HOME

Rabu, 08 April 2020

Belajar Bahasa Arab Dari Nol 7


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Ringkasan dari Pelajaran Ust. Dr. Firanda Andirja Hafidzahullahu
Live FB Firanda Andirja
Rabu, 14 Sya'ban 1441 H / 08 April 2020

Nahwu
Isim Mufrod (Tunggal)
Tanda I'robnya
Marfu = Dommah
Manshub = Fathah
Majrur = Kasroh
Ada beberapa isim mufrod yang keluar dari kaidah hukum di atas
1. Isim Manqush
Isim yang di akhirnya huruf ya', dan sebelumnya kasroh
Contoh :
الهَادِي
"Pemberi petunjuk"
القَاضِي
"Sang hakim"
الزَّانِي
"Laki-laki Pezina"
الدَّاعِي
"Pendakwah"
النَّا هِي
" Yang Melarang"
الرَّامِي
"Pelempar"
I'robnya :
Marfu = Dommah Muqoddaroh (tidak nampak)
Manshub = Fathah
Majrur = Kasroh' Muqoddaroh (tidak nampak)
Persamaan dengan isim mufrod biasa, dalam i'rob mansub saja.
Adapun i'rob marfu' dan majrurnya tidak sama, tapi ditambahi muaoddaroh.
Alasan, kenapa kok tidak diucapkan /tersembunyi i'rob marfu dan majrur? Karena lidah orang-orang arab susah menyebutnya. (ِلِلثِّقَل)

2. Isim Maqsur
Isim yang di akhirnya huruf alif tegak / laiyyina (bengkok) <ا/ى>, dan sebelumnya fatha
Contoh :
الفَتَى
" Pemuda"
الهُدَى
"petunjuk"
الوُسْطَى
"Tengah"
مُوْسَى
"Nabi Musa"
عِيسَى
"Nabi Isa"
المُسْتَشْفَى
"Rumah sakit"

I'robnya :
Marfu = Dommah Muqoddaroh (tidak nampak)
Manshub = Fathah Muqoddaroh (tidak nampak)
Majrur = Kasroh' Muqoddaroh (tidak nampak)
Persamaan dengan isim mufrod biasa, tidak ada.
Semua i'rob nya, mulai marfu, mansub dan majrurnya ditambahi muaoddaroh.
Alasan, kenapa kok tidak diucapkan /tersembunyi semua i'rob nya? Karena lidah orang-orang arab udzur (tidak bisa mengucapkannya). ( ِلِلتَّعَذُّر)
Misal pengucapan :
مُوْسَى
"Nabi Musa"
Dalam keadaan apapun, tetep bacanya MUSA, tidak bisa dibaca MUSAU atau MUSAA ataupun MUSAI.

3. Al-Asma' Al-Komsah (Isim yang Lima)
أَبُوْ
"Bapak" aslinya أَبٌ
فُوْ
Mulut" aslinya فَمٌ
حَمُوْ
"Saudara Ipar" aslinya حَمٌ
أَخُوْ
"Saudara laki-laki" aslinya أخٌ
ذُوْ
"Pemilik"

I'robnya :
Marfu = dengan Wawu
Manshub = Alif
Majrur = Ya'
جَاءَ أَبُوْكَ
"Telah datang bapakmu"
رَأيْتُ أَبَاكَ
"Aku telah melihat bapakmu"
مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ
"Aku telah berpapasan dengan bapakmu"
Syarat agar bisa jadi asma'ul khomsah sehingga bisa dii'rob seperti diatas,
1. Harus mufrod
2. Harus jadi mudof
3. Tidak bersambung dengan ya' mutakallim
Contoh :
جَاءَ أَبُوْكَ
"Telah datang bapakmu"
Lihat contoh diatas, أبو i'robnya marfu karena sebagai pelaku (fail/ subyek), tandanya wawu karena Asma Khomsah, syaratnya juga sudah terpenuhi,
Mufrod, mudhof dan tidak bersambung dengan ya' mutakallim.
Kalau begini :
جَاءَ أَبِي
"Telah datang bapakku", disini tidak sah di katakan asmaul khomsah dengan tanda i'rob marfu'nya wawu, karena bersambung dengan Ya' mutakallim.
Contoh :
جَاء أبو بَكْرٍ
"Telah datang Abu Bakar"
Maka ini masuk dalam asmaul khomsah, karena terpenuhi syaratnya diatas.

4. Isim Ghoiru Munsorif (اسم الذي لا ينصرف)
Isim yang tidak menerima tanwin.
Sebenarnya ada kaidahnya akan tetapi nanti saja akan dijelaskan, sekarang saya kasih contoh saja.
Contoh :
1. Jama' yang berwazan
مَفَاعِل / مَفَاعِيْلُ
Misal :
مَسَاجِدُ
"masjid-masjid"
مَفَاتِحُ
"kunci kunci"
2. Nama nama yg akhirnya Alif Nun ان
Contoh :
عُثْمَانُ
عِمْرانُ
3. Nama yang akhirnya Ta' marburoh (ة)
Contoh :
حَمزَةُ
هُرَيْوَةُ
عَائِشَةُ
Tanbih : Semua isim diatas tidak boleh dibaca tanwin (seperti : Usmanun), maka salah.

Perbedaan isim ini dengan yang lain
1. Tidak menerima tanwin
2. Jika majrur maka tanda i'rob nya adalah fathah, kecuali sebagai mudhof.
Contoh :
مَرَرْتُ بِحَمْزَةَ
"Aku berpapasan dengan hamzah"
مَرَرْتُ بِعَائِشَةَ
"Aku berpapasan dengan Aisyah"
<Tidak boleh di baca A'isyati >
عَنْ أبِيْ هُرَيْرَةَ
"Dari Abu Hurairah"
<Tidak boleh di baca Huroiroti, yang benar Huroirota>
فِيْ مَسَاجِِدَ
"di dalam masjid-masjid"
Boleh di kasroh, jika dia mudhof, seperti
في مَسَاجِِدِ المَدِيْنَةِ
"Di masjid-masjidnya kota madinah"
dan ketika kemasukan Alif Lam (ال)
contoh :

 فِيْ المَسَاجِِدِ   
Ketika dia sebagai mudhof dan kemasukan Alif lam maka boleh harokatnya kasroh, seperti contoh diatas.

Bagi yang sudah mulai pusing, bersabarlah....!!


Semoga bermanfaat

Madinah, 15 Sya'ban 1441 H

0 komentar:

Posting Komentar