HOME

Sabtu, 02 Desember 2017

Membedah Kitab Syarhus Sunnah Imam Al - Muzani_2




πŸ–‹ Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far

πŸ“™ *Pertemuan_2 : " Sebab Penulisan Kitab Syarh Sunnah Al-Muzany"*
πŸ”–Versi 1 ;
πŸƒPara Ulama dan orang-orang penting waktu itu duduk bersama di suatu majlis di daerah Tabilis - Maroko, mulailah mereka menyebut-nyebut/memuji nama ulama yang berjasa kepada Islam dikala itu seperti : Imam Malik, Imam Syafi'i, Abu Hanifah, Sufyan Ats-Tsaury, Dawud Al-Asfahany, Ishaq bin Rahawai, Ahmad bin Hambal, Imam Al-Muzani.
πŸƒAkan tetapi pada saat mereka menyebut Imam Al-Muzany terjadilah pertentangan yang sangat sengit mengenai sosok Al-Muzany, seolah-olah meragukan kredibilitas beliau.
πŸƒBahkan ada yang berkata : Imam Muzany tidak termasuk Ulama (sebagaimana nama-nama yang sudah disebut sebelumnya).
πŸƒLalu kebanyakan mereka heran dengan perkataan itu, dan bertanya-tanya , kenapa kok bisa beliau dibilang bukan termasuk Ulama?
πŸƒLalu dijawab : Karena aku pernah mendengar Imam Muzany berbicara tentang masalah Taqdir, dan beliau berargumentasi dengan qiyas dan pikirannya, lalu beliau juga bicara tentang masalah Al-Qur'an (Apakah Makhluk apa bukan) tapi beliau diam disitu (Tawaqquf).
πŸ”–Dan dalam versi yang lain ;
πŸƒBanyak orang yang bingung dengan kabar-kabar miring tentang Imam Al-Muzany, sehingga mereka ingin berkumpul dan mendengar langsung sikap beliau untuk mengetahui hakekat aslinya. Maka mereka memutuskan untuk menulis sebuah surat kepada Imam Al-Muzany agar beliau menjelaskan Aqidahnya baik itu yang berkaitan dengan Taqdir, Irja' (Murji'ah) , Sunnah, Al-Qur'an, Al-Ba'st (Hari Kebangkitan dari kubur), An-Nasyr (Hari dihidupkan kembali), Mizan (Timbangan Amal), Shirat (Jembatan antara neraka dan surga ), Masalah Melihat Wajah Allah Pada Hari Kiamat, dll. Dan banyak pertanyaan yang lain, maka Imam Al-Muzany menepis dan menjawab keraguan orang-orang kepada beliau dengan menulis risalah ini yang kita kenal dengan Syarh As-Sunnah Al-Muzany (Yang akan kita kaji di pertemuan berikutnya).
_________________________
Pelajaran dari kisah ini bahwa Tabayyun itu sangat penting, apalagi di zaman sekarang, dimana sangat mudah tersebar segala macam informasi. Terlebih lagi antara para Ulama dan Asatidz, agar senantiasa terjaga jalinan ukhuwah diantara Ahlussunah.
Prinsip kita dalam hidup itu mudah saja, "Meluruskan yang salah, dan mau diluruskan saat salah". Kalau dua hal diatas berat bagi kita maka ada penyakit dalam hati ini, segeralah mengoreksi dengan banyak-banyak istighfar.
πŸ“›Terkadang penyakit zaman sekarang itu, tatkala ada yang meluruskan suatu kesalahan dibilang, " Memecah Belah Umat" , " Sok Benar Sendiri" , " Pemegang Kunci Surga" dll... Hal ini tidak layak keluar dari lisan seorang Thalabul Ilmi, Hendaknya kita juga bisa menerima tehadap kritikan yang ditujukan kepada kita, kalau pun kita mau membantah, maka bantahlah dengan hujjah yang ilmiah, bukan menuduh yang macam-macam sebagaimana hal diatas.
πŸƒDemikian Penjelasan singkat dari sebab penulisan kitab Syarhus Sunnah Imam Al-Muzani secara singkat dan ringkas. Dan akan kita lanjutkan di pertemuan berikutnya tentang Isi kitab. Semoga Allah memberikan kemudahan kepada kita untuk mendulang faidah yang sangat besar dari kitab ini.
Ω†Ψ³Ψ£Ω„ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ Ψ§Ω„ΨΉΨ§ΩΩŠΨ©
________________________
πŸ“šRujukan Utama Penulisan : Kitab Tamamul Minnah 'Ala Syarh Sunnah Al-Muzany karya Syaikhuna Kholid Mahmud Al-Juhany Hafidzahullah Ta'ala dan yang lainnya.
Kairo, 12 Rabi'ul Awwal 1439 H

0 komentar:

Posting Komentar