Tadi malam banyak cerita dengan Guru kami Ust. Dr. (C) Ariful Bahri Hafidzahullahu Ta'ala, salah satunya tentang Syaikh Abdurozzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Hafidzahullahu Ta'ala.
Berawal kami ingin sekali mengundang beliau untuk memberikan kuliah umum di Multaqo Duat (khusus Dai), maka kami sampaikan ke asisten beliau, namun katanya jadwalnya sudah penuh.
Maka Kami bertanya tentang jadwal Syaikh Abdurozzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Hafidzahullahu Ta'ala dalam kesehariannya kepada Ust. Ariful Bahri yang sudah hampir 13/14 Tahun di Kota Madinah.
Maka ust. Ariful dengan semangat cerita tentang Syaikh Abdurozzaq bin Abdul Muhsin Al Abbad Hafidzahullahu Ta'ala, awal kali beliau bercerita tentang karakter Syaikh, bahwa beliau orangnya disiplin dan tidak suka molor. Janji hari ini ya hari ini, jam segini ya jam segini. Masya Allah
Pernah suatu ketika beliau ditunjuk sebagai dekan fakultas, peraturan beliau sangat ketat, tidak boleh ada yang terlambat, gerbang sudah ditutup sehingga jika ada yang terlambat tidak boleh masuk. Maka sebagian dosen lain atau mahasiswa melaporkan hal ini kepada Rektor Universitas Islam Madinah, yang tidak lain adalah ayah beliau sendiri ketika itu. Yaitu Syaikh Abdul Muhsin Al Abbad Hafidzahullahu Ta'ala.
Lalu beliau dinasehati agar tidak terlalu ketat, karena barangkali ada yang memiliki udzur syari dan pertimbangan lainnya. Subhanallahu, indahnya bapak dan anak sama-sama ulama besar Kota Madinah.
Selain juga Akhlak beliau yang menawan, diakui oleh orang-orang yang pernah berjumpa beliau, meskipun hanya berjumpa saja, apalagi yang sudah muamalah lebih dalam dengan beliau.
Kalau hari-hari biasa, yaitu bukan hari libur maka kesibukan beliau adalah ngisi pengajian di Masjid Nabawi Habis Subuh, siangnya baca atau menulis.
Kalau hari libur, Jumat/Sabtu maka beliau bekerja merawat kebun beliau, menginap disana. Karena cukup jauh dari kediaman beliau, sekitar 70 km.
Bukan hanya kebun disana, ada berbagai macam ternak, ayam, kuda dan lain sebagainya.
Ketika Berkebun itu beliau manfaatkan juga untuk olahraga sehingga badan beliau terlihat masih muda. Padahal secara usia sudah 60 tahun.
Ust. Ariful pernah beberapa kali diajak ke kebun beliau, tentu ya disuruh kerja bareng-bareng bersihkan kebun dan ternaknya. Disana Syaikh banyak bercerita tentang buah kurma sangat ajib sekali, begitu juga tentang ternak beliau. Seakan-akan beliau adalah guru Biologi.
Ajibnya lagi bukan hanya beliau, namun beliau ajak anak, menantu beliau untuk turut membantu bekerja di Kebun.
Tarbiyah itu ada kalanya bukan hanya bersama Kitab, tapi ada juga dengan kerja nyata.
لا أزكي على الله Ø£Øدا
Semoga bermanfaat sedikit kisah ini, tentu bagi kami pribadi agar semakin rajin dan disiplin dalam waktu.
Intinya ada waktu untuk tubuh kita beristirahat dari aktivitas sehari-hari menuju aktifitas yang menyegarkan dan tentunya bermanfaat dunia akhirat.
Kota Madinah, 13 Jumadil Ula 1443 H
Abu Yusuf Akhmad Ja'far, Lc
0 komentar:
Posting Komentar