Oleh :
Abu Yusuf Akhmad Ja’far
(Mahasiswa
Fakultas Syari’ah Islamiyah Univ. Al-Azhar Kairo, Mesir)
Berlembar-lembar kita tuliskan tentang Mesir dan Al-Azhar memang
belum mewakili apa-apa , tanpa kita menyelam langsung di bumi para nabi ini,
menikmati hiruk pikuk kehidupan di negeri orang . Setelah kita menggambarkan sedikit
tentang negara Mesir dan Al-Azhar tanpa kita sadari respon dari masyarakat
begitu antusias membaca tulisan kami, terlebih lagi oleh para calon
pujangga-pujangga Al-Azhar yang sudah rindu akan ilmu dan peradaban yang lebih
maju.
Semua orang pasti punya impian, yang sudah tentu itu berbeda-beda,
begitu halnya negara kita Indonesia. Negara kita punya impian menjadi negara
yang terdepan baik dari segi ilmu dan ekonomi serta sumber daya yang mempunyai intelektual.
Univ. Al-Azhar mengambil peran untuk mendidik para anak bangsa agar kelak
menjadi pribadi yang berprinsip dan intelek.
Belajar di luar negeri merupakan amanah yang sangat besar, karena masyarakat memandang bahwa lulusan luar negeri lebih jauh jam terbangnya daripada lulusan dalam negeri, meskipun perkara ini bukan menjadi patokan utama. Karena sebenarnya, dimanapun kita belajar kalau disertai dengan kesungguhan maka kita akan mencapai target kita, meskipun di luar dan di dalam negeri. Betapa banyak orang-orang yang belajar di dalam negeri akan tetapi ilmunya sangat luas bahkan mengalahkan para alumni luar negeri. Maka dari itu hal ini menjadi motivasi tersendiri bagi delegasi-delegasi Indonesia di penjuru dunia, agar lebih giat dan sungguh-sungguh dalam belajar.
Hal yang sangat penting, kalian bercita-cita menimba ilmu di Mesir untuk
apa? Apa hanya ingin berbangga diri dihadapan banyak orang , biar terkenal atau
cuma gaya semata !. oleh karenanya perbaiki niat sebelum kita berangkat ke
Mesir, bersihkan niat-niat yang kurang baik. Niatkan bahwa kita menuntut ilmu
hanya mengharap ridha Allah Ta’ala dan mengangkat kejahilan dari diri kita. Satu
hal yang harus tertancap di jiwa kita bahwa menuntut ilmu yang benar itu ialah,
dengan ilmu tersebut kita bisa menjadi insan yang rabbani , semakin takut
kepada Allah dan menjadi pembela kebenaran tanpa mencela sana sini.
Al-Azhar merupakan salah satu Universitas Islam tertua di dunia, lebih
dari 10 abad lamanya berdiri, meskipun belum seperti sistem saat ini. Al-Azhar
terkenal dengan moderatnya, yang tidak mudah membuat statment. Al-Azhar nampak
sudah mendarah daging di hati masyarakat umum di seluruh dunia, terlebih lagi
di Indonesia. Orang-orang awam pun apabila disebut nama Al-Azhar mereka
langsung menjawab : Al-Azhar yang ada di Mesir itu kan ? Ya, betul banget.
Letak Univ. Al-Azhar bukan
hanya di Kairo , akan tetapi tersebar di berbagai provinsi di Mesir. Kalau di
Kairo sendiri Univ. Al-Azhar ada di dua tempat , yaitu di daerah Husain-Darrosah
dan Hay Sadis-Madinat Nasr, jarak keduanya lumayan jauh kalau kita jalan kaki.
Dimanapun tempat kalian kuliah, yang jelas di situ tempat kalian ujian. Untuk
di daerah Darrosah khusus untuk Fakultas Ushuluddin dan Bahasa Arab , sedangkan
di daerah Hay Sadis berbagai macam kuliah umum non-Agama , semisal Fakultas
Kedokteran, Fakultas Perdagangan dll, serta ada juga dalam bidang agama,
seperti Fakultas Syari’ah Islamiyah dan Fakultas Dirosat Islamiyah.
Mahasiswa Indonesia di Mesir kurang lebih sekitar 3000 orang, dan
tidak semua tinggal di asrama Al-Azhar yang bernama Madinat Bu’ust. Dan sisanya
tinggal di rumah-rumah kontrakan seperti halnya rumah kost, dan kebanyak
mahasiswa Indonesia tinggal di kawasan Hay ‘Ashir, jarak dengan kampus lumayan
jauh, antara Hay ‘Ashir ke Darrosah menumpuh perjalanan 1 jam atau bahkan lebih
dengan menggunakan bus kota. Dan jarak Hay ‘Ashir ke Hay Sadis sekitar 30-40
menit dengan menggunakan bis kota juga. Sebagian mahasiswa khususnya jurusan
Ushuluddin dan Bahasa arab mereka banyak tinggal di kawasan darrosah, sehingga
jarak antar rumah mereka dengan kampus hanya di tempuh dengan berjalan kaki.
Angkutan umum yang menjadi favorit kalangan mahasiswa Indonesia
khususnya yaitu bus 80 coret begitulah sapaan akrabnya. Hampir semua mahasiswa
pernah naik bus ini, meskipun banyak bus-bus lain dalam berbagai nomer. Bus 80
coret memiliki rute yang sangat cocok bagi mahasisiwa Indonesia dari kawasan
Hay ‘Ashir ke Darrosah,dan bus ini juga melewati Hay Sadis jadi bisa menuju dua
kampus langsung. Bus ini bertarif relatif murah yaitu 1 pound Mesir, karena
memang tarif bus umum hanya berkisar 1, 2 atau 2,5 pound Mesir. Di samping bus
80 coret , masih banyak bus-bus yang lain yang bisa mengantarkan kita ke tempat
yang kita inginkan. Jadi jangan khawatir masalah kendaraan , kalian bisa
jalan-jalan muter-muter Kairo dengan tarif yang sangat murah.
Berbicara soal uang, mata uang Indonesia adalah Rupiah, sedangkan
mata uang Mesir adalah Pound Mesir (yang biasa disebut junaih) , lantas berapa
rupiah 1 pound Mesir ? untuk saat ini 1 pound Mesir = 1.480 rupiah. Negara kita
memang keren , nominalnya besar tapi nilainya kecil. Tatkala orang mesir
bertanya tentang nilai mata uang 1 pound mesir ke rupiah, maka kita jawab
dengan jawaban di atas , mereka terheran-heran takjub. Karena bagi mereka
mendengan kata-kata seribu ke atas itu sudah banyak sekali. Padahal nilainya
sedikit di Indonesia. Biaya hidup di Mesir relatif murah sebagaimana di
Jakarta, jadi jangan khawatir tidak bisa makan di Mesir. Oh ya !! bagi siapa
saja yang nantinya lolos untuk belajar ke Mesir , tukarkan uang bekal kalian
menjadi dollar, karena di sini tidak ada penukaran rupiah.
Musim dingin dan musim panas, tentunya dua hal yang berbeda.
Siapkan jaket yang tebal dan selimut buat musim dingin, dan siapkan kaos tipis
untuk musim panas. Diantara keduanya ada saatnya perubahan cuaca dari dingin ke
panas atau sebaliknya, dan di saat seperti ini, kekebalan tubuh sangat
berpengaruh untuk menjaga kesehatan, karena badan yang rapuh sangat rentan
terkena penyakit. Maka dari itu siapkan obat-obatan dari Indonesia , karena
obat-obatan di Mesir memiliki dosis yang tinggi, tidak cocok buat orang
Indonesia.
Ngomong-ngomong tentang Mesir, masih banyak sih yang mau di kasih
tahu. Oh ya nih !! asal kalian tahu makanan penduduk Mesir berbeda lho dengan
makanan kita, makanan pokok mereka adalah eiys (seperti roti gitu tapi
agak keras). Dan berbagai macam makanan lagi , tentunya ada yang cocok dengan
lidah kita adapula yang tidak. Dan kalau masalah makanan itu tergantung pribadi
masing-masing, ada sebagian mahasiswa memang dari awal sudah tidak mau dengan
makanan Mesir, dan kebanyakan mereka mencoba untuk beradaptasi sedikit demi
sedikit. Ada perkataan begini “ Siapa yang belum makan fuul, maka dia belum berada
di Mesir” , fuul (seperti pecel) itu makanan mesir yang sangat di minati hampir
seluruh penduduk mesir. Kalau menurut pribadi kami fuul itu tidak enak, bikin
enek. Daripada kita penasaran dengan makanan bangsa lain , siapkan lidah kalian
untuk menyantap makanan bangsa lain, agar lidah kalian mendunia. Agar kalian
tidak canggung tatkala tiba di Mesir , akan kita sebutkan makanan favorit
mahasiswa Indonesia khususnya penulis , diantaranya :
-
Kibda
(hati sapi)
-
Kuftah
(kayak bakso , tapi lebih kecil)
-
To’miyyah
bil Bhaidh ( Gorengan campur telur)
-
Kusyari
(kalau dalam keadaan lapar, makanan ini menjadi menu istimewa)
-
Tojin
(rasanya asem-asem gitu)
-
Arus
bil Laban (Nasi campur susu)
-
Dll.
(Semua makanan ini akan kalian temui tatkala kalian kesini)
Saat kita di Mesir ada hal yang sangat menarik dan membuat kita
jengkel dengan keadaan itu, yaitu budaya menunggu. Asal kita tahu bahwa di
Univ. Al-Azhar dan berbagai intansi lainnya masih menggunakan sistem manual
dalam pemberkasaan, sehingga dengan bayaknya jumlah mahasiswa, waktu yang
dibutuhkan semakin lama, oleh karenanya sebelum kita ke Mesir harus banyak
berlatih tentang kesabaran. Kita ambil contoh dalam pengurusan perpanjang
iqomah (izin tinggal) itu lumayan lama, bisa jadi sebulan baru selesai. Begitu
juga pengurusan hal-hal yang lain, serba ribet dan menantang. Justru yang
seperti ini wahai kalian perindu ilmu akan mendapatkan pengalaman yang sangat
berharga di dalam hidupmu.
Semua orang pasti diuji, semakain besar ujian itu menandakan bahwa
Allah semakin sayang pada hamba tersebut. semakin jauh kalian melangkah semakin besar
ujian yang akan kalian dapat. Semua yang kami sebutkan adalah ujian, yang
membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Dan apabila niat kalian sudah bulat ingin
belajar ke Mesir siapkan mental, karena banyak hal yang akan kamu lewati,
berbagai bentuk kulit akan kalian lihat, berbagai macam pemikiran yang akan
kalian tau, berbagai macam model orang akan kalian temui, siapkan mental dan
prinsip hidup, buat target yang akan
kalian capai selama 4-5 tahun ke depan, karena kalau tidak begitu hidup kalian
akan berantakan , tidak terarah seperti orang bingung. Semoga kalian menjadi
orang-orang yang beruntung, bisa belajar di hadapan para ulama’ dan bisa
melewati segala ujian dan godaan hidup dengan lancar serta hati yang damai.
Semoga bermanfaat goresan tinta yang singkat ini dalam menggambarkan antara
Mesir dan Al-Azhar.
Kairo, 27 April 2016
0 komentar:
Posting Komentar