HOME

Rabu, 16 Desember 2015

BAB ISIM




Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja’far
(Mahasiswa Al-Azhar University of Cairo)  



     Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas bahwa salah satu dari macam-macam kalam adalah isim, oleh karenanya di sini akan lebih diperinci sebagai berikut,

A.  Makna Isim
·         Makna isim ada 2 : Secara bahasa dan Istilah.
·         Makna secara bahasa : Sesuatu yang menunjukkan suatu nama.
·         Makna secara istilah : Kalimat yang menunjukkan makna pada dirinya sendiri dan tidak di iringi oleh waktu.
·         Misal :  مُحَمَّدٌ ، نَهْرٌ ، تُفَّاحَةُ ، أَسَدٌ

B.  Tanda-tanda Isim  ( علامات الاسم )
a.       Bisa di kasrah / Jar
·         Jar / khafdh secara bahasa adalah lawan dari tinggi  (yaitu rendah). 
·         Sedangkan menurut istilah ulama’ nahwu suatu istilah bagi harakat kasrah (ـِ) yang terjadi karena adanya amil (yang menyebabkan jar/khafd) atau yang menggantikan harakat kasroh, seperti  Ya’ ي))  dan  Fathah (ـَ).             
·         Misal :  مَرَرْتُ بِمُحَمَّدٍ
Kasroh dalam kalimat di atas  berada pada huruf د yang bertanda merah, dengan adanya amil (yang menyebabkan huruf د berharakat kasroh ) yaitu Ba’.
b.      Bisa di tanwin
·         Tanwin secara bahasa ialah mengeluarkan suara (تَصْوِيْتٌ)
·         Sedangkan menurut istilah Nun yang di sukun  yang berada di akhir isim atau di akhir sebuah kalimat secara lafadz (di lafadzkan) bukan penulisan, hanya di tambah di  akhir kalimat harakat yang semisal pada harakat (ـَـِـُ) menjadi (ـًـٍـٌ) .
·         Misal : هَذَا كِتَابٌ
c.       Bisa di masuki (ال)
Misal :  المَسْجِدُ واسعٌ
d.      Bisa di masuki huruf jar
Misal :ذَهَبَ أَحْمَدُ إِلَى المَسْجِدِ


Dari tanda-tanda di atas bisa di simpulkan bahwa setiap kata yang bisa di masuki oleh tanda-tanda di atas maka itu adalah isim.

0 komentar:

Posting Komentar