HOME

Selasa, 28 Desember 2021

Tahdzir terhadap Jamaah Tabligh - Part 1

 




Oleh : Syaikh Prof. Dr. Shalih bin Saad As-Suhaimy dan Syaikh Prof. Dr. Ali bin Ghazii At-Tuwaijiri Hafidzahumallahu Ta'ala

Kajian Hari Ahad 23 Jumadil Ula 1443 H, Ba'da Magrib - Selesai di Masjid Quba, Kota Madinah


✍️ Ringkasan oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc Hafidzahullahu Ta'ala

Ada 4 pokok pembahasan dalam hal ini,
A. Wajibnya berpegang teguh terhadap Jamaah kaum muslimin dan menjauhi segala bentuk perpecahan
لزوم جماعة المسلمين و بعد عن الاختلاف و الفرقة
B. Penjelasan tentang Manhaj Jamaah Tabligh dalam tinjauan syariat
بيان منهج جماعة التبليغ في ميزان الشرع
C. Penjelasan tentang bahaya kesesatan Jamaah Tabligh
بيان خطر ضلالات جماعة التبليغ
D. Beberapa perkataan Ahli Ilmu tentang Jamaah Tabligh
ذكر أقوال أهل العلم في هذه الجماعة

4 Pokok ini akan dijelaskan bergantian oleh kedua Syaikh di atas, berikut ini ringkasannya :
✅ Pokok Pertama

Dijelaskan oleh Syaikh Prof. Dr. Shalih As-Suhaimy Hafidzahullahu Ta'ala
Beliau menjelaskan 3 point penting

1. Apakah Islam itu satu atau beragam?
Yang benar bahwasanya Islam itu Satu, tidak beragam.
الحق، أن الإسلام جماعة واحدة لا جماعات
و فرقة واحدة لا فرق
و منهج واحد لا مناهج
و حزب واحد لا أحزاب
و طائفة واحدة لا طوائف
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam menyebutkan tentang perpecahan umat,
اِفْتَرَقَ الْيَهُوْدُ عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً، وَتَفَرَّقَتِ النَّصَارَى عَلَى إِحْدَى أَوْ ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِيْ عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِيْنَ فِرْقَةً ، كُلُّهَا فِي النَّارِ إِلاَّ وَاحِدَةً؛ وَهِيَ الْجَمَاعَةُ
‘Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan ummatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan, yang semuanya berada di Neraka, kecuali satu golongan, yakni “al-Jama’ah.” dalam redaksi lain
مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِيْ.
Apa yang aku dan para Shahabatku berada di atasnya.’”
Telah salah jika ada yang mengira bahwa Islam itu membutuhkan kelompok-kelompok, Sebagaimana kelompok yang menyimpang dalam pembahasan kita, yaitu Jamaah Tabligh, atau Ikhwanul Muslimin, begitu juga dengan Sururiyah dan yang lainnya.

2. Bahaya Berkelompok-kelompok
خطورة تعدد الجماعات
Sebuah perkataan yang bathil
نجتمع فيما اتفقنا عليه و يعذر يعضنا بعضا فيما اختلفنا فيه
"Berkumpul pada hal yang disepakati, dan saling memberi udzur terhadap yang diperselisihkan"
Artinya : Tidak mengapa kamu Syiah, Sufi, Salafi, Bukan Salafi, Batiniyyun, Ahmadiyah (saling bergandengan tangan)
Ada hal yang menarik yang disampaikan oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala puluhan tahun lalu, ketika seminar di Universitas Islam Madinah membahas suatu tema
"الحكم على الشيء فرع عن تصوره"
Ketika itu sedang membantah perkataan Tokoh Ikhwanul Muflisin Kuwait yaitu Ismail As-Sathy
من الذي قال لك أن لله يدا
"Siapa yang mengatakan kepadamu bahwa Allah memiliki tangan?"
Lalu dibantah habis oleh Syaikh Aman Al-Jami Rahimahullah Ta'ala
(Setelah disebutkan nama Ismail As-Sathy maka 1/3 peserta seminar keluar meninggalkan ruangan (karena mungkin fansnya), Sebagaimana Syaithan kabur jika mendengarkan adzan)
Di akhir seminar Syaikh memberi sebuah permisalan yang hampir mirip dengan yang dikatakan Syaikh Al-Albani Rahimahullah Ta'ala yang maknanya kurang lebih begini, bahwa Kaidah Ikhwan Muslimin itu:
كَتِّلْ و جَمِّعْ، ثم رَبِّ
"Kumpulkan dan satukan lalu didik"
Adapun Kaidah Ahlussunnah
صف، و نق، ثم رب
"Satukan barisan (di atas Tauhid) , bersihkan segala bentuk penyimpangan, lalu didik"
Permisalan 2 orang yang sama-sama membangun sebuah masjid, maka orang pertama mengatakan;
Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, akan tetapi janganlah masuk untuk sholat terlebih dahulu kecuali mukmin, baik dan suci dari hadats akbar wa ashghor.
Adapun orang kedua mengatakan;
Aku telah membangun masjid, maka silahkan sholat disini, semua boleh masuk untuk sholat disini, meskipun mu'tazilah, asy'ari, rofidhoh, bitiniyyah, orang haid, orang nifas, orang yang sudah bercusi ataupun tidak dll.
Mana yang lebih berhak untuk diikuti? Silahkan dijawab jika kalian orang-orang yang cerdas.


3. Dalil-dalil dari Kitab dan Sunnah akan wajibnya berpegang teguh dengan Jamaah kaum muslimin


✅ Al-Qur'an

Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. [Ali Imran/3: 103]
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَتَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِه ذَالِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ ِ
Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai-beraikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertakwa. [al An’am/6 :153]

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَجِيْبُوْا لِلّٰهِ وَلِلرَّسُوْلِ اِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيْكُمْۚ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ يَحُوْلُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهٖ وَاَنَّهٗٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.[al-Anfal :24]
ولا يزالون مختلفين إلا من رحم ربك
“... Akan tetapi, mereka senantiasa berselisih (baik dalam agama, keyakinan, pendapat dan madzhab), kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Robb-mu... .” (QS. Hud: 118-119)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian kalau kau berlainan Pendapat wacana sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), kalau kau benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya." (QS. An-Nisa’: 59)

وأطيعوا الله ورسوله ولا تنازعوا فتفشلوا وتذهب ريحكم واصبروا إن الله مع الصابرين.
“Taatilah kamu sekalian perintah Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berselisih. Kalau kamu berselisih, maka niscaya kalian akan lemah dan akan hilanglah kekuatan kalian. Dan hendaklah kamu sekalian bersabar; sungguh Allah itu bersama orang-orang yang bersabar.” (al-Anfal : 46)

وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
"Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat" (Ali Imran : 105)
وَلَا تَكُوْنُوْا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. مِنَ الَّذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُوْنَ.
“.... Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka.” (Q.S. Ar-Ruum : 31-32).

✅Hadist
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا.....
“Sesungguhnya Allah meridhoi kamu tiga perkara dan membenci kamu tiga perkara ; Dia meridhoi kamu apabila kamu beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan sesuatu kepada-Nya, dan apabila kamu berpegang teguh kepada tali Allah semua dan kamu tidak berpecah-belah.... ” [HR Muslim]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَلَعَ يَدًا مِنْ طَاعَةٍ لَقِيَ اللَّهَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا حُجَّةَ لَهُ وَمَنْ مَاتَ وَلَيْسَ فِي عُنُقِهِ بَيْعَةٌ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً
“Barang siapa yang melepaskan tangan dari ketaatan, maka ia akan menjumpai Allah pada hari kiamat dalam keadaan tidak memiliki hujjah, dan barang siapa yang mati, sedangkan di pundaknya tidak terdapat baiat, maka ia telah mati seperti kematian jahiliah.”(HR. Muslim).
Hadits yang semakna dengan redaksi berikut ini banyak sekali,
عليكم بالجماعة فإن يد الله مع الجماعة
“Kalian harus selalu bersama Al Jama’ah karena tangan Alloh itu menyertai Al jama’ah.”
فَعَلَيْكُمْ بِالجَمَاعَةِ ، فَإنَّمَا يَأْكُلُ الذِّئْبُ مِنَ الغَنَمِ القَاصِيَة
Maka haruslah bagi kalian untuk berjamaah, sebab serigala hanya akan memakan domba yang jauh dari kawannya.’” [HR. Abu Dawud]
Beliau juga bersabda :
ثَلَاثٌ لَا يُغِلُّ عَلَيْهِنَّ قَلْبُ مُسْلِمٍ إِخْلَاصُ الْعَمَلِ لِلَّهِ وَمُنَاصَحَةُ أَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَلُزُومُ جَمَاعَتِهِمْ فَإِنَّ الدَّعْوَةَ تُحِيطُ مِنْ وَرَائِهِمْ
Artinya: “Tiga hal yang tidak akan dibenci oleh hati seorang muslim:
1. Mengikhlaskan amalan karena Allah,
2. Menasehati pemerintah kaum muslimin,
3. Menetapi jama’ah kaum muslimin,
Karena sesungguhnya mendoakan pemerintah kaum muslimin akan menjadi pagar yang melindungi dari belakang mereka.”
[HR. At-Tirmidzi]

✅Atsar
Umar bin Al-Khattab Radhiyallahu anhu berkata :
لا إسلام الا بجماعة ولا جماعة الا بإمارة ولا إمارة إلا بطاعة
”Sesungguhnya tidak akan tegak agama Islam kecuali dengan jama’ah. Dan tidak akan tegak jama’ah kecuali dengan pemerintahan, dan tidak akan tegak pemerintahan kecuali dengan ketaatan”.
Keshohihannya diperselisihkan oleh para ulama.
Banyak sekali dalil-dalil yang lain, bisa dirujuk di kitab-kitab hadits, baik shahihan ataupun kutub sunan dan yang lainnya.


Bersambung.....

0 komentar:

Posting Komentar