HOME

Selasa, 28 Desember 2021

TERBARU - Beasiswa Full S1 di Universitas Najran, Saudi Arabia 1443/1444 H

 



Najran adalah daerah yang terletak di wilayah selatan Saudi Arabia, perbatasan langsung dengan negara Yaman. 


Perlu diketaui, jarak antara kampus dengan Masjidil Haram, Mekkah sejauh sekitar 900 km, ditempuh 10-12 jam perjalanan darat, adapun jarak dengan Masjid Nabawi di Kota Madinah sejauh 1215 km, ditempuh 14-15 jam perjalanan darat kira-kira.


Telah dibuka pendaftaran Beasiswa S1 Non Arab di Universitas Najran, Saudi Arabia 

Tahun Ajaran 1443/1444 H - 2022/2023 M. 


Batas Waktu  Pendaftaran: 27 Desember 2021 - 03 Januari 2022 M


Link pendaftaran : https://edugate.nu.edu.sa/nu/ui/guest/request_scholarship/index/steeringScholarshipIndex.faces

Tutorial pendaftaran bisa didownload di link berikut ini dalam bentuk pdf : https://drive.google.com/file/d/1-I7A_oOficlZnyjJDIHyGJgOvgyE1i7I/view


Berikut ini persyaratannya :

 1. Lulusan SMA/Sederajat; 

 2. Berusia 17 s.d 25 tahun; 

 3. Mampu berbahasa Arab secara aktif; 

 4. Terbuka bagi Putra dan Putri. 

Khusus Putri harus sudah memiliki mahram yang menetap/berstatus mukim di Arab Saudi. 


Dokumen yang harus disiapkan untuk diuploud (di scan terlebih dahulu) :

1. Passport; 

2. ljazah dan Terjemahan; 

3. Transkrip Nilai dan Terjemahan; 

4. Formulir data diri (استمارة بيانات الطلب) yang formatnya dapat dilihat di tutorial yang sudah kami sertakan linknya di atas. 



Dokumen-dokumen penunjang lainnya (tidak wajib) yang dapat dilampirkan bersamaan dengan Formulir data diri. 

Misalnya: 

-Tazkiyah, 

-SKCK, 

-Sertifikat kemampuan Bahasa (TOAFL/TOEFL), 

- Ijazah sanad, dll. 


Persyaratan Pendaftar 

1. Belum pernah menerima beasiswa di KSA (Kingdom of Saudi Arabia) sebelumnya. 

2. Melampirkan terjemah ijazah dalam bahasa Arab. Nantinya jika sudah dinyatakan diterima, terjemahan ijazah yang dilampirkan harus dilegalisir pihak kedutaan Saudi Arabia (untuk pendaftaran, cukup menggunakan Terjemahan ljazah dan Transkrip niai yang diterjemahkan oleh Penerjemah resmi tersumpah, tanpa perlu dilegalisir). 

3. Melampirkan SKCK dari kepolisian (berkas diminta saat kandidat sudah lulus diterima, namun tetap bisa dilampirkan pada dokumen CV - tidak wajib saat pendaftaran). 

4. Tidak pernah drop out (DO) dari salah satu lembaga pendidikan di Kerajaan Arab Saudi. 

5. Pendaftar Beasiswa didorong agar mengambil jurusan ilmu Agama Islam, dipersilahkan mengambil pilihan seluruh jurusan ilmu yang ada dan tidak diperkenankan mengambil jurusan llmu Kesehatan. 

6. Jika sudah diterima, calon Mahasiswa tidak diperkenankan merubah jurusan. 

7. Calon Mahasiswi tidak diperkenankan melakukan safar tanpa Mahram. 

8. Setelah diterima, Calon Mahasiswa wajib melalui tes kesehatan. 

9. Pendaftar agar bisa mendapatkan surat tazkiyah/rekomedasi dari Pemerintah (Kemenag atau Kemendiknas setempat, syarat ini nantinya hanya akan diperlukan pada saat proses pemberkasan visa dan daftar ulang saat SUDAH DITERIMA) yang menyatakan bahwa yang bersangkutan dapat kuliah di Saudi Arabia.


Info lebih lanjut ada di tutorial pdf yang bisa di download di link di atas.


Ditulis oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc

TERBARU - Beasiswa Full S1 di Universitas Qassim, Saudi Arabia 2022/2023 M



Telah dibuka pendaftaran Beasiswa S1 Non Arab di Universitas Qassim, Saudi Arabia 

Tahun Ajaran 1443/1444 H - 2022/2023 M. 


Syaratnya siapkan scan berkas-berkas berikut ini :

1. Paspor

2. Ijazah SMA/Sederajat (Terjemah)

3. Tazkiyah/Surat Rekomendasi dari Tokoh Agama atau Lembaga Pendidikan (Berbahasa Arab)

4. Foto (4x6 Background Putih)


Silahkan daftar di link ini : https://forms.qu.edu.sa/reg/scholarship/



Berikut ini format pendaftarannya :










Diisi sesuai permintaan dan menggunakan bahasa Indonesia tidak mengapa.


Qosim suatu daerah yang sangat banyak sekali para ulama ahlussunnah disana, hingga kini Muassasah Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin masih berdiri kokoh disana, sekarang dilanjutkan oleh menantu beliau di antaranya adalah Syaikh Sami Suqoir, Syaikh Kholid Muslih, Syaikh Abdurrahman Ad-Dakhil dll masih banyak sekali ulama yang mumpuni disana Hafidzahumullah Ta'ala.

Suatu kehormatan jika bisa belajar disana bisa talaqqi dengan para ulama kibar, selain mendapatkan fasilitas beasiswa full dan tunjangan mukafaah per bulan.

Semoga info ini bermanfaat, Barokallahu fikum


Ditulis oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc


Tahdzir terhadap Jamaah Tabligh - Part 1

 




Oleh : Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Saad As-Suhaimy dan Syaikh Prof. Dr. Ali bin Ghazii At-Tuwaijiri Hafidzahumallahu Ta'ala

Kajian Hari Ahad 23 Jumadil Ula 1443 H, Ba'da Magrib - Selesai di Masjid Quba, Kota Madinah


✍️ Ringkasan oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc Hafidzahullahu Ta'ala

Ada 4 pokok pembahasan dalam hal ini,
A. Wajibnya berpegang teguh terhadap Jamaah kaum muslimin dan menjauhi segala bentuk perpecahan
لزوم جماعة المسلمين و بعد عن الاختلاف و الفرقة
B. Penjelasan tentang Manhaj Jamaah Tabligh dalam tinjauan syariat
بيان منهج جماعة التبليغ في ميزان الشرع
C. Penjelasan tentang bahaya kesesatan Jamaah Tabligh
بيان خطر ضلالات جماعة التبليغ
D. Beberapa perkataan Ahli Ilmu tentang Jamaah Tabligh
ذكر أقوال أهل العلم في هذه الجماعة

4 Pokok ini akan dijelaskan bergantian oleh kedua Syaikh di atas, berikut ini ringkasannya :
✅ Pokok Pertama

Dijelaskan oleh Syaikh Prof. Dr. Shalih As-Suhaimy Hafidzahullahu Ta'ala
Beliau menjelaskan 3 point penting

1. Apakah Islam itu satu atau beragam?
Yang benar bahwasanya Islam itu Satu, tidak beragam.
الحق، أن الإسلام جماعة واحدة لا جماعات
و فرقة واحدة لا فرق
و منهج واحد لا مناهج
و حزب واحد لا أحزاب
و طائفة واحدة لا طوائف
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyebutkan tentang perpecahan umat,
اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً ، كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً؛ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan, yang semuanya berada di Neraka, kecuali satu golongan, yakni “al-Jama’ah.” dalam redaksi lain
مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ.
Apa yang aku dan para Shahabatku berada di atasnya.’”
Telah salah jika ada yang mengira bahwa Islam itu membutuhkan kelompok-kelompok, Sebagaimana kelompok yang menyimpang dalam pembahasan kita, yaitu Jamaah Tabligh, atau Ikhwanul Muslimin, begitu juga dengan Sururiyah dan yang lainnya.

2. Bahaya Berkelompok-kelompok
خطورة تعدد الجماعات
Sebuah perkataan yang bathil
نجتمع فيما اتفقنا عليه و يعذر يعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه
"Berkumpul pada hal yang disepakati, dan saling memberi udzur terhadap yang diperselisihkan"
Artinya : Tidak mengapa kamu Syiah, Sufi, Salafi, Bukan Salafi, Batiniyyun, Ahmadiyah (saling bergandengan tangan)
Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala puluhan tahun lalu, ketika seminar di Universitas Islam Madinah membahas suatu tema
"الحكم على الشيء فرع عن تصوره"
Ketika itu sedang membantah perkataan Tokoh Ikhwanul Muflisin Kuwait yaitu Ismail As-Sathy
من الذي قال لك أن لله يدا
"Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa Allah memiliki tangan?"
Lalu dibantah habis oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala
(Setelah disebutkan nama Ismail As-Sathy maka 1/3 peserta seminar keluar meninggalkan ruangan (karena mungkin fansnya), Sebagaimana Syaithan kabur jika mendengarkan adzan)
Di akhir seminar Syaikh memberi sebuah permisalan yang hampir mirip dengan yang dikatakan Syaikh Al-Albani Rahimahullah Ta'ala yang maknanya kurang lebih begini, bahwa Kaidah Ikhwan Muslimin itu:
كَتِّلْ و جَمِّعْ، ثم رَبِّ
"Kumpulkan dan satukan lalu didik"
Adapun Kaidah Ahlussunnah
صف، و نق، ثم رب
"Satukan barisan (di atas Tauhid) , bersihkan segala bentuk penyimpangan, lalu didik"
Permisalan 2 orang yang sama-sama membangun sebuah masjid, maka orang pertama mengatakan;
Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, akan tetapi janganlah masuk untuk sholat terlebih dahulu kecuali mukmin, baik dan suci dari hadats akbar wa ashghor.
Adapun orang kedua mengatakan;
Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, semua boleh masuk untuk sholat disini, meskipun mu'tazilah, asy'ari, rofidhoh, bitiniyyah, orang haid, orang nifas, orang yang sudah bercusi ataupun tidak dll.
Mana yang lebih berhak untuk diikuti? Silahkan dijawab jika kalian orang-orang yang cerdas.


3. Dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah akan wajibnya berpegang teguh dengan Jamaah kaum muslimin


✅ Al-Qur'an

Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. [Ali Imran/3: 103]
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِه ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ِ
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. [al An’am/6 :153]

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.[al-Anfal :24]
ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك
“... Akan tetapi, mereka senantiasa berselisih (baik dalam agama, keyakinan, pendapat dan madzhab), kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Robb-mu... .” (QS. Hud: 118-119)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian kalau kau berlainan Pendapat wacana sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), kalau kau benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa’: 59)

وأطيعوا الله ورسوله ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم واصبروا إن الله مع الصابرين.
“Taatilah kamu sekalian perintah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berselisih. Kalau kamu berselisih, maka niscaya kalian akan lemah dan akan hilanglah kekuatan kalian. Dan hendaklah kamu sekalian bersabar; sungguh Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” (al-Anfal : 46)

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat" (Ali Imran : 105)
وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.
“.... Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Ar-Ruum : 31-32).

✅Hadist
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا.....
“Sesungguhnya Allah meridhoi kamu tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara ; Dia meridhoi kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah.... ” [HR Muslim]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barang siapa yang melepaskan tangan dari ketaatan, maka ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat dalam keadaan tidak memiliki hujjah, dan barang siapa yang mati, sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat, maka ia telah mati seperti kematian jahiliah.”(HR. Muslim).
Hadits yang semakna dengan redaksi berikut ini banyak sekali,
عليكم بالجماعة فإن يد الله مع الجماعة
“Kalian harus selalu bersama Al Jama’ah karena tangan Alloh itu menyertai Al jama’ah.”
فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة
Maka haruslah bagi kalian untuk berjamaah, sebab serigala hanya akan memakan domba yang jauh dari kawannya.’” [HR. Abu Dawud]
Beliau juga bersabda :
ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Artinya: “Tiga hal yang tidak akan dibenci oleh hati seorang muslim:
1. Mengikhlaskan amalan karena Allah,
2. Menasehati pemerintah kaum muslimin,
3. Menetapi jama’ah kaum muslimin,
Karena sesungguhnya mendoakan pemerintah kaum muslimin akan menjadi pagar yang melindungi dari belakang mereka.”
[HR. At-Tirmidzi]

✅Atsar
Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu anhu berkata :
لا إسلام الا بجماعة ولا جماعة الا بإمارة ولا إمارة إلا بطاعة
”Sesungguhnya tidak akan tegak agama Islam kecuali dengan jama’ah. Dan tidak akan tegak jama’ah kecuali dengan pemerintahan, dan tidak akan tegak pemerintahan kecuali dengan ketaatan”.
Keshohihannya diperselisihkan oleh para ulama.
Banyak sekali dalil-dalil yang lain, bisa dirujuk di kitab-kitab hadits, baik shahihan ataupun kutub sunan dan yang lainnya.


Bersambung.....

Rabu, 22 Desember 2021

Syaikh Musthofa Al-Adawy Hafidzahullahu salah satu Ulama Tersohor di Mesir



Saat kami awal di Mesir sebagai mahasiswa baru, kami tentu banyak bertanya tentang para ulama di Mesir, lalu ditunjukkan oleh kakak kelas beberapa ulama yang memiliki Markaz dan Kajian-kajian ilmiah. Di antaranya adalah Syaikh Musthofa Al-Adawy Hafidzahullahu Ta'ala.
Kami diajak kakak kelas untuk berkunjung ke Markaz beliau yang ada di daerah Samanud, naik kereta api dari stasiun di Ramsis, Kairo. Sekitar 2/3 jam.
Alhamdulillah bahagia bisa bertemu dengan beliau disana, beberapa kakak kelas banyak yang tinggal disana untuk Mulazamah dengan beliau.
Namun karena kami masih ada kewajiban untuk I'dad Lughowi, maka kami tidak bisa ikut tinggal disana. Dan alhamdulillah beliau memiliki kajian di Kairo ,tidak jauh dari Stasiun Ramsis. Kajian beliau dua kali dalam satu pekan Ba'da Isya, yaitu kajian Shahih Bukhari dan Tafsir beliau.


Kami masuk kelas I'dad Lughowi di Mesir kebagian kelas siang (Ba'da dhuhur) hingga magrib, setelah itu kami berangkat naik naql untuk ke masjid tempat beliau kajian, sebelum sholat isya atau pas isya kami sampai, itu kalau tidak macet.
Masjid sudah penuh dengan Jamaah, masya Allah.
Kami sampai rumah/syaqqoh biasanya jam 11 malam, karena memang lumayan jauh.
Alhamdulillah atas izin Allah Ta'ala bisa ikut kajian rutin beliau selama kurang lebih satu tahun, setelah itu kami memutuskan untuk pindah dari Kairo ke Kafrusy Syaikh, Markaznya Syaikh Wahid Abdussalam Bali Hafidzahullahu Ta'ala.


Kami merasa bahwa kami lebih cocok di Markaz Syaikh Wahid, karena kami ini Pemula dan belum punya basic yang kuat untuk belajar kitab-kitab tebal di Markaz Syaikh Musthofa.
Maka Kami harus tadarruj dalam belajar, dari kitab-kitab kecil, mutawasit kemudian kitab lanjutan.
Itulah sedikit kenangan bersama Syaikhuna Musthofa Al-Adawy Hafidzahullahu Ta'ala, tentu yang lebih kenal beliau adalah murid-murid beliau yang tinggal di Markaz beliau, dan walhamdulillah dari Indonesia cukup banyak.
Salah satu yang Syaikh ingat dan akan selalu diingat adalah Ust. Abu Muslim, Lc MA Hafidzahullahu Ta'ala (dari Payakumbuh). Bahkan dalam obrolan kami, beliau menitip salam kepada Ust. Abu Muslim, Lc MA.
Selain karena lama tinggal di Markaz beliau, Ust. Abu Muslim kerap kali disuruh jadi imam sholat di Masjid beliau, karena memiliki suara yang sangat merdu.


Alhamdulillah rindu ini terobati setelah dipertemukan secara singkat dengan beliau di Masjid Nabawi, tepat di belakang Roudhoh Asy-Syarifah.
Pertemuan yang tidak direncanakan karena baru tahu kalau beliau di Madinah menjelang magrib. Setelah magrib kami bergegas ke Masjid Nabawi dengan harapan bisa bertemu beliau walau hanya sekedar memeluk beliau, namun begitulah rezeki, begitu luasnya Masjid Nabawi, namun akhirnya kami dipertemukan.


Semoga beliau selalu sehat diusia 70 thn ini dan diberkahi ilmunya serta Istiqomah dalam mendakwakan manhaj Salafus Sholih.


✍️
Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc

Kota Madinah, 18 Jumadil Ula 1443 H 

Selasa, 21 Desember 2021

Nasihat Sesepuh itu Rizki Besar



Awal mau berangkat ke Madinah, alhamdulillah dipertemukan dengan Ustadzuna Yazid bin Abdul Jawas Hafidzahullahu Ta'ala di Bandara Soekarno Hatta, dan kami meminta nasihat kepada beliau.
Beliau berkenan menasihati kami, agar fokus belajar, belajar dan belajar. Jangan fokus lain-lain (yang tidak ada kaitan dengan belajar).
Itu sekitar 2 tahun lalu.



Kali ini kami mendapat rezeki lagi untuk kembali lagi ke Kota Madinah setelah beberapa waktu dipulangkan karena adanya pandemi covid19, dan kami dipertemukan lagi oleh salah satu sesepuh lainnya yaitu Ustadzuna Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc Hafidzahullahu Ta'ala di Pasuruan, Jawa Timur. Sehari sebelum berangkat ke Saudi Arabia
Beliau berkenan menasihati kami agar selalu
- Bertaqwa kepada Allah
- Berusaha Istiqomah di atas kebenaran
- Senantiasa beramal sholeh sebagai bentuk syukur karena sudah diberi kesempatan belajar di Madinah
- Jangan main-main

Nabi Muhammad salallahu alaihissalam bersabda :
البركة مع أكابركم
"Keberkahan bersama orang-orang yang sepuh di antara kalian"
Jangan remehkan mereka yang sudah puluhan tahun berdakwah di jalan Allah tanpa kenal lelah, doakan mereka, hormati mereka, mintalah nasihat kepada mereka dan berikan masukan dengan adab yang baik jika ada keselahan.



✍️Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
Di atas Pesawat Menuju Jakarta, kemudian lanjut ke Saudi Arabia
Mohon doanya rekan-rekan semua, semoga kita dipertemukan kembali di lain waktu dan kesempatan.
27 November 2021

Bukan Sembarang Orang Bisa Duduk Mengajar di Masjid Nabawi

 


Sore hari waktu Madinah, kami bersama Ustadzuna Dr. (C) Ariful Bahri, Lc MA dan Ust. Yami Cahyanto Hafidzahullahu Ta’ala sedang membicarakan soal penerjemahan beberapa buku Aqidah ke dalam bahasa Indonesia, bentuk kerjasama antara Universitas Islam Madinah dengan pihak-pihak penting di Indonesia.
Selain membicarakan hal diatas kami manfaatkan waktu untuk banyak bertanya-tanya tentang bagaimana beliau belajar dari sejak S1 hingga S3 kini, sampai
beliau bisa mendapatkan amanah untuk duduk di kursi Masjid Nabawi dalam rangka mengajarkan umat tentang agama Islam.
Beliau sambil bercanda dengan penuh tawadhu menceritakan sekilas tentang bagaiamana beliau belajar.
Beliau mengambil S1 di Fakultas Al-Qur'an, dan beliau sudah hafal Al-Qur'an sejak di Pondoknya yang ada di Air Tiris, Kampar - Riau.
Dan beliau sudah mendapatkan sanad Al-Qur'an dengan Qiroat Sab'ah dari Masjid Nabawi sejak S1.


Dan beliau orangnya tidak mau kalah dengan orang lain dalam ilmu, sehingga beliau menguasai dalam fiqih misalnya, karena setelah kuliah dari Fakultas Al-Qur'an pagi hari, beliau masuk kuliah di Fakultas Syariah di sore hari sehingga beliau juga mengetahui apa-apa yang diketahui oleh mahasiswa syariah. Bahkan kitab-kitab tebal tentang fiqh sudah beliau baca, semisal Syahrul Mumti' Syarah Zadul Mustaqni' karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin Rahimahullah Ta'ala beliau baca hingga tuntas dan kitab-kitab lainnya.
Dalam bidang Hadist beliau juga tidak mau kalah dengan temen-temen beliau di fakultas Hadist, beliau banyak membaca kitab-kitab tentang Mushtolah, Takhrij dan hal-hal yang berkaitan dengan Hadist.
Kebiasaan beliau dalam membaca kitab sehari itu paling minimal 50 halaman, terkadang jika liburan bisa sampai 200 halaman. Oleh karenanya banyak kitab-kitab berjilid-jilid yang beliau khatamkan.
Belum lagi kebiasaan beliau yang selalu datang ke Masjid Nabawi untuk belajar dengan para ulama.



S2 dan S3 beliau di Fakultas Dakwah dan Ushuluddin Jurusan Aqidah, dan Alhamdulillah Risalah Doktoral beliau sudah selesai, tinggal menunggu waktu sidang saja untuk resmi menjadi Doktor di Bidang Aqidah.
Dan beliau selesai menulis desertasi sejak beberapa waktu lalu, dalam kesibukan beliau memberi pengajian di Masjid Nabawi sebelum covid 19.
Mendengar sedikit cerita dari beliau, dalam hati bergumam, memang bukan Sembarang Orang Bisa mengisi di Masjid Nabawi.
Semoga kita semua Istiqomah dalam agama yang haq ini.
Semoga ilmu beliau berkah hingga dapat memberikan banyak manfaat di Indonesia kelak setelah kepulangan beliau.
Dan saat ini beliau juga sedang merintis Pondok Pesantren di Kampar, Riau, bernama Ponpes Tahfidz Al-Madania.


✍️
Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
Kota Madinah, 04 Jumadil Awwal 1443 H