HOME

Selasa, 14 April 2020

Fiqh Puasa Kitab Al-Mukhtasor Ash-Shaghir 3



Silsilah Ngaji #Fiqh Syafii#

Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Syarat Wajib Puasa Ramadhan

وشرط وجوب صوم رمضان 
العقل، و البلوغ، و القدرة على الصوم
1. Berakal
2. Baligh
3. Mampu
Sudah kami bahas lengkap di kajian sebelumnya saat membahas kitab Safinatun Najah, sehingga bisa dirujuk kesini

ويؤمر به الصبى إذا أطاق لسبع، و يضرب على تركه لعشر
Diperintahkan (berpuasa) bagi anak kecil jika mampu saat usia 7 tahun, dan dipukul jika meninggalkan saat sudah umur 10 tahun.
Kata pensyarah kitab ini (di kitab Al-Manhal Al-Warif) di qiyaskan dengan hadist perintah sholat kepada anak.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:



مُـرُوْا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّـلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ



“Suruhlah anak kalian shalat ketika berumur 7 tahun, dan kalau sudah berusia 10 tahun meninggal-kan shalat, maka pukullah ia. Dan pisahkanlah tempat tidurnya (antara anak laki-laki dan anak wanita).” (HR. Abu Dawud)



Orang-orang yang Boleh Tidak Puasa
و يجوز الفطر للمسافر سفرا طويلا مباحا
1. Musafir yang safarnya jauh dan mubah
Jarak perjalanan yang dibolehkan qosor, itu 4 Bard = 16 Farsakh
1 Farsakh = 3 Mil
16 x 3 = 48 Mil
Para ulama Muashirin mengatakan, sama dengan jarak 80 KM (kira kira) sebagaimana kata Syaikh Mushtofa Adib Bugho Hafidzahullahu Ta’ala di Kitab Al-Hidayah Al-Mardiyah.



وللمريض إذا خاف الضرر على نفسه
2. Orang sakit jika takut membahayakan dirinya
و للحامل و المرضع إذا خافتا على أنفسهما أو على الولد
3. Orang Hamil dan Menyusui jika mereka berdua takut (membahayakan) dirinya sendiri atau anaknya
أَو لإنقاد حيوان مشرف على الهلاك
4. Orang yang menyelamatkan manusia (atau hewan) yang akan binasa
Misal : ada seorang menolong orang lain (atau kambing) yang akan tenggelam di sungai, tentunya akan berlelah lelahan dan banyak membutuhkan tenaga. Maka boleh berbuka.



Orang-orang yang Boleh Berpuasa diatas, Maka Wajib Qodo dan Fidyah. Perinciannya sebagai berikut :



ويقضون كلهم
Mereka yang (boleh tidak berpuasa di bulan Ramadhan yang sudah disebutkan diatas) maka mereka wajib Qodo (mengganti puasa di hari lain) semuanya.



Wajib Qodo dan Fidyah (1 mud bahan pokok makanan)
ويجب مع القضاء لكل يوم مد

على من أفطر لإنقاد حيوان محترم مشرف على الهلاك
1. Orang yang menyelamatkan hewan yang mulia dari kebinasaan
و على الحامل و المرضع إذا أفطرتا خوفا على الولد
2. Orang hamil dan menyusui jika mereka berbuka karena takut membahayakan anaknya (jika tetap berpuasa).
و على من أخر القضاء إلى رمضان آخر بغير عذر وجب مع القضاء الفدية
3. Orang yang mengakhirkan Qodo puasa hingga datang Ramadhan berikutnya tanpa udzur syari, maka wajib baginya mengqodo dan bayar fidyah



Pembahasan ini sudah pernah kami bahas di kitab Safinatun Najah di pertemuan terakhir, silahkan di rujuk disini
Dan ini


Penulis Matn melanjutkan
و من أفطر بغير عذر
Bagi Orang yang sengaja Tidak Puasa tanpa udzur
وجب عليه القضاء على الفور
Wajib baginya untuk Qodo dengan segera (setelah ramadhan)
Konsekuensi dari mengakhirkan Qodo adalah dosa. (sebagaimana kata Syaarih kitab ini di Kitab Al-Manhal Al-Warif)
Bagi yang murtad di bulan Ramadhan lalu masuk islam lagi, juga wajib mengqodo dengan segera, begitu juga bagi yang sengaja meninggalkan niat di malam hari untuk Berpuasa Ramadhan besoknya.



Adapun sebaliknya, jika seseorang berbuka di siang hari bulan Ramadhan karena udzur syari maka di sunnahkan untuk bersegera menggantinya, dan di bolehkan untuk di akhirkan hingga bulan Sya'ban jika memang kesulitan atau hajat kebutuhan untuk tidak menyegerakannya.



Dari Abu Salamah, ia mendengar ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ ، فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِىَ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari dan Muslim)



Dalam riwayat Muslim disebutkan,
كَانَ يَكُونُ عَلَىَّ الصَّوْمُ مِنْ رَمَضَانَ فَمَا أَسْتَطِيعُ أَنْ أَقْضِيَهُ إِلاَّ فِى شَعْبَانَ الشُّغُلُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَوْ بِرَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم-
“Aku dahulu punya kewajiban puasa. Aku tidaklah bisa membayar utang puasa tersebut kecuali pada bulan Sya’ban karena kesibukan dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.”



Wallaahua’lam



Kajian sebelumnya
Serial 1



Serial 2

Semoga kita Istiqomah mengkaji kitab-kitab ulama 


0 komentar:

Posting Komentar