Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja’far
Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberikan kepada kita
nikmat hingga saat ini untuk hidup, semoga Allah memebrikan kita istiqomah
diatas Islam dan Iman hingga akhir kehidupan kita.
Pada kesempatan kali ini akan kami lanjutkan subuah cerita tentang
pasangan sejoli yang hancur diakibatkan sebuah dosa besar seorang istri. Sang
Istri akhirnya bertaubat dan menuliskan kisahnya ini agar kita semua dapat
mengambil pelajaran dari kejadian ini, agar tidak terjatuh kedalam lubang yang
sama. Simaklah kisahnya !!
Sumairah melanjutkan kisahnya berikut ini,
Pada saat itu aku sudah kayak orang gila yang sedang kasmaran
cinta, aku mencari wartel umum, setelah
kudapati ku keluarkan secarik kertas dikantongku berisikan nomer kasih gelapku
itu. Mulailahh kupencet nomer demi nomer 1,2 dst, rasanya tanganku ketika itu
bergetar, Siapa yang akan mengangkat telponku ini ? bel telepon terus berbunyi,
tandanya sudah terhubung dengan nomer tujuan, lalu tiba-tiba terdengar suara
indah dari kasih gelapku itu. Dia mengatakan (kasih gelap) “ Siapa ini ?” lalu
ku jaawab : Aku adalah kekasihmu Sumairoh. Sungguh aku tidak bias mengendalikan
diriku sendiri untuk tidak berkata-kata lemah lembut dan megandung banyak dosa tatkala
berbicara dengannya. Dia (sang kasih gelap) Tanya padaku, Wahai Suamirah kamu
dimana? Kemuian aku segera mengabarkan padanya lokasiku saat itu secarai detai
padanya. Dia bilang akan menjeputku. Kemudian aku keluar dari wartel untuk
menunggunya datang. Jujur saja di dalam hatiku yang paling dalam, aku sangat
khawatir setengah takut melakukan perbuatan ini. Berbagai rasa campur aduk di
hatiku, apakah aku kencan bersamanya atau aku pulang saja ke rumah ibuku atau
aku hanya menemuinya saja, ya paling tidak melihatnya sekilas? pertanyaan ini
saling bersautan di hatiku.
Kira-kira 15 menit kemudian, ada sebuah mobil mewah yang berhenti
di depanku, kemudian sang pengemudi mobil itu menurunkan kacanya sedikit demi
sedikit , akhirnya terlihatlah wajah kekasih gelapku itu yang duduk di dalam
mobil mewah tersebut. Aku yakin bahwa itu adalah kekasihku, mirip seperti yang
kulihat di foto sewaktu dia mengirimnya di komputer. Aku sangat takjub melihat
rupanya, hamper-hampir aku tak percaya dibuatnya.
Aku dikagetkan tiba-tiba, sang kekasih berkata “ Wahai Sumairah Naiklah
!! akhirnya aku naik diiringi perasaan yang campur aduk antara senang dan
sedih.
Wajahku masih tertutupi oleh cadar, lalu kekasihku berkata : “Aku
akan mengajak kamu keliling kota, lalu kamu akan ku kembalikan di tempat kita ini”
Perasaanku bergejolak dikala itu, antara naik atau tidak, tiba-tiba
kakiku bergerak kearah mobil perlahan tapi pasti, lalu aku membuka pintu mobil
kemudian aku masuk dan duduk disebelah kekasihku itu.
Oh, Oh… dalam hatiku bergejolak tatkala masuk mobil itu, tiba-tiba
aku ingat suamiku (Ghanim), Ibuku, Abiku, Saudaraku, tak terasa air mata muai
menetes di pipiku….selama di mobil aku hanya diam. Kemudian kekasihku memulai
pembicaraan dengan nada bertanya, “Wahai kekasihku, kamu kenapa? Lalu dia buka
cadarku sekuat tenaganya, pandangannya mengarah padaku sambil berkata : “Kamu
cantik sekali kekasihku !!”
Sementara air mataku terus menetes tiada henti, betapa tidak ?
Wajahku dilihat oleh seseorang yang bukan mahramku, padahal sebelumnya hanya
suamiku yang tau. Aku tidak tahu bagaimana memaafkan diriku sendiri, karena
sudah terjerat dengan hubungan nista ini. Lala tiba-tiba aku dikagetkan dengan
pertanyaannya : “Apakah ini pertama kali kamu jalan bersama laki-laki (selain
suamimu) ? Maka aku menjawab : Ya. Dia menimpali lagi : “ Sudahlah jangan
menangis! jangan takut ! bukankah kamu cinta sama aku, seperti apa yang kau katakana
tatkala kita ngobrol lewat chatingan (medsos)? Ku jawab kembali : Ya betul,
tapi kamu tau kan kalau aku sudah menikah ? Aku takut ada yang melihat kita
sedang berdua….,,, Hmmm : “Jangan takut” kata kekasihku mencoba menenangkanku. Dia
mulai mempercepat laju mobilnya, otomatis nadiku juga ikut berdetak kencang,
ketakutan.
Aku mengatakan padanya, kemana kita akan pergi ? lalu dia melihat
ke arah wajahku dengan sedikit senyum yang aneh, sambil berkata : Kan aku sudah
bilang, jangan takut ! tidak kusangka laju mobil semakin kencang, sampai
akhirnya kita keluar dari lingkup kotaku.
Kembali lagi aku menangis saat itu, aku sudah masuk dalam
perangkapnya. Lalu aku pada saat itu aku mengingat masa laluku, aku mengingat
dikala aku kecil di rumah Abiku, wajahku masih polos penuh kesucian, aku
mengingat tatkala Ghanim datang melamarku, aku mengingat malam pertama bersama
Ghanim. Apakah hari ini akan kukotori dengan kekasih haramku ini ? Tak
henti-henti aku menangis sambil mengutuk diriku sendiri… Aku Sebab, Aku Sebab
semua ini.
Aku Sebab semua ini, ini akibat dari durhakanya aku pada suamiku.
Pemuda itu sudah mulai kurang ajar padaku, aku minta belas kasihan padanya agar
tidak berbuat macam-macam padaku. Aku berteriak sangat kencang kala itu, tapi
dia malah menjadi-jadi memperlakukan aku. Dia merobek pakaianku, akhirnya dia
merenggut kehormatanku yang tidak pernah aku bayangkan selama ini, akan terjadi
hal yang pahit ini. Aku telah diperkosa oleh kekasihku yang sangat biadab itu.
Apakah ini yang dinamakan cinta ? Apakah ini yang dinamakan cinta?
Pemuda biadab itu, mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan dan
sangat hina aku dibuatnya. Dunia serasa gelap saat itu, tidak berhenti diriku
mengutuk diriku sendiri. Sambil ku lontarkan kata-kata penyesalan :
Malam penyebab semua ini…..
Internet penyebab semua ini…..
Chatingan penyebab semua ini…..
Pemuda itu penyebab semua ini…..
Tidak,,,Akulah penyebab semua ini, Akulah penyebab semua ini..
Aku telah
durhaka kepada Rabbku, kupejamkan mataku sejenak sambil mengingat anakku
Fatimah, Oh…Anakku, seandainya kamu tahu posisi mamamu sedang di serang
serigala-serigala biadab ini. Oh…Anakku, seandainya kamu tahu… aku mengingat ocehan-ocehan
lucunya dia menarik-narik aku dari kursi tatkala aku sedang bermain computer,
dia berkata “Mama, mama sini mah temenin aku?” kenapa mama tidak seperti dulu
lagi yang selalu ada buat aku ?
Aku menangis sambil menahan perih,
aku mengingat suamiku tatkala dia berkata padaku “Wahai Sumairah, kenapa senyumu
yang indah itu sudah berubah?”
Aku mengingat anak bungsuku Murad,
tatkala dia menangis sedangkan aku tidak peduli dengannya karena kesibukanku
dilayar computer.
Aku mengingat seruan “ Hayya ‘Ala
As-Shalah, Hayy ‘Ala Al-Falah” sedangkan aku masih dalam keadaan lalai
dengan kesibukanku, hingga aku selalu mengabaikan panggilanMu Ya Allah. Sekarang
balasan yang kuterima, telah hilang kehormatanku dan kemuliaanku sebagai
wanita, diambil oleh pemuda bengis yang awalnya kucintai, tapi akhirnya
menerkamku.
Aku bukanlah seorang Istri yang
dikabarkan oleh Rasulullah salallahu ‘alaihisalam, beliau bersabda :
إِذَا
أَمَرَهَا زَوْجُهَا أَطَاعَتْهُ، وَ إِذَا نَظَرَ إِلَيْهَا سَرَّتْهُ ، وَ إِذَا
غَابَ عَنْهَا حَفِظَتْهُ فِيْ أَهْلِهِ وَ مَالِهِ
“Apabila seorang istri
diperintahkan suaminya dia Taat, apabila suaminya melihatnya dia bikin bahagia,
apabilah ditinggal oleh suaminya dia menjaga diri, keluarga dan harta suaminya”
Aku teriak-teriak minta maaf sama
Ghanim, Maafkan aku ya Ghanim, Maafkan aku ya Ghanim !! aku sudah tidak layak
untukmu, maafkan mamamu ya Fatimah anakku yang cantik !!, maafkan mama ya
Murad !!
Terdengar dalam anganku suara Murad sedang minta air Asi, dia
memanggiku “Mama, Mama”.
Pada saat ini juga, Aku bersumpah bahwa aku akan bertaubat, kembali
kepada Rabbku. Ya Rabb, Ya Rabb, Aku Sumairah hambamu yang penuh dosa, saat ini
juga hambamu ini bertaubat Ya Rabb. Wahai siapa saja yang membaca kisahku ini,
atau mendengar kisahku ini, atau terenyuh dengan kisahku ini, Doakanlah Aku !!
Aku mengingat firman Allah :
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ
وَيَكْشِفُ السُّوءَ وَيَجْعَلُكُمْ خُلَفَاءَ الْأَرْضِ ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ
ۚ قَلِيلًا مَا تَذَكَّرُونَ
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang
yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan
kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi? Apakah
disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).”(QS.An-Naml : 62)
Aku selalu ingat ayat ini, selalu ku ulang-ulang
يا مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاه
يا مَنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاه
“Wahai
siapakah yang memperkenankan (doa)
orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya”
Pemuda itu sama sekali tidak kasihan denganku meskipun aku
berlinangan air mata, dia malah menghinaku tatkala aku mengucapkan do’a di
atas, sungguh kata-katanya bagaiakan panah yang membakar tubuhku, diantara perkataannya
: “ Sekarang kamu berkata Ya Rabb, Ya Rabb, kenapa tidak dari dulu kau katakana
itu, hah?
Selesai sudah permainan mereka padaku, hilang sudah makhkotaku. Kembali
aku merapikan pakaianku yang tersisa di gudang itu, lalu aku naik ke mobil,
lalu mereka berkata : aku masih kasihana sama kamu, lalu aku jawab : Puas
kalian, biadab ! tidak puas dengan apa yang mereka lakukan padaku, kembali mereka menyiksaku, menampar wajahku dengan
keras, ada darah yang mengalir di wajahku, aku merasa sangat kesakitan dikala
itu.
Ya Allah, Ya Allah…. Pipiku yang dulu sering diciumi oleh putriku
Fatimah, kini jadi bahan tamparan para hidung belang itu.
Semakin
penasaran kan !, bagaiaman dia menghadapi keluarganya setelah kejadian ini ?
oleh karenanya simak kisah selanjutnya diserial yang ke-5 dan in syaa Allah itu
episode akhir, jadi jangan sampai terlewatkan !!
Faidah
dari kisah ini :
1. Selingkuh
adalah dosa besar, karena telah menghianati janji suci yang telah paten di akad
pernikahan, apalagi sampai ketemuan.
2.
Akibat
jauh dari Allah adalah kemaksiatan yang beruntun bahkan hingga perzinahan.
3.
Kemaksiatan
tidak menimbulkan ketenangan, melainkan hanya gelisah dan rasa bersalah
4.
Menyia-nyiakan
waktu untuk hal yang haram adalah dosa
5.
Melalaikan
kewajiban sebagai seorang istri adalah dosa
6.
Menelantarkan
anak hingga kelaparan juga dosa
7.
Cinta
sejati bukan diraih dari jalan haram
8.
Penyesalan
adalah di belakang bukan didepan
9.
Tidak
bolehnya bagi wanita untuk safar sendirian, hal ini sebagaiama sabda Nabi
sallahu Alaihissalam :
لا
تسافر المرأة إلا مع ذي محرم
“Tidak boleh bagi seorang
wanita melakukan safar, kecuali ditemani mahramnya” (HR. Muslim)
10. Haram hukumnya durhaka kepada suami, apalagi sampai berkhianat
padanya. Dia terkena ancaman termasuk penghuni neraka, karena seorang istri
akan masuk surga jika melakukan hal ini, Nabi salallahu ‘alaihissalam bersabda
:
“Jika seorang wanita
selalu menjaga sholat 5 waktu, juga berpuasa sebulan (dibulan Ramadhan), serta
betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada
suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat yang mulia ini “
Masuklah surga dari pintu mana saja yang
kau sukai” ” (HR. Ahmad)
11. Dll
Semoga
kisah ini dapat kita jadikan sebuah renungan bagi siapa saja yang ingin
mengarungi bahtera rumah tangga ataupun yang sudah berumah tangga. Jagalah
keluarga kita dari fitnah yang berbahaya ini. Saya berdo’a kepada Allah agar
kita selalu diberikan hidayah oleh Allah Ta’ala kejalan yang lurus sampai akhir
hayat. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar