnaan sesuatu itu akan diraih ketika menghilangkan penghalang-penghalang dahulu sebelum menetapkan sesuatu yang benar, hal ini biasa disebut dengan Takhliyah dan Tahliyah (Pemurnian kemudian menghiasi).[1]
Ayat ini adalah makna dari kalimat لاإله إلا الله
Dalam sebuah hadist, Nabi salallahu ‘alaihissalam bersabda :

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ وَذِرْوَةُ سَنَامِهِ الْجِهَادُ

“Pucuk urusan adalah Islam, Tiangnya adalah Sholat dan punuknya adalah Jihad”. (HR. Tirmidzi).
Dalam hadist ini menunjukkan betapa agungnya perkara Shalat. Ada faidah yang di tulis oleh Syaikh Kholid Al-Juhany dalam Syarhnya : Bagaimana hukum meninggalkan shalat ?
    1.      Kalau seseorang itu meninggalkan shalat karena menganggap tidak wajib (menentang) maka orang seperti ini telah Kafir menururt  Ijma’ para Ulama’.
    2.      Kalau seseorang itu meninggalkan shalat karena males tapi masih meyakini kewajiban shalat, maka hukumnya dia belum dikatakan kafir. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا بَعِيدًا
“Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.(QS. An-Nisa’ : 116)
Dalam hadist ini juga berbicara soal Jihad fii Sabilillah, lalu bagaimanakah jihad yang dimaksud itu, apakah dengan ngebom disana-sini itu jihad ?
Jawabannya :
Syarat Jihad ada 3 :
     a.       Dengan Izin Ulil Amri (Pemerintah)
     b.      Kaum muslimin bener-bener mempunyai kekuatan dalam mengahadapi musuh
     c.       Tujuan dari Jihad itu adalah meninggikan kalimat Tauhid

3 syarat di atas adalah jihad Talab (untuk membantu kawan yang sedang perang) dan hukum jihad disini adalah fardhu kifayah bermakna jika sudah ada yang melakukannya maka gugur kewajiban yang lain. Adapun kalau jihad difa’ (perlawanan) maka ini adalah wajib bagi semua orang yang mampu yang tinggal di wilayah yang sedang diserang musuh.

Bahaya meninggalkan jihad bagi mereka yang sedang diserang musuh, dia akan ditimpakan kehinaan. Hal ini sebagaimana hadist Nabi salallahu ‘alaihissalam :
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّط اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُم.
“Apabila kalian melakukan jual beli dengan cara ‘inah, berpegang pada ekor sapi[2], kalian ridha dengan hasil tanaman dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan membuat kalian dikuasai oleh kehinaan yang tidak ada sesuatu pun yang mampu mencabut kehinaan tersebut (dari kalian) sampai kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud )

و الله أعلم، و الحمد لله الذي بنعمته تتم الصلحات
Demikian Penjelasan Kajian kita mengenai Syarh kitab Tsalatsatu Al-Ushul 16. Dan ini adalah pertemuan terakhir kita dalam pembahasan kitab ini. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita serta menambah pengetahuan kita tentnag Islam. Wallahu ‘Alam.





[1] Syarh Tsalatsatu Al-Ushul Oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, hal 160.
[2] Ini bahasa kinayah (kiasan) yang maksudnya adalah menyi-bukkan diri dengan pengelolaan ternak dan ladang, sehingga meninggalkan jihad.