HOME

Jumat, 10 April 2020

Belajar Bahasa Arab Dari Nol 8



Oleh :  Abu Yusuf Akhmad Ja'far


Ringkasan dari Pelajaran Ust. Dr. Firanda Andirja Hafidzahullahu
Live FB Firanda Andirja

Kamis, 16 Sya'ban 1441 H / 09 April 2020

Murojaah

Di awal pelajaran beliau senantiasa mengingatkan, agar kita bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Di pertemuan ke 8 ini, sudah banyak materi yang kita pelajari, sudah banyak yang oleng karena susah memahami, oleh karena perlu untuk murojaah untuk menguatkan ingatkan kita.

Belajar bahasa arab itu butuh dua hal,
Memahami dan menghafal.

Kalau kita masih susah menghafal maka jangan nyerah, coba teru. In syaa Allah pisau jika di asah terus akan tajam, begitu juga hafalan, jikakalu di biasakan maka akan mudah.

~ Nahwu ~
Macam-macam Isim

1. Isim Mufrod Mudzakkar, yaitu isim yang menunjukkan arti tunggal laki-laki
Contoh :
رَجُلٌ
"laki-laki"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
Misal :
جَاءَ رَجُلٌ
b. Tanda nashobnya: fathah
Misal :
رَأَيْتُ رَجُلًا
c. Tanda jarnya : kasroh
Misal :
مَرَرْتُ بِرَجُلٍ

2. Isim Mufrod Muannast, yaitu isim yang menunjukkan arti tunggal perempuan
Contoh :
سَيَّارَةٌ
"Mobil"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
Misal :
جَاءَتْ سَيَّارَةٌ
b. Tanda nashobnya: fathah
Misal :
رَأَيْتُ سَيَّارَةً
c. Tanda jarnya : kasroh
Misal :
مَرَرْتُ بسَيَّارَةٍ

3. Isim Manqhus, yaitu isim yang diakhiri dengan huruf ya’ (الياء), dan harokat sebelum ya’(الياء) harus dikasroh.
Contoh :
الهَادِي
"Pemberi petunjuk"
apabila nakiroh atau dihilangkan الْ maka jadi :
هَادٍ
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah muqoddaroh
Misal :
جَاءَ الهَادِي
b. Tanda nashobnya: fathah dhohiroh
Misal :
رَأَيْتُ الهَادِيَ
c. Tanda jarnya : kasroh muqoddaroh
Misal :
مَرَرْتُ بالهَادِي
Sebab Muqoddaroh pada marfu dan majrur, karena ِلِلثِّقَل (berat pengucapannya bagi orang arab)

4. Isim Maqshur, yaitu isim yang diakhiri dengan alif tegak atau alif bengkok (alif maqsuroh), dan harokat sebelum alif harus di fathah.
Contoh dalam kalam :
الفَتَى
"Pemuda"

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah muqoddaroh
Misal :
جَاءَ الفَتَى
b. Tanda nashobnya: fathah muqoddaroh
Misal :
رَأَيْتُ الفَتَى
c. Tanda jarnya : kasroh muqoddaroh
Misal :
مَرَرْتُ بِالفَتَى

Catatan :
• Muqoddaroh (sembunyi) itu lawan kata dari Dzohiroh (nampak), sebabnya لِلتَّعَذُرِ
"Orang-orang Arab udzur tidak bisa mengucap"

5. Asmaul Khomsah, yaitu 5 isim yang tidak boleh ditanwin dan harus disambung dengan isim yang lain.
Terdiri dari: ْأَبُوْ، أَخُوْ، حَمُوْ، فُوْ، ذُو
أَبُوْكَ
"Bapakmu"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : wawu
Misal :
جَاءَ أبُوْكَ
b. Tanda nashobnya: alif
Misal :
رَأَيْتُ أَبَاكَ
c. Tanda jarnya : ya’
Misal :
مَرَرْتُ بِأَبِيْكَ
Catatan :
• Syarat Asma’ul Khomsah :
1. Harus Mufrod
2. Harus sebagai mudhof
3. Tidak bersambung dengan ya’ mutakallim (ي)
Jika tidak terpenuhi ketiga syarat ini maka bukan lagi asma’ul khomsah.
• Apabila Asmaul khomsah disandarkan kepada ي mutakallim maka di i’rob muqoddaroh atas apa sebelum ya’, contoh :
جَاءَ أَبِيْ
Jadi i’robnya menjadi dhommah muqoddaroh, adapun ي maka di’irob fi mahalli jar (menempati tempat jar/majrur) karena sebagai mudhof ilahi.

6. Isim Mamnu’ Minas Shorfi
(اسم الذي لا ينصرف)
, yaitu isim yang tidak boleh ditanwin karena beberapa sebab, di antaranya :
1. Nama orang yang diakhiri Ta’ Marbuthoh( ة ) ,
Misal :

فَاطِمَةُ، هَمْزَةُ، عَائِشَةُ
2. Nama yang bukan arab
Misal :
إِبْرَاهِيْمُ ، إِسْمَاعِيْلُ ، إِدْرِيْسُ ، يَعْقُوْبُ
3. Nama orang berwazan seperti fi’il
Misal :
(يَثْرِبُ (يَفْعَلُ) أَحْمَدُ (أَفْعَلَ 
4. Isim yang berwazan مَفَاعِلُ atau مَفَاعِيْلُ
Misal :
مَسَاجِدُ،كَنَائِسُ، مَصَابِيْحُ، أَسَاطِيْرُ

Kita ambil contoh
مَسَاجِدُ
"masjid masjid"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
Misal :
هَذِهِ مَسَاجِدُ
"Ini adalah Masji masjid"
b. Tanda nashobnya: fathah
Misal :
رَأَيْتُ مَسَاجِدَ
"aku melihat masjid-masjid"
c. Tanda jarnya : fathah
Misal :
مَرَرْتُ بِمَسَاجِدَ
"aku melewati masjid-masjid"

Catatan : Tanda jar dari isim mamnu’ minas shorfi bisa batal dan kembali ke asalnya yaitu kasroh, apabila bersambung dengan ال atau mudhof kepada isim yang lainnya.

7. Isim Mutsanna Mudzakkar, yaitu isim yang menunjukkan arti 2 (laki-laki) dibuat dari isim mufrod lalu ditambah alif dan nun (ان), atau ya’ dan nun (ين). Huruf nunnya harus dikasroh , dan sebelum huruf tambahannya ( ين/ان ) harus difathah.
Contoh :
القَلَمَانِ / القَلَمَيْنِ
"Dua pena"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : alif
Misal :
هذان القَلَمَانِ
"ini adalah dua pena"
b. Tanda nashobnya: ya’
Misal :
رَأَيْتُ القَلَمَيْنِ
c. Tanda jarnya : ya’
Misal :
كَتَبْتُ بالقَلَمَيْنِ
" Aku menulis dengan dua pena"

8. Isim Mutsanna Muannast, yaitu isim yang menunjukkan arti 2 ( perempuan) dibuat dari isim mufrod lalu ditambah alif dan nun (ان), atau ya’ dan nun (ين). Huruf nunnya harus dikasroh , dan sebelum huruf tambahannya ( ين/ان ) harus difathah.
Contoh :
البِنْتَانِ / البِنْتَيْنِ
"Dua anak cewek"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : alif
Misal :
جاء البِنْتَانِ
"telah datang dua anak cewek"
b. Tanda nashobnya: ya’
Misal :
رَأَيْتُ البِنْتَيْنِ
"aku melihat dua anak cewek"
c. Tanda jarnya : ya’
Misal :
مَرَرْتُ بالبِنْتَيْنِ
" Aku melawati dua orang cewek"

9. Jama’ Mudzakkar Salim, yaitu isim yang menunjukkan arti lebih dari 2 (khusus laki-laki atau sifat laki-laki) dibuat dari isim mufrod lalu ditambah wawu dan nun (ون), atau ya’ dan nun (ين). Huruf nunnya harus difathah. Contoh :
المسْلِمُوْنَ / المسْلِمِيْنَ
"orang-orang islam"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : wawu
Misal :
جَاءَ المسْلِمُوْنَ
b. Tanda nashobnya: ya’
Misal :
رَأَيْتُ المسْلِمِيْنَ
c. Tanda jarnya : ya’
Misal :
مَرَرْتُ بِالمسْلِمِيْنَ
Catatan :
• Syarat Isim bisa dijadikan Jama’ Mudzakkar Salim :
1. Nama laki-laki berakal yang tidak ada Ta’ Marbuthah (ة)
2. Sifat laki-laki berakal yang tidak ada Ta’ Marbuthah (ة)
Contoh di dalam Al-Qur’an tentang jama’ mudzakkar salim sangat banyak, misal :
المُؤْمِنُوْنَ ، المُتَّقُوْنَ ، المُحْسِنُوْنَ ، المُجْرِمُوْنَ ، الكَافِرُوْنَ

10. Jama’ Muannats Salim, yaitu isim yang menunjukkan arti lebih dari 2 (khusus perempuan atau sifat perempuan) dibuat dari isim mufrod lalu ditambah alif dan ta’ (ات). Contoh :
المسْلِمَاتُ / المسْلِمَاتِ
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
Misal :
جَاءَتْ المسْلِمَاتُ
b. Tanda nashobnya: kasroh
Misal :
رَأَيْتُ المسْلِمَاتِ
Dikatan oleh para ahli nahwu bahwa I’rob المسْلِمَاتِ adalah
" مجرورٌ لفظًا وَ منصوبٌ حكمًا "
“Majrur lafadznya dan Mashub/Nashab hukumnya”

c. Tanda jarnya : kasroh
Misal :
مَرَرْتُ بِالمسْلِمَاتِ

11. Jama’ Taksir, yaitu isim yang menunjukkan arti lebih dari 2 dibuat dari isim mufrod akan tetapi perubahannya tidak teratur.
Contoh :
جَمْعُ التَّكْسِيْرِ مُفْرَدٌ
وَلَدٌ = أَوْلَادٌ
"Anak anak"
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
Misal :
هَذِهِ أَوْلَادٌ
b. Tanda nashobnya : fathah
Misal :
رَأَيْتُ أَوْلَادًا
c. Tanda jarnya : kasroh
Misal :
مَرَرْتُ بِأَوْلَادٍ

Semoga murojaah kali ini bisa bermanfaat, sehingga semakin mudah untuk memahami bahasa arab.

Lalu Beliau memberi contoh di papan tulis, bisa disesuaikan dengan kaidah di atas.

Barokallahu fikum

Ringkasan 1
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-1.html?m=1

Ringkasan 2
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-2.html?m=1

Ringkasan 3
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-3.html?m=1

Ringkasan 4
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-4.html?m=0

Ringkasan 5
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-5.html?m=1

Ringkasan 6
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-6.html?m=1

Ringkasan 7
http://wawasanislamdunia.blogspot.com/2020/04/belajar-bahasa-arab-dari-nol-7.html?m=0

Madinah, 16 Sya'ban 1441 H


0 komentar:

Posting Komentar