HOME

Minggu, 05 April 2020

Belajar Bahasa Arab Dari Nol 2


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Ringkasan dari Pelajaran Ust. Dr. Firanda Andirja Hafidzahullahu
Live FB Firanda Andirja
Kamis, 09 Sya'ban 1441 H / 02 April 2020

Pelajaran :

~[Tanda - Tanda Isim] ~

Tujuan mempelajarinya :
Agar bisa membedakan antara KB (Kata Benda/Isim) dari yang lainnya (KK - Kata Kerja- /Fi'il)

Tanda-tanda Isim ada 5 :
1. Alif Lam (ال)
Letaknya : Diawal isim
Contoh :
المَسْجِدُ
(Artinya : Masjid)
الأُسْتَاذُ
(Artinya :Ustadz)
الكرونا
(Artinya : Virus Corona)
الشمسُ
(Artinya : Matahari)
2. Tanwin
Letaknya : Diakhir isim
مَسْجِدٍ
أستاذٌ
شَمْسٌ
محمدٌ
3. Kasroh/ Khafdu
Letaknya : Diakhir isim
مَسْجِدِ قباءَ
(Artinya : Masjid Quba)
الكرسيِّ
(Artinya : Kursi)

4. Huruf Jar/Khafd
Yang dimaksud disini, kata yang bisa di dahulu huruf jar adalah isim
Huruf jar ada banyak, sudah di sebutkan contohnya di pelajaran yang kemaren.
Misal :
فِي المسجدِ
(Artinya : Di dalam masjid)
عن أنسٍ
(Artinya : Dari Anas)
إلى السُّوْقِ
(Artinya : Ke Pasar)

5. Mudhof dan Mudhof Ilaihi
Penyandaran
Contoh
كِتَابٌ + محمدٌ
Jika di jadi mudhof dan Mudhof ilaih, maka
كتابُ محمدٍ
"Kitab milik Muhamad "
بَيْتٌ + هِْندٌ
Jika di jadikan mudhof dan Mudhof Ilaihi, maka
بَيْتُ هِنْدٍ
"Rumah milik Hindun"

Catatan :
1. Tanwin di kata Kitabun menjadi dhommah biasa, jadi Kitabu
2. Dhommah di Kata Muhammad menjadi Kasroh
Contoh Ayat Al-Qur’an
ظَهَرَ الفَسَادُ في البَّرِ و البَحْرِ
"Telah nampak kerusakan di bumi dan di laut"
الفسادُ :
Adalah isim, karena ada Alif Lamnya
البرِ
Adalah isim, karena ada Alif Lamnya, Kasroh, dan didahului huruf Jar ( في)
البحرِ
Adalah isim, karena ada Alif Lamnya, dan kasroh.

Catatan : Terkadang di satu isim ada beberapa tanda.
Misal di kata البر
Ada tiga tanda sebagaimana telah disebutkan diatas.

-Praktek-
Firman Allah Ta’ala :
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللهِ و الفَتْحُ
Artinya : "Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan "
Diantara dari tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang masuk isim adalah
نصرُ
Karena kata tersebut Mudhof
اللهِ
Lafadz Jalalah,
Karena ada Alif Lamnya, kasroh dan Mudhof Ilaihi
الفتحُ
Karena ada Alif Lamnya
ورَأَيْتَ الناسَ يدخلون فِيْ دِيْنِ اللهِ أفواجًا
"Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong"
Diantara dari tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang masuk isim adalah
الناس
Karena ada Alif Lamnya
دين
Karena di kasroh
Karena Mudhof
Dan karena di dahului huruf jar (في)
الله
Lafadz Jalalah,
Karena ada Alif Lamnya, kasroh dan Mudhof Ilaihi
أفواجًا
Karena ada tanwinnya
Nabi Muhammad salallahu alaihissalam bersabda
إِنَّ المَاءَ طَهُوْرٌ لَا يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ
"Sesungguhnya Air itu Suci tidak dapat terpengaruh dengan najis sedikitpun"
Diantara dari tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang masuk isim adalah
المَاءَ
Karena ada Alif Lamnya
طَهُْورٌ
Karena ada tanwinnya
شَيْءٌ
Karena ada tanwinnya
__________________________



PR :
Menghafal Dzomir (Kata Ganti)
الضمير (ج) الضمائر
Dzomir ada 3
1. Kata Ganti orang pertama
ضمائرُ المَُتكَلِّمِ
(Yang berbicara)
أَنَا
Artinya : Saya
نَحْنُ
Artinya : Kami

2. Kata Ganti orang kedua
ضمائر المُخَاطَبِ
(Yang diajak bicara)
أَنْتَ
Artinya : Kamu Laki-laki
أَنْتُمَا
Artinya : Kamu ( dua orang laki-laki)
أَنْتُمْ
Artinya : Kamu ( banyak laki-laki)
أَنْتِ
Artinya : Kamu Perempuan
أَنْتُمَا
Artinya : Kamu (dua orang perempuan)
أَنْتُنَّ
Artinya : Kamu (banyak perempuan)
3. Kata ganti orang ketiga
ضمائرُ الغَائِبِ

هُوَ
Artinya : Dia Laki-laki
هُمَا
Artinya : Dia (dua orang laki-laki)
هُمْ
Artinya : Mereka (banyak laki-laki)
هِيَ
Artinya : Dia perempuan
هُمَا
Artinya : Dia (dua orang perempuan)
هُنَّ
Artinya : Dia (banyak perempuan)

Nasehat dari Beliau (semakna) :
1. Belajar bahasa Arab adalah Ibadah sebagaimana belajar ilmu Fiqh
2. Dalam dua minggu ke depan in syaa Allah akan kelihatan hasil dari belajar kita, siapa yang istiqomah dan siapa yang tidak.
3. Dalam tahapan demi tahapan belajar bahasa arab akan semakin susah, itulah agar kita tau bahwa belajar Syariat Islam (istinbat hukum) itu cukup sulit, kalau kita tau hal ini, niscaya kita tidak akan banyak bicara tentang Syariat ini (tanpa ilmu).

Wallaahua’lam

Madinah, 09 Sya'ban 1441 H

3 komentar: