HOME

Selasa, 03 Januari 2017

SEMUA PUNYA DALIL




Oleh Ustadz DR. Syafiq Riza Basalamah, MA. حفظه الله تعالى

(Alumni Doktoral Universitas Islam Madinah)

              Tidak ada satu sekte sesat di muka bumi ini, yang menisbatkan dirinya kepada Islam, kecuali mereka memiliki dalil.

             Tidak ada satu bid’ah dari bid’ah yang dilakukan melainkan pelakunya mempunyai dalil, dari dhahir-dhahir ayat Al-Qur’an atau Sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam



Tatkala Syi’ah mengajak kepada imamnya yang dua belas, mengkafirkan para shahabat Nabi & istri-istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, menghalalkan mut’ah, merekapun mempersembahkan dalil – dalil kepada ummat

Tatkala Ahmadiyah menyatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah Nabi setelah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam maka merekapun mendatangkan dalil-dalilnya

Tatkala Liberal, menyatakan Al-Qur’an perlu direvisi, Al-Qur’an yang ada sudah tidak sesuai dengan masa kini, homoseks diperbolehkan, pornoaksi & pornografi halal, maka merekapun tidak omong kosong, mereka mendatangkan dalil-dalilnya dari Al-Qur’an & Sunnah yang menguatkan pemahaman mereka

Tatkala sekelompok Shufi Exstrim (;edt), dengan berbagai bid’ah mereka, bahkan sampai ada yang menyatakan Allah dapat menyatu dengan mahluknya, mereka juga menuliskan dalil-dalilnya dalam lembaran-lembaran buku yang banyak

Terus apakah dengan mendatangkan dalil-dalil tersebut, mereka dapat melegalkan ajaran mereka, karena mereka bersandar kepada dalil-dalil dari Al-Qur’an & Sunnah ??

Kalau seperti itu, akan dibawa kemana umat ini, kalau ternyata semuanya memiliki dalil…

Bahkan Orientalis yang mengatakan islam adalah agama bangsa arab, hadits bikinan para ulama’ dll, merekapun juga mendatangkan dalil dari Al-Qur’an & Sunnah
Imam Syatibi berkata;
”Oleh karena itu, tidaklah kamu mendapati salah satu sekte dari sekte-sekte sesat atau tidak satu orangpun yang menyelisihi pendapatmu dalam hukum-hukum, baik itu furu’iah atau yang prinsipil, yang tidak mampu untuk berdalil atas kebenaran mazhabnya dengan dhohir-dhohir dalil…

Bahkan kami mendapati orang-orang fasik yang berdalil dalam perkara" kefasikan dengan dalil-dalil yang ia sandarkan kepada syariat yg suci…
Bahkan orang-orang nashrani menguatkan ajaran mereka dengan Al-Qur’an…
Oleh karena itu selazimnya bagi yang mengkaji suatu dalil syar’i untuk memperhatikan pemahaman orang-orang pertama (para sahabat) & pengamalan mereka dengan dalil itu, karena itu lebih layak untuk menepati kebenaran & lebih lurus dalam berilmu & beramal”.
(Al Muwafaqat 3/288-289).

Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam telah memberikan solusi, tapi kadang berat hati ini untuk mengikutinya, karena sebagian hidup di lingkungan yang sudah turun-temurun meyakini hal itu.. Atau karena termakan tulisan-tulisan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, disamping ilmu agama yang minim.



Apa solusi itu…?

فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ الْمَهْدِيِّيْنَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ

_*“Maka sungguh, siapa yang hidup di antara kalian akan menyaksikan perselisihan yang banyak, maka wajib hendaklah kalian mengikuti Sunnahku & Sunnah Al-Khulafa yg mendapat bimbingan & petunjuk, pegang eratlah Sunnah itu & gigitlah dengan geraham-geraham kalian.”*_

(HR. Imam Abu Dawud no. 4607 & Imam At-Tirmidzi no. 2676)

Maka demi kejayaan Islam

Demi persaudaraan Islam

Saatnya kita kembali kepada Sunnah yang dipahami oleh Para Sahabat & Ulama' Rabbani (;edt)







Dalam urusan agama, cukuplah kita mengamalkan apa yang mereka amalkan. Yang tidak, ya tidak perlu dibahas, tidak perlu dibikin ruwet.

Kita terus meniti jalan mereka, sampai kita berjumpa dengan Allah

Insya Allah kita akan dihimpun bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam & para sahabatnya


آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ..



0 komentar:

Posting Komentar