HOME

Kamis, 16 Februari 2017

Aku dan Kekasihku_4


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja’far

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kepada kita nikmat hingga saat ini untuk hidup, semoga Allah memebrikan kita istiqomah diatas Islam dan Iman hingga akhir kehidupan kita.
Pada kesempatan kali ini akan kami lanjutkan subuah cerita tentang pasangan sejoli yang hancur diakibatkan sebuah dosa besar seorang istri. Sang Istri akhirnya bertaubat dan menuliskan kisahnya ini agar kita semua dapat mengambil pelajaran dari kejadian ini, agar tidak terjatuh kedalam lubang yang sama. Simaklah kisahnya !!

Sumairah melanjutkan kisahnya berikut ini,

Pada saat itu aku sudah kayak orang gila yang sedang kasmaran cinta, aku mencari wartel  umum, setelah kudapati ku keluarkan secarik kertas dikantongku berisikan nomer kasih gelapku itu. Mulailahh kupencet nomer demi nomer 1,2 dst, rasanya tanganku ketika itu bergetar, Siapa yang akan mengangkat telponku ini ? bel telepon terus berbunyi, tandanya sudah terhubung dengan nomer tujuan, lalu tiba-tiba terdengar suara indah dari kasih gelapku itu. Dia mengatakan (kasih gelap) “ Siapa ini ?” lalu ku jaawab : Aku adalah kekasihmu Sumairoh. Sungguh aku tidak bias mengendalikan diriku sendiri untuk tidak berkata-kata lemah lembut dan megandung banyak dosa tatkala berbicara dengannya. Dia (sang kasih gelap) Tanya padaku, Wahai Suamirah kamu dimana? Kemuian aku segera mengabarkan padanya lokasiku saat itu secarai detai padanya. Dia bilang akan menjeputku. Kemudian aku keluar dari wartel untuk menunggunya datang. Jujur saja di dalam hatiku yang paling dalam, aku sangat khawatir setengah takut melakukan perbuatan ini. Berbagai rasa campur aduk di hatiku, apakah aku kencan bersamanya atau aku pulang saja ke rumah ibuku atau aku hanya menemuinya saja, ya paling tidak melihatnya sekilas? pertanyaan ini saling bersautan di hatiku.
Kira-kira 15 menit kemudian, ada sebuah mobil mewah yang berhenti di depanku, kemudian sang pengemudi mobil itu menurunkan kacanya sedikit demi sedikit , akhirnya terlihatlah wajah kekasih gelapku itu yang duduk di dalam mobil mewah tersebut. Aku yakin bahwa itu adalah kekasihku, mirip seperti yang kulihat di foto sewaktu dia mengirimnya di komputer. Aku sangat takjub melihat rupanya, hamper-hampir aku tak percaya dibuatnya.
Aku dikagetkan tiba-tiba, sang kekasih berkata “ Wahai Sumairah Naiklah !! akhirnya aku naik diiringi perasaan yang campur aduk antara senang dan sedih.
Wajahku masih tertutupi oleh cadar, lalu kekasihku berkata : “Aku akan mengajak kamu keliling kota, lalu kamu akan ku kembalikan di tempat kita ini”
Perasaanku bergejolak dikala itu, antara naik atau tidak, tiba-tiba kakiku bergerak kearah mobil perlahan tapi pasti, lalu aku membuka pintu mobil kemudian aku masuk dan duduk disebelah kekasihku itu.
Oh, Oh… dalam hatiku bergejolak tatkala masuk mobil itu, tiba-tiba aku ingat suamiku (Ghanim), Ibuku, Abiku, Saudaraku, tak terasa air mata muai menetes di pipiku….selama di mobil aku hanya diam. Kemudian kekasihku memulai pembicaraan dengan nada bertanya, “Wahai kekasihku, kamu kenapa? Lalu dia buka cadarku sekuat tenaganya, pandangannya mengarah padaku sambil berkata : “Kamu cantik sekali kekasihku !!”
Sementara air mataku terus menetes tiada henti, betapa tidak ? Wajahku dilihat oleh seseorang yang bukan mahramku, padahal sebelumnya hanya suamiku yang tau. Aku tidak tahu bagaimana memaafkan diriku sendiri, karena sudah terjerat dengan hubungan nista ini. Lala tiba-tiba aku dikagetkan dengan pertanyaannya : “Apakah ini pertama kali kamu jalan bersama laki-laki (selain suamimu) ? Maka aku menjawab : Ya. Dia menimpali lagi : “ Sudahlah jangan menangis! jangan takut ! bukankah kamu cinta sama aku, seperti apa yang kau katakana tatkala kita ngobrol lewat chatingan (medsos)? Ku jawab kembali : Ya betul, tapi kamu tau kan kalau aku sudah menikah ? Aku takut ada yang melihat kita sedang berdua….,,, Hmmm : “Jangan takut” kata kekasihku mencoba menenangkanku. Dia mulai mempercepat laju mobilnya, otomatis nadiku juga ikut berdetak kencang, ketakutan.
Aku mengatakan padanya, kemana kita akan pergi ? lalu dia melihat ke arah wajahku dengan sedikit senyum yang aneh, sambil berkata : Kan aku sudah bilang, jangan takut ! tidak kusangka laju mobil semakin kencang, sampai akhirnya kita keluar dari lingkup kotaku.
Kembali lagi aku menangis saat itu, aku sudah masuk dalam perangkapnya. Lalu aku pada saat itu aku mengingat masa laluku, aku mengingat dikala aku kecil di rumah Abiku, wajahku masih polos penuh kesucian, aku mengingat tatkala Ghanim datang melamarku, aku mengingat malam pertama bersama Ghanim. Apakah hari ini akan kukotori dengan kekasih haramku ini ? Tak henti-henti aku menangis sambil mengutuk diriku sendiri… Aku Sebab, Aku Sebab semua ini.
Aku Sebab semua ini, ini akibat dari durhakanya aku pada suamiku. Pemuda itu sudah mulai kurang ajar padaku, aku minta belas kasihan padanya agar tidak berbuat macam-macam padaku. Aku berteriak sangat kencang kala itu, tapi dia malah menjadi-jadi memperlakukan aku. Dia merobek pakaianku, akhirnya dia merenggut kehormatanku yang tidak pernah aku bayangkan selama ini, akan terjadi hal yang pahit ini. Aku telah diperkosa oleh kekasihku yang sangat biadab itu.

Apakah ini yang dinamakan cinta ? Apakah ini yang dinamakan cinta?
Pemuda biadab itu, mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan dan sangat hina aku dibuatnya. Dunia serasa gelap saat itu, tidak berhenti diriku mengutuk diriku sendiri. Sambil ku lontarkan kata-kata penyesalan :
Malam penyebab semua ini…..
Internet penyebab semua ini…..
Chatingan penyebab semua ini…..
Pemuda itu penyebab semua ini…..
Tidak,,,Akulah penyebab semua ini, Akulah penyebab semua ini..
Aku telah durhaka kepada Rabbku, kupejamkan mataku sejenak sambil mengingat anakku Fatimah, Oh…Anakku, seandainya kamu tahu posisi mamamu sedang di serang serigala-serigala biadab ini. Oh…Anakku, seandainya kamu tahu… aku mengingat ocehan-ocehan lucunya dia menarik-narik aku dari kursi tatkala aku sedang bermain computer, dia berkata “Mama, mama sini mah temenin aku?” kenapa mama tidak seperti dulu lagi yang selalu ada buat aku ?
            Aku menangis sambil menahan perih, aku mengingat suamiku tatkala dia berkata padaku “Wahai Sumairah, kenapa senyumu yang indah itu sudah berubah?”
            Aku mengingat anak bungsuku Murad, tatkala dia menangis sedangkan aku tidak peduli dengannya karena kesibukanku dilayar computer.
            Aku mengingat seruan “ Hayya ‘Ala As-Shalah, Hayy ‘Ala Al-Falah” sedangkan aku masih dalam keadaan lalai dengan kesibukanku, hingga aku selalu mengabaikan panggilanMu Ya Allah. Sekarang balasan yang kuterima, telah hilang kehormatanku dan kemuliaanku sebagai wanita, diambil oleh pemuda bengis yang awalnya kucintai, tapi akhirnya menerkamku.
            Aku bukanlah seorang Istri yang dikabarkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihisalam, beliau bersabda :
إِذَا أَمَرَهَا زَوْجُهَا أَطَاعَتْهُ، وَ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ ، وَ إِذَا غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ فِيْ أَهْلِهِ وَ مَالِهِ
“Apabila seorang istri diperintahkan suaminya dia Taat, apabila suaminya melihatnya dia bikin bahagia, apabilah ditinggal oleh suaminya dia menjaga diri, keluarga dan harta suaminya”
            Aku teriak-teriak minta maaf sama Ghanim, Maafkan aku ya Ghanim, Maafkan aku ya Ghanim !! aku sudah tidak layak untukmu, maafkan mamamu ya Fatimah anakku yang cantik !!, maafkan mama ya Murad  !!
Terdengar dalam anganku suara Murad sedang minta air Asi, dia memanggiku “Mama, Mama”.
Pada saat ini juga, Aku bersumpah bahwa aku akan bertaubat, kembali kepada Rabbku. Ya Rabb, Ya Rabb, Aku Sumairah hambamu yang penuh dosa, saat ini juga hambamu ini bertaubat Ya Rabb. Wahai siapa saja yang membaca kisahku ini, atau mendengar kisahku ini, atau terenyuh dengan kisahku ini, Doakanlah Aku !! Aku mengingat firman Allah :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).(QS.An-Naml : 62)
Aku selalu ingat ayat ini, selalu ku ulang-ulang
يا مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاه
يا مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاه
Wahai siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya
Pemuda itu sama sekali tidak kasihan denganku meskipun aku berlinangan air mata, dia malah menghinaku tatkala aku mengucapkan do’a di atas, sungguh kata-katanya bagaiakan panah yang membakar tubuhku, diantara perkataannya : “ Sekarang kamu berkata Ya Rabb, Ya Rabb, kenapa tidak dari dulu kau katakana itu, hah?
Selesai sudah permainan mereka padaku, hilang sudah makhkotaku. Kembali aku merapikan pakaianku yang tersisa di gudang itu, lalu aku naik ke mobil, lalu mereka berkata : aku masih kasihana sama kamu, lalu aku jawab : Puas kalian, biadab ! tidak puas dengan apa yang mereka lakukan padaku,  kembali mereka menyiksaku, menampar wajahku dengan keras, ada darah yang mengalir di wajahku, aku merasa sangat kesakitan dikala itu.

Ya Allah, Ya Allah…. Pipiku yang dulu sering diciumi oleh putriku Fatimah, kini jadi bahan tamparan para hidung belang itu.

Semakin penasaran kan !, bagaiaman dia menghadapi keluarganya setelah kejadian ini ? oleh karenanya simak kisah selanjutnya diserial yang ke-5 dan in syaa Allah itu episode akhir, jadi jangan sampai terlewatkan !!

Faidah dari kisah ini :
   1.    Selingkuh adalah dosa besar, karena telah menghianati janji suci yang telah paten di akad pernikahan,    apalagi sampai ketemuan.
   2.      Akibat jauh dari Allah adalah kemaksiatan yang beruntun bahkan hingga perzinahan.
   3.      Kemaksiatan tidak menimbulkan ketenangan, melainkan hanya gelisah dan rasa bersalah
   4.      Menyia-nyiakan waktu untuk hal yang haram adalah dosa
   5.      Melalaikan kewajiban sebagai seorang istri adalah dosa
   6.      Menelantarkan anak hingga kelaparan juga dosa
   7.      Cinta sejati bukan diraih dari jalan haram
   8.      Penyesalan adalah di belakang bukan didepan
  9.      Tidak bolehnya bagi wanita untuk safar sendirian, hal ini sebagaiama sabda Nabi sallahu Alaihissalam :
لا تسافر المرأة إلا مع ذي محرم
“Tidak boleh bagi seorang wanita melakukan safar, kecuali ditemani mahramnya” (HR. Muslim)

   10.  Haram hukumnya durhaka kepada suami, apalagi sampai berkhianat padanya. Dia terkena ancaman termasuk penghuni neraka, karena seorang istri akan masuk surga jika melakukan hal ini, Nabi salallahu ‘alaihissalam bersabda :
Jika seorang wanita selalu menjaga sholat 5 waktu, juga berpuasa sebulan (dibulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat yang mulia ini “ Masuklah surga  dari pintu mana saja yang kau sukai” ” (HR. Ahmad)
   11.  Dll


Semoga kisah ini dapat kita jadikan sebuah renungan bagi siapa saja yang ingin mengarungi bahtera rumah tangga ataupun yang sudah berumah tangga. Jagalah keluarga kita dari fitnah yang berbahaya ini. Saya berdo’a kepada Allah agar kita selalu diberikan hidayah oleh Allah Ta’ala kejalan yang lurus sampai akhir hayat. Aamiin.

0 komentar:

Posting Komentar