Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far
Sadarkah kita bahwa di tengah wabah yang kita alamai di negeri kita, yang kita sibuk mengamati dan berkomentar atasnya.
Bahwa Beberapa hari kita akan ada tamu, bulan yang sangat mulia, bulan Al-Quran. Yaitu bulan Ramadhan, yang mana kedatangannya membawa ampunan,
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” (HR. Muslim)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita ini setiap tahun menjumpai Ramadhan (semasa kita hidup), jangan sampai Ramadhan itu menjadi hampa karena setiap tahun kita berjumpa dengannya.
Ada sebuah kaidah :
كثرة المساس تميت الإحساس
'' Sering dan banyaknya interaksi, itu bisa mematikan sensitivitas ''
Tapi kalau kaidah ini kita terapkan di setiap ibadah kita, dan kita terapkan juga di Bulan Ramadhan, berbahaya sesekali. Ini fatal sekali.
Bulan Ramadhan itu bisa jadi bumerang buat kita.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ
“Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni.” (HR. Ahmad)
Imam Qatadah rahimahullah mengatakan,
مَنْ لَمْ يُغْفَرْ لَهُ فِي رَمَضَانَ فَلَنْ يُغْفَرَ لَهُ فِيْمَا سِوَاهُ
“Siapa saja yang tidak diampuni di bulan Ramadhan, maka sungguh di hari lain (di luar Ramadhan), ia pun akan sulit diampuni.” (Lathaif Al-Ma’arif)
Ketika Bulan Ramadhan itu akses maksiat banyak ditutup, tapi kita masih melakukan maksiat. Sungguh rugi kita!!
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ
“Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan dibelenggu.” (HR. Bukhari dan Muslim ).
Maka kita rugi besar, jika kita tidak benar benar memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
Berikut ini kiat - kiat dalam menyambut Ramadhan secara singkat :
1. Matengin ilmu tentang romadhan dan yang berkaitan dengannya (Kalau bisa sebelum bulan Ramadhan sudah khatam Fiqh Puasa dan Zakat)
Imam Bukhari mengatakan :
العلم قبل القول و العمل
Allah Ta’ala berfirman:
قُلْ إِنَّمَا حَرَّمَ رَبِّيَ الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ وَاْلإِثْمَ وَالْبَغْىَ بِغَيْرِ الْحَقِّ وَأَن تُشْرِكُوا بِاللهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللهِ مَا لاَ تَعْلَمُونَ
Katakanlah: “Rabbku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak maupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa saja yang tidak kamu ketahui (berbicara tentang Allah tanpa ilmu)” (Al-A’raf:33)
Allah Ta’ala berfirman:
وَلاَ تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُوْلاَئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولاً
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya. (QS. Al-Isra’ : 36)
2. Pemanasan
Kalau bermain saja butuh pemanasan, maka ibadah juga butuh pemanasan.
Allah Ta'ala berfirman :
فاستبقوا الخيرات
"Berlomba lombalah kalian untuk melakukan kebaikan"
Makanya Ramadhan itu adalah olimpiade orang-orang yang bertaqwa. Sebelum memasuki nya mulailah pemanasan. Dengan melakukan puasa-puasa sunnah di Bulan Sya'ban.
Aisyah radhiyallahu ‘anha juga mengatakan,
لَمْ يَكُنِ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يَصُومُ شَهْرًا أَكْثَرَ مِنْ شَعْبَانَ ، فَإِنَّهُ كَانَ يَصُومُ شَعْبَانَ كُلَّهُ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR. Bukhari dan Muslim )
3. Taubat dan memperbanyak istighfar kepada Allah
Taukah kita yang membuat kita lemas ketika Ibadah? karena hal ini keberatan dosa.
Para ulama mengatakan bahwa
إن الحسنات تنادي أختها، يا أخت يا أخت
Kebaikan itu akan memanggil saudaranya, Sini nih, ada kebaikan di orang ini
Begitu juga sebaliknya
إن المعصية تنادي أختها، يا أخت يا أخت
Sini nih, ada keburukan di orang ini
Maka dari itu perbanyak istighfar kepada Allah.
4. Doa dan tawakal
Jangan menyambut bulan Ramadhan dengan merasa diri hebat , jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan diri sendiri. Gantungkanlah semuanya urusan kita kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman :
و من يتوكل على الله فهو حسبه، إن الله بالغ أمره
'' Barangsiapa bertawakkal kepada Allah maka Allah akan cukupkan dia, akan di permudah urusannya'' (At-Talaq : 3)
Ibadah itu bukan permainan otak dan otot. Ibadah itu adalah Taufik dari Allah. Betapa banyak otot kuat tulang kawat, tapi tidak mampu untuk puasa, dan betapa banyak profesor yang cerdas, yang mana mereka juga tidak puasa.
Allah Ta'ala berfirman :
إياك نعبد و إياك نستعين
Imam At-Thabary mengatakan :
Tujuan hidup kita adalah ibadah, lalu meminta pertolongan kepada Allah adalah sarana untuk menuju tujuan tersebut.
Banyak doa agar dipertemukan dengan Ramadhan, dan berdoa pula agar kuat untuk dimudahkan beribadah di bulan penuh mulia itu.
5. Buat target
Karena sesuatu kalau tidak dibuat target akan di remehkan, cenderung di tunda-tunda. Kalau perlu ada catatan khusus.
Misal target,
khatam Al-Qur'an 1 kali
Mengeluarkan uang setiap hari 50 rb atau 100 rb,
Dll
Intinya buat target target kebaikan, agar kita keluar dari bulan Ramadhan mendapatkan ampunan Sang Rahman.
Semoga Allah merahmati kita semua dan melembutkan hati kita untuk selalu bersimpuh di Hadapan Nya
Yuk, kembali...
Manhaj salaf itu identik dengan ilmu dan amal, bukan hal hal yang tidak ada manfaat. Semisal debat di medsos yang bikin hati ini rapuh dan futur serta mengeras. Allahu Mustaan
_________________________________
Madinah, 25 Sya'ban 1441 H
0 komentar:
Posting Komentar