HOME

Sabtu, 02 Desember 2017

Membedah Kitab Syarhus Sunnah Imam Al - Muzani_2




🖋 Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

📙 *Pertemuan_2 : " Sebab Penulisan Kitab Syarh Sunnah Al-Muzany"*
🔖Versi 1 ;
🍃Para Ulama dan orang-orang penting waktu itu duduk bersama di suatu majlis di daerah Tabilis - Maroko, mulailah mereka menyebut-nyebut/memuji nama ulama yang berjasa kepada Islam dikala itu seperti : Imam Malik, Imam Syafi'i, Abu Hanifah, Sufyan Ats-Tsaury, Dawud Al-Asfahany, Ishaq bin Rahawai, Ahmad bin Hambal, Imam Al-Muzani.
🍃Akan tetapi pada saat mereka menyebut Imam Al-Muzany terjadilah pertentangan yang sangat sengit mengenai sosok Al-Muzany, seolah-olah meragukan kredibilitas beliau.
🍃Bahkan ada yang berkata : Imam Muzany tidak termasuk Ulama (sebagaimana nama-nama yang sudah disebut sebelumnya).
🍃Lalu kebanyakan mereka heran dengan perkataan itu, dan bertanya-tanya , kenapa kok bisa beliau dibilang bukan termasuk Ulama?
🍃Lalu dijawab : Karena aku pernah mendengar Imam Muzany berbicara tentang masalah Taqdir, dan beliau berargumentasi dengan qiyas dan pikirannya, lalu beliau juga bicara tentang masalah Al-Qur'an (Apakah Makhluk apa bukan) tapi beliau diam disitu (Tawaqquf).
🔖Dan dalam versi yang lain ;
🍃Banyak orang yang bingung dengan kabar-kabar miring tentang Imam Al-Muzany, sehingga mereka ingin berkumpul dan mendengar langsung sikap beliau untuk mengetahui hakekat aslinya. Maka mereka memutuskan untuk menulis sebuah surat kepada Imam Al-Muzany agar beliau menjelaskan Aqidahnya baik itu yang berkaitan dengan Taqdir, Irja' (Murji'ah) , Sunnah, Al-Qur'an, Al-Ba'st (Hari Kebangkitan dari kubur), An-Nasyr (Hari dihidupkan kembali), Mizan (Timbangan Amal), Shirat (Jembatan antara neraka dan surga ), Masalah Melihat Wajah Allah Pada Hari Kiamat, dll. Dan banyak pertanyaan yang lain, maka Imam Al-Muzany menepis dan menjawab keraguan orang-orang kepada beliau dengan menulis risalah ini yang kita kenal dengan Syarh As-Sunnah Al-Muzany (Yang akan kita kaji di pertemuan berikutnya).
_________________________
Pelajaran dari kisah ini bahwa Tabayyun itu sangat penting, apalagi di zaman sekarang, dimana sangat mudah tersebar segala macam informasi. Terlebih lagi antara para Ulama dan Asatidz, agar senantiasa terjaga jalinan ukhuwah diantara Ahlussunah.
Prinsip kita dalam hidup itu mudah saja, "Meluruskan yang salah, dan mau diluruskan saat salah". Kalau dua hal diatas berat bagi kita maka ada penyakit dalam hati ini, segeralah mengoreksi dengan banyak-banyak istighfar.
📛Terkadang penyakit zaman sekarang itu, tatkala ada yang meluruskan suatu kesalahan dibilang, " Memecah Belah Umat" , " Sok Benar Sendiri" , " Pemegang Kunci Surga" dll... Hal ini tidak layak keluar dari lisan seorang Thalabul Ilmi, Hendaknya kita juga bisa menerima tehadap kritikan yang ditujukan kepada kita, kalau pun kita mau membantah, maka bantahlah dengan hujjah yang ilmiah, bukan menuduh yang macam-macam sebagaimana hal diatas.
🍃Demikian Penjelasan singkat dari sebab penulisan kitab Syarhus Sunnah Imam Al-Muzani secara singkat dan ringkas. Dan akan kita lanjutkan di pertemuan berikutnya tentang Isi kitab. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk mendulang faidah yang sangat besar dari kitab ini.
نسأل الله العافية
________________________
📚Rujukan Utama Penulisan : Kitab Tamamul Minnah 'Ala Syarh Sunnah Al-Muzany karya Syaikhuna Kholid Mahmud Al-Juhany Hafidzahullah Ta'ala dan yang lainnya.
Kairo, 12 Rabi'ul Awwal 1439 H

Membedah Kitab Syarhus Sunnah Imam Al - Muzani_1


🖋 Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

📙 *Pertemuan_1 : " Biografi Singkat Imam Al-Muzani"*

🍃Nama : Ismail bin Yahya bin Ismail bin 'Amr bin Muslim Al-Muzany Al-Misry
🍃Kunyah : Abu Ibrahim
Al-Muzany merupakan nisbah kepada Muzainah binti Kalb bin Barrah suatu induk Qobilah yang terkenal.
🍃Lahirnya : Beliau lahir pada Tahun meninggalnya Imam Laist bin Sa'ad yaitu tahun 175 H. Dan beliau merupakan penduduk asli Mesir.
🍃Masa Kehidupannya :
Beliau hidup di waktu berkembangnya ilmu pengetahuan di berbagai bidang. Dan beliau hidup sezaman dengan para Ulama Besar, diantaranya : Imam Malik bin Anas , Abdullah bin Mubarok, Imam Warsy' Al-Muqri, Imam Asy-Syafi'i, Sufyan bin Uyainah, Ishaq bin Rahawai, Ibnu Abi Syaibah, Imam Ahmad bin Hambal, Imam Bukhari, Imam Muslim bin Hajjaj, Abu Dawud Assijistani, Imam Ibnu Majah, At-Tirmidzi, An-Nasa'i Rahimahumullah dll.
🍃Para Guru Beliau :
Diantara guru-gurunya yang masyhur yaitu ;
1. Imam Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i
2. Nu'aim bin Hammad (Guru Imam Bukhari)
3. 'Ali bin Ma'had bin Syadad
Dll.
🍃Murid-murid Beliau :
Diantara murid beliau yang masyhur yaitu ;
1. Imam Muhammad bin Ishaq bin Khuzaimah (Pengarang Kitab At-Tauhid Ibnu Khuzaimah)
2. Imam Abu Ja'far bin Muhammad Ath-Thahawy (Pengarang Aqidah Thahawiyah)
3. Imam Abu Muhammad bin Abi Hatim Arrozi (Pengarang kitab Al-Jarhu wa At-Tha'dhil)
Rahimahumullah
Dll.
🍃Pemahaman Aqidah Beliau :
Imam Muzani adalah seorang Salafi, beliau beraqidah sebagaimana Aqidahnya para sahabat. Hal ini diketahui dari perkara beliau di ujung kitabnya "Syarhus Sunnah" yang akan kita bahas.
Madzhab Beliau :
Beliau adalah seorang yang bermazhab Syafi'i.
Imam Syafi'i berkata " Imam Muzany adalah pejuang dalam Madzhabku".
🍃Ketekunan Beliau :
Imam Muzani berkata : " Aku membaca kitab "Ar-Risalah " Imam Syafi'i 500 kali, dan tidaklah aku membacanya berulang-ulang kecuali aku mendapatkan faidah baru yang belum aku temui pada saat membaca sebelumnya.
Dalam riwayat lain : Bahwa beliau melihat isi kitab risalah sejak 5 tahun (menekuninya) , dan aku tidaklah melihat kitab berulang-ulang kecuali aku menemukan faidah yang belum aku ketahui sebelumnya.
🍃Karya-karya Beliau :
1. Al-Jami' Ash-Shaghir
2. Al-Mukhtashor Al-Kabir
3. Mukhtashor Al-Mukhtashor yang dikenal dengan Mukhtashor Al-Muzani (Kitab yang sangat langka), beliau melakukan proses penulisan ini selama 20 tahun lamanya dengan perjuangan yang tidak mudah, dengan perjuangan yang tak ada henti. Kemudian beliau mengulangi penulisannya sampai 3 kali.
Beliau berkata : Aku menulis kitab ini (Mukhtashor Al-Muzani) selama 20 tahun, dan aku menulisnya sampai 3 kali, Dan tatkala aku akan menulis maka aku puasa dulu sebelumnya 3 hari, kemudian aku sholat, sholat dan sholat (Tentunya Agar dipermudah).
🍃Pujian Ulama kepada Beliau :
📌Imam Adz-Dzahabi berkata : " Beliau adalah Imam, Al-'Allamah (Guru Besar), Ahli dalam urusan Agama, dan termasuk orang yang Zuhud "
📌Imam Ibnu As-Sukry berkata : Aku melihat Imam Al-Muzany , tidak ku ketahui orang yang paling rajin Ibadahnya dan paling faqih (pakar fiqih) dari beliau (Pada zamannya).
🍃Wafatnya ;
Beliau wafat pada Bulan Ramadhan tahun 264 H di Mesir. Dan beliau dikuburkan dekat dengan kuburan Imam Asy-Syafi'i yaitu di Al-Qorrafah Ash-Shugro di kaki bukit Muqottom, Kairo Mesir.
Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan yang beliau lakukan. Aamiin
🍃Demikian Penjelasan singkat dari biografi Imam Al-Muzani secara singkat dan ringkas. Dan akan kita lanjutkan di pertemuan berikutnya tentang sebab penulisan kitab Syarhus Sunnah ini. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk mendulang faidah yang sangat besar dari kitab ini.
________________________
📚Rujukan Utama Penulisan : Kitab Tamamul Minnah 'Ala Syarh Sunnah Al-Muzany karya Syaikhuna Kholid Mahmud Al-Juhany Hafidzahullah Ta'ala dan yang lainnya.
Kairo, 06 Rabi'ul Awwal 1439 H

Berita Duka Bagi Kaum Muslimin

🔈Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Ulama berasal dari Yordania, Syaikh Dr. Muhammad Musa Alu Nasr salah satu murid senior dari Syaikh Muhammad Nasiruddin Al-Albani Rahimahullahu Ta'ala meninggal dunia pada hari ini. 
________________________________
💾Sedikit kisah bersama beliau
Terakhir pertemuan dengan beliau saat daurah di Batu - Malang sekitar bulan Syawwal kemaren.
Dan ana sempat tahsin ke beliau dan beberapa para asatidz yang lain secara bergiliran, dengan sabar beliau menyimak bacaan kami, serta mengingatkan kesalahan-kesalahan pada bacaan kami saat itu.
Dan beliau saat jadi Imam sholat magrib membaca qira'at yang berbeda dengan biasanya.
Sekarang beliau meninggalkan kita semua.
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un...😪😪😪
Mohon doanya untuk beliau, Syaikh Al-Qoori' Musa Alu Nasr, Yordania.
_Abu Yusuf_

Langit Madinah Gelap Seketika


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far
Pada waktu pagi di hari Senin, (saat itu giliran Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bermalam di rumahnya Aisyah Radhiyallahu Anha). Nabi membuka kelambu kamarnya lalu melihat ke arah mereka , kemudian tersenyum dan tertawa kecil, pada saat itu Abu Bakr yang menjadi imam sholat subuh. Dan secara otomatis, Abu Bakar mundur ke belakang, karena Abu Bakar menyangka bahwa Nabi akan keluar dari kamarnya lalu mengimamipara sahabatnya, tapi Nabi memberikan isyarat agar Abu Bakar meneruskan untuk jadi imam, lalu Nabi pun masuk lagi ke dalam kamar dengan menutup kembali kelambu yang tadi disingkapnya.
Pada hari itu juga, Nabi memanggil putrinya Fatimah, lalu berbincanglah keduanya, saat Nabi berbicara di awal pembicaraan maka Fatimah menangis, kemudian di pembicaraan kedua Fatimah tertawa.
Asiyah bertanya kepada Fitimah tentang perihal percakapannya dengan Abinya, kenapa dia kok awalnya Nangis, lalu yang kedua dia tertawa? Maka Fitimah pun menjawab : Bahwa Nabi akan meninggal pada sakitnya saat ini, maka aku nangis mendengar kabar itu, lalu beliau bilang lagi bahwa akulah yang pertama dari keluarganya yang menyusul beliau, maka aku tersenyum bahagia dan beliau juga mengabarkan kepadaku bahwa aku adalah pemimpin wanita seluruhnya. 
Fatimah melihat bahwa sakit beliau bertambah parah, lalu beliau salallahu Alaihissalam berkata : 
ليس على أبيك كرب بعد اليوم 
" Setelah ini Abimu tidak akan merasa sakit lagi" , Lalu Nabi memanggil cucunya Hasan dan Husain kemudian mencium keduanya dan beliau pun memanggil semua istrinya untuk dinasehati di detik-detik terakhir nya di dunia.

Efek dari racun yang dulu pernah di makan Nabi, yang mana racun itu diberikan kepada Nabi oleh seorang wanita saat itu tanpa sepengetahuan Nabi, dan sampai saat itu Nabi merasakan bahwa racun itu sangatlah membekas di dalam tubuhnya, dan Nabipun merasa sangat kesakitan.
Beberapa perkataan di detik-detik akhir beliau di dunia ;
لعنة الله على اليهود و النصارى ، اتخذوا قبور أنبيائهم مساجد 
" Semoga Allah melaknat kaum Yahudi dan Nasrani, karena mereka menjadikan kuburan para nabi mereka sebagai masjid (tempat beribadah) " 
لا يبقين دينان بأرض العرب 
" Tidak akan tersisa dua agama itu di Jazirah Arab"

Lalu beliau mengatakan :
الصلاة، الصلاة، و ما ملكت أيمانكم 
" (Perhatikan masalah) Sholat, Sholat, dan budak-budak yang kalian miliki"

Pada saat itu Nabi berada dipangkuan Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anhu, lalu datang saudara Aisyah yaitu Abdurrahman bin Abu Bakar dgn membawa siwak, lalu Nabi melihatnya maka dgn sigap Aisyah pun memahami akan keinginan Nabi, lalu Aisyah pun memberikan siwak tersebut, kemudian Nabipun bersiwak saat itu dengan tata cara yang bagus sekali....
Nabi kembali mengeluarkan perkataan nya : 
لا إله إلا الله إن للموت سكرات 
" Tidak ada yang berhak disembah melainkan hanya Allah, sesungguhnya setiap kematian ada sekaratnya"

Rasanya tidak kuat, gemetar, tatkala menuliskan saat-saat yang sangat menyedihkan ini...😪😪
Lalu di detik-detik terakhirnya beliau sudah tidak kuat lagi berbicara, tapi Aisyah mendengar dirintihan terakhirnya itu, 
مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين و الصديقين و الشهداء و الصالحين، اللهم اغفر لي و ارحمني و ألحقني بالرفيق ا?لأعلى ، اللهم الرفيق الأعلى 3
x
" (Ingin) bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah dari kalangan para Nabi dan orang-orang yang Siddiq dan para syuhada dan orang-orang Sholeh. Ya Allah Ampuni aku, Rahmati aku dan kumpulkanlah dengan mereka yang punya kedudukan tinggi " kalimat 
اللهم الرفيق الأعلى 
ini diulang 3x.


Tercabutlah ruh beliau, lemaslah tangan beliau, dan beliau benar-benar berjumpa dengan mereka di tempat yang mulia sebagaimana doa terakhir beliau.

Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un.....

Umat Islam kehilangan, langit Madinah Gelap Seketika, badan para sahabat melemas, seakan-akan tidak percaya.....

Tepat pada saat itu Hari Senin waktu Dhuha tgl 12 Rabi'ul Awwal 11 H (Ini adalah Ijma' Ulama)....
Innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un
Semoga Allah mengumpulkan kami dengan beliau kelak di surgaNya....Aamiin

اللهم صل على نبينا محمد صلى الله عليه و سلم

Ku Mencintaimu Wahai Nabiku



Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Semua orang boleh mengaku cinta, tapi yang mengaplikasikan makna cinta itulah yang mencintai dengan sungguh-sungguh. Diantara bentuk cinta kepadanya :
1. Mencontohnya, mengamalkan sunnahnya,mengikuti perkataan dan perbuatannya serta melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya, berakhlak seperti akhlaknya dikala senang maupun duka, dikala lagi semangat maupun saat lagi dilema. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala : 
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)
2. Tunduk patuh terhadap syariat yang di perintahkan beliau, dan tidak mendahulukan hawa nafsu dan kesenangan syahwat. Allah Ta'ala berfirman : 
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung" (QS. Al-Hasyr : 9)
3. Banyak menyebut namanya (dengan bersholawat kepada nya dengan sholawat yang syar'i) , karena jika seseorang mencintai sesuatu maka dia akan banyak menyebut / mengingat sesuatu itu. Allah Ta'ala berfirman : 
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab : 56)
4. Diantara tanda mencintai beliau adalah mencintai apa saja yang beliau cintai dari Ahli Baitnya, Para Sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta memusuhi siapa saja yang memusuhinya dan benci kepada siapa saja yang benci kepadanya. Karena jika seseorang mencintai seorang maka dia akan suka apa menjadi kesukaannya.
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda :
الله الله في أصحابي، لا تتخذوهم غرضا بعدي، فمن أحبهم فبحبي أحبهم، ومن أبغضهم فببغضي أبغضهم، ومن آذاهم فقد آذاني، ومن أذاني فقد آذى الله، ومن آذى الله فيوشك الله أن يأخذه 
“Bertaqwa-lah kalian kepada Allah terhadap hak-hak sahabatku, jangan jadikan mereka sasaran kata-kata keji setelah aku wafat. Barangsiapa yang mencintai mereka (para sahabat) maka dengan kecintaanku, aku akan mencintai mereka (orang yang mencintai sahabat), dan barangsiapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku akan membenci mereka (orang yang membenci sahabat), dan barangsiapa yang menyakiti mereka maka dia telah menyakiti aku, dan barangsiapa yang telah menyakiti aku, maka dia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa yang menyakiti Allah, maka Dia akan memberinya azab.” (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)
Beliau juga bersabda : 
الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ [صحيح البخاري ومسلم]

"Kaum Anshar; tidak ada yang mencintai mereka kecuali orang beriman, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang munafik, maka barangsiapa yang mencintai mereka maka Allah akan mencintainnya, dan barangsiapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar". [Sahih Bukhari dan Muslim]
5. Diantaranya tanda-tanda cinta kepadanya : Membenci apa yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya dan memusuhi siapa saja yang memusuhinya dan menjauhi siapa saja yang berbuat bid'ah dan menyelisihi sunnahnya serta yang menyelisihi syari'at yang beliau bawa. Allah Ta'ala berfirman : 
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ 
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya..." (QS. Al-Mujadalah : 22)
6. Diantara tanda cinta kepada beliau juga yaitu Mencintai Al-Qur'an yang diturunkan kepada beliau, kemudian mencintai Sunnah dan berusah tidak melanggar larangannya.
Sahl bin Abdullah berkata :
" Tanda dalam mencintai Allah adalah mencintai Al-Qur'an, dan tanda mencintai Al-Qur'an adalah mencintai Nabi sallahu alaihi wasallam, dan tanda mencintai Nabi adalah mencintai Sunnah, dan tanda mencintai Sunnah adalah mencintai (Kehidupan) Akhirat , dan tanda mencintai akhirat yaitu membenci (Hiruk pikuk kelalaian) dunia, dan diantara tanda kita membenci Hiruk pikuk kelalaian dunia yaitu dengan tidak menyimpan sesuatu dari dunia kecuali yang akan menjadi bekal untuk kehidupan akhirat." (Disebutkan dalam kitab Asy-Syafa)
Semoga kita senantiasa menjadi orang yang mencintai beliau secara haqiqi bukan hanya pengakuan belaka.
Merujuk ke kitab :
" Al-Bida' Al-Hauliyah karya Syaikh Abdullah At-Tawaijry hal 190-192"
اللهم صل على نبينا و حبيبنا المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم

💗💗💗 Abu Yusuf 💗💗💗

Kairo, 12 Rabi'ul Awwal 1439 H

Minggu, 08 Oktober 2017

Mu'jizat Atau Karomah


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Sering kita denger temen-temen kita atau orang-orang disekitar kita, jikalau mendengar atau menyaksikan ada keajaiban yang terjadi maka mereka bilang bahwa itu adalah Mu'jizat. Maka kita katakan bahwa itu kurang tepat.
Mu'jizat itu hanya untuk para Nabi alaihi sholatu wasalam, sebagaimana Nabi kita diberi Mu'jizat berupa Al-Qur'an, Nabi Musa diberi Mu'jizat berupa Tongkat yang dapat membelah lautan, Nabi Ibrahim diberi Mu'jizat berupa tidak mempan dibakar dengan api dll. (Lihat kitab Al-Kalimat As-Sadidah fii Syarh Al-Bidayah fii Al-'Aqidah oleh Syaikh Kholid Mahmud Al-Juhany)
Adapun bagi orang belakangan berupa keajaiban (yang terlihat aneh) maka itu adalah karomah.
Syaikh Ibnu Utsaimin berkata : 
و الفرق بينهما و بين المعجزة أنها تحصل للولي، و المعجزة للنبي 
" Perbedaan antara keduanya yaitu karomah dengan Mu'jizat, adapun karomah itu untuk Wali dan Mu'jizat untuk Nabi Shalallahu alaihi wassalam" (Mudzakkirotun 'Ala Al-'Aqidah Al-Washitiyah : hal. 87).
Wali Allah itu bisa diraih oleh siapa saja asalkan dia bertakwa kepada Allah. Dan diperinci di firmanAllah Ta’ala,
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ (62) الَّذِينَ آَمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ 
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.” (QS. Yunus: 62-63).
Jadi intinya, jikalau kita melihat hal yang di pikiran kita aneh maka jangan katakan itu Mu'jizat karena tidak ada Nabi saat ini. Kenabian telah ditutup dengan Baginda Rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wasallam. Lebih baik katakan keajaiban dari Allah atau karomah jika dhohir orangnya (yang mendapat keajaiban) bertaqwa kepada Allah Allah Ta'ala.
Misalnya, kita lihat saudara atau tetangga kita sakit sangat parah (diagnosa dokter dia tidak akan sembuh) eh tiba-tiba sembuh total, maka kita katakan ini keajaiban dari Allah atau karunia Allah bukan Mu'jizat.

Semoga bermanfaat dan bisa diperbaiki keyakinan yang telah tersebar.

Kairo, 18 Muharram 1439 H