HOME

Sabtu, 02 Desember 2017

Ku Mencintaimu Wahai Nabiku



Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

Semua orang boleh mengaku cinta, tapi yang mengaplikasikan makna cinta itulah yang mencintai dengan sungguh-sungguh. Diantara bentuk cinta kepadanya :
1. Mencontohnya, mengamalkan sunnahnya,mengikuti perkataan dan perbuatannya serta melakukan perintahnya dan menjauhi larangannya, berakhlak seperti akhlaknya dikala senang maupun duka, dikala lagi semangat maupun saat lagi dilema. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta'ala : 
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Ali Imran : 31)
2. Tunduk patuh terhadap syariat yang di perintahkan beliau, dan tidak mendahulukan hawa nafsu dan kesenangan syahwat. Allah Ta'ala berfirman : 
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung" (QS. Al-Hasyr : 9)
3. Banyak menyebut namanya (dengan bersholawat kepada nya dengan sholawat yang syar'i) , karena jika seseorang mencintai sesuatu maka dia akan banyak menyebut / mengingat sesuatu itu. Allah Ta'ala berfirman : 
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

"Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab : 56)
4. Diantara tanda mencintai beliau adalah mencintai apa saja yang beliau cintai dari Ahli Baitnya, Para Sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta memusuhi siapa saja yang memusuhinya dan benci kepada siapa saja yang benci kepadanya. Karena jika seseorang mencintai seorang maka dia akan suka apa menjadi kesukaannya.
Nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam bersabda :
الله الله في أصحابي، لا تتخذوهم غرضا بعدي، فمن أحبهم فبحبي أحبهم، ومن أبغضهم فببغضي أبغضهم، ومن آذاهم فقد آذاني، ومن أذاني فقد آذى الله، ومن آذى الله فيوشك الله أن يأخذه 
“Bertaqwa-lah kalian kepada Allah terhadap hak-hak sahabatku, jangan jadikan mereka sasaran kata-kata keji setelah aku wafat. Barangsiapa yang mencintai mereka (para sahabat) maka dengan kecintaanku, aku akan mencintai mereka (orang yang mencintai sahabat), dan barangsiapa yang membenci mereka, maka dengan kebencianku, aku akan membenci mereka (orang yang membenci sahabat), dan barangsiapa yang menyakiti mereka maka dia telah menyakiti aku, dan barangsiapa yang telah menyakiti aku, maka dia telah menyakiti Allah, dan barangsiapa yang menyakiti Allah, maka Dia akan memberinya azab.” (HR. At Tirmidzi dan Ahmad)
Beliau juga bersabda : 
الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ [صحيح البخاري ومسلم]

"Kaum Anshar; tidak ada yang mencintai mereka kecuali orang beriman, dan tidak ada yang membenci mereka kecuali orang munafik, maka barangsiapa yang mencintai mereka maka Allah akan mencintainnya, dan barangsiapa yang membenci mereka maka Allah akan membencinya". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ» [صحيح البخاري ومسلم]
"Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshar, dan tanda kemunafikan adalah membenci kaum Anshar". [Sahih Bukhari dan Muslim]
5. Diantaranya tanda-tanda cinta kepadanya : Membenci apa yang dibenci oleh Allah dan Rasulnya dan memusuhi siapa saja yang memusuhinya dan menjauhi siapa saja yang berbuat bid'ah dan menyelisihi sunnahnya serta yang menyelisihi syari'at yang beliau bawa. Allah Ta'ala berfirman : 
لَا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ 
"Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya..." (QS. Al-Mujadalah : 22)
6. Diantara tanda cinta kepada beliau juga yaitu Mencintai Al-Qur'an yang diturunkan kepada beliau, kemudian mencintai Sunnah dan berusah tidak melanggar larangannya.
Sahl bin Abdullah berkata :
" Tanda dalam mencintai Allah adalah mencintai Al-Qur'an, dan tanda mencintai Al-Qur'an adalah mencintai Nabi sallahu alaihi wasallam, dan tanda mencintai Nabi adalah mencintai Sunnah, dan tanda mencintai Sunnah adalah mencintai (Kehidupan) Akhirat , dan tanda mencintai akhirat yaitu membenci (Hiruk pikuk kelalaian) dunia, dan diantara tanda kita membenci Hiruk pikuk kelalaian dunia yaitu dengan tidak menyimpan sesuatu dari dunia kecuali yang akan menjadi bekal untuk kehidupan akhirat." (Disebutkan dalam kitab Asy-Syafa)
Semoga kita senantiasa menjadi orang yang mencintai beliau secara haqiqi bukan hanya pengakuan belaka.
Merujuk ke kitab :
" Al-Bida' Al-Hauliyah karya Syaikh Abdullah At-Tawaijry hal 190-192"
اللهم صل على نبينا و حبيبنا المصطفى محمد صلى الله عليه وسلم

💗💗💗 Abu Yusuf 💗💗💗

Kairo, 12 Rabi'ul Awwal 1439 H

0 komentar:

Posting Komentar