Oleh
: Abu Yusuf Akhmad Ja’far
(Mahasiswa
Al-Azhar University of Cairo)
Sebagaimana
yang telah di jelaskan di atas bahwa salah satu dari macam-macam kalam adalah
isim, oleh karenanya di sini akan lebih diperinci sebagai berikut,
A. Makna Isim
·
Makna isim ada 2 : Secara bahasa dan
Istilah.
·
Makna secara bahasa : Sesuatu yang
menunjukkan suatu nama.
·
Makna secara istilah : Kalimat yang
menunjukkan makna pada dirinya sendiri dan tidak di iringi oleh waktu.
·
Misal :
مُحَمَّدٌ ، نَهْرٌ ، تُفَّاحَةُ ، أَسَدٌ
B. Tanda-tanda Isim ( علامات الاسم )
a. Bisa di kasrah / Jar
·
Jar
/ khafdh secara bahasa adalah lawan dari tinggi
(yaitu rendah).
·
Sedangkan
menurut istilah ulama’ nahwu suatu istilah bagi harakat kasrah (ـِ) yang terjadi karena adanya amil (yang menyebabkan jar/khafd) atau
yang menggantikan harakat kasroh, seperti
Ya’ ي)) dan Fathah (ـَ).
·
Misal
: مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ
Kasroh
dalam kalimat di atas berada pada huruf د yang
bertanda merah, dengan adanya amil (yang menyebabkan huruf د berharakat kasroh ) yaitu
Ba’.
b. Bisa di tanwin
·
Tanwin
secara bahasa ialah mengeluarkan suara (تَصْوِيْتٌ)
·
Sedangkan menurut istilah Nun yang di
sukun yang berada di akhir isim atau di akhir
sebuah kalimat secara lafadz (di lafadzkan) bukan penulisan, hanya di tambah
di akhir kalimat harakat yang semisal
pada harakat (ـَـِـُ) menjadi (ـًـٍـٌ) .
·
Misal
: هَذَا كِتَابٌ
c. Bisa di masuki (ال)
Misal : المَسْجِدُ واسعٌ
d. Bisa di masuki huruf jar
Misal :ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى
المَسْجِدِ
Dari
tanda-tanda di atas bisa di simpulkan bahwa setiap kata yang bisa di masuki
oleh tanda-tanda di atas maka itu adalah isim.
0 komentar:
Posting Komentar