Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far
(Mahasiswa Fakultas Syari'ah Islamiyah, Univ. Al-Azhar Kairo)
Islam
merupakan suatu agama yang membawa misi perdamaian bagi semua umat manusia,
Islam anti brutal, Islam itu indah, akan tetapi Islam punya aturan dan batasan.
Oleh karenanya dalam agama Islam boleh berinteraksi dengan umat beragama lain,
selama dalam batasan-batasan yang sesuai syariat. Akan tetapi di dalam Islam
juga ada Syari'at jihad (berperang) bagi orang atau kaum yang melanggar batasan
dan aturan-aturan yang telah menjadi kesepakatan antar umat beragama di dalam
suatu wilayah negara.
Sebenarnya
umat Islam tidak menyukai perang, lihat firman Allah Ta'ala :
كتب عليهم القتال وهو كره لكم
"
Telah di syari'at kan bagi kalian (umat Islam) untuk berperang padahal
peperangan itu suatu yang tdk disukai oleh kalian ( umat Islam)" ( QS.
Al-Baqarah : 216 )
Kalau
kita lihat sejarah 14 abad yang lalu, dimana banyak peperangan terjadi, asal
kita tau bahwa itu bukan umat Islam yang memulai, akan tetapi umat beragama
lain berkhianat, dan umat Islam ditindas, disakiti dan di injak-injak harga
dirinya, oleh karenanya terjadilah perang untuk meninggikan kalimat
لا إله إلا الله
Lihatlah,
dengan itu Romawi takut dengan kekuatan Islam, padahal ketika itu Islam baru
muncul semenjak diutusnya Nabi Muhammad Salallahu'alaihissalam. Makanya jangan
coba menyulut peperangan dengan Islam, dengan menghina Allah dan Rasul ataupun
melecehkan Al-Quran, karena Umat Islam yang mempunyai Aqidah yang benar akan
membela Agama Islam sampai titik darah penghabisan. Karena bagi kami mati lebih
baik daripada harus menggadaikan prinsip kepada orang kafir.
Perlu
diketahui Islam lah agama yang benar di muka bumi, selain Agama Islam tidak
akan diterima oleh Allah dan mereka adalah kafir yang di janjikan adzab di
neraka. Dan
Nabi
Salallahu'alaihissalam diutus hanya untuk mendakwahkan Islam (ibadah kepada
Allah dan Jangan berbuat Syirik) tetapi tidak ada paksaan di dalam berdakwah,
apabila diterima alhamdulillah, apabila di tolak maka orang-orang yang menolak
wajib baginya membayar upeti (pajak) untuk keamanan, dan apabila berontak
ketika dakwah diserukan maka umat Islam tidak akan mundur, siap tempur melawan
kaum kafir.
Simple
kan..!
Dalam
Islam itu orang kafir dibagi menjadi tiga tingkat,
1.
Kafir Dzimmi
2.
Kafir Mu'ahad
3.
Kafir Harbi
Nah,
dari ketiga macam kafir itu, hanya kafir harbi yang wajib diperangi, karena
mereka memberontak, mencari gara-gara dll, adapun yang Dzimmi dan Mua'had tetap
dalam penjagaan, karena mereka menepati janji dan membayar upeti (pajak),
bahkan diharamkan bagi umat Islam untuk membunuh nya, dan apabila ada umat
Islam yang membunuhnya maka dia tidak akan mencium baunya surga kata Rasulullah
Salallahu'alaihissalam.
Orang-orang
kafir tidak akan rugi kalau mengikuti aturan Islam, karena Islam adalah agama
yang adil, dibangun pada asas keadilan demi perdamaian manusia. Lihat saja di
Indonesia, rukun-rukun aja kan ! Ya, benar.
Tapi
ketika Islam minoritas, malah orang-orang kafir menindas umat Islam sebagaimana
terjadi saat ini di Rohingya
Jadi
yang radikal itu sebenarnya kafir, bukan Muslim. Sebagaimana pemberitaan di
Media yang tidak bertanggung jawab, adapun individual muslim bisa jadi ada yang
radikal karena pemahamannya yang salah, buakn karena Islam mengajarkan
radikalisme, tapi kafir lebih radikal di muka bumi ini daripada seorang Muslim.
Tapi
Ingat bagi kaum kafir di Indonesia !! Jangan sekali-kali mencari gara-gara dengan
menghina Al-Quran , kalau tidak mau dipenggal lehernya atau di salib ataupun
diusir dari negara tersebut. Itulah hukum Islam yang pantas bagi penghina
Al-Quran bukan malah bebas berkeliaran kemana-mana. Na'udzubillah Min Dzalika.
اللهم أعز الإسلام و المسلمين و أهلك الكفر و المشركين في الدنيا و
الآخرة
27
Muharram 1438 H
0 komentar:
Posting Komentar