HOME

Rabu, 22 Februari 2017

Kajian Kitab Ushul At-Tsalatsah-14


Oleh : Abu Yusuf Akhmad Ja’far

Muqoddimah

الحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ ، كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَ يَرْضَى ، وَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ
قَالَ اللهُ تَعَالَى : يَآيُّهَا الذِّيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَ لَا تَمُوْتُوْنَ إِلَّا وَ أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
وَ إِنَّ أَصْدَقَ الحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ تَعَالَى ، وَ خيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ النَّبِيِّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ، وَ شَرَّ الأُمُوْرِ مُحْدَثَاتِهَا فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَاتِ بِدْعَةٍ وَ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٍ
أمَّا بَعْدُ ،
Puji Syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala limpahan Rahmat dan kurnia-Nya, sehingga kita bias tetap berada di atas keimanan dan Islam sampai saat ini, dan juga masih diberi kesempatan untuk mengkaji Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Salallahu ‘alaihissalam sesuai dengan pemahaman para sahabat Nabi Radiyallahu ‘anhum.

Iman kepada Hari Kebangkitan

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab berkata :
و الناس إذا ماتوا يبعثون
Arti :
Manusia apabila sudah meninggal maka nanti akan di bangkitkan lagi, Dalilnya adalah firman Allah Ta’ala :
ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻭَﻓِﻴﻬَﺎ ﻧُﻌِﻴﺪُﻛُﻢْ ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ ﺗَﺎﺭَﺓً ﺃُﺧْﺮَﻯ
Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kalian dan kepadanya Kami akan mengembalikan kalian dan darinya Kami akan mengeluarkan kalian pada saat yang lain.( Qs: Thaha: 55)
Allah Ta’ala berfirman :
وَاللَّهُ أَنْبَتَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ نَبَاتًا (17) ثُمَّ يُعِيدُكُمْ فِيهَا وَيُخْرِجُكُمْ إِخْرَاجًا
Dan Allah menumbuhkan kamu dari tanah dengan sebaik-baiknya, (17) kemudian Dia mengembalikan kamu ke dalam tanah dan mengeluarkan kamu (daripadanya pada hari kiamat) dengan sebenar-benarnya.(QS. Nuh : 17-18)

Kemudian Syaikh melanjutkan perkataannya setelah membawakan dalil diatas, bahwa manusia setelah dibangkitkan maka akan dihisab (dihitung) amalannya, baik itu yang amalan besar maupun amalan paling kecil, setelah itu akan dibalas sesuai amalannya masing-masing. Allah Ta’ala berfirman :
وَلِلَّهِ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ لِيَجْزِيَ الَّذِينَ أَسَاءُوا بِمَا عَمِلُوا وَيَجْزِيَ الَّذِينَ أَحْسَنُوا بِالْحُسْنَى
“Dan hanya kepunyaan Allah-lah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi supaya Dia memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat terhadap apa yang telah mereka kerjakan dan memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik dengan pahala yang lebih baik (surga)”(QS. An-Najm : 31)
Syaikh Shaleh Fauzan mengatakan dalam syarahnya bahwa macam-macam manusia pada hari kiamat nanti :
    1.      Orang-orang yang masuk surga tanpa hisab dan adzab. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Muhammad salallahu ‘alaihissalam :
السَّبْعِيْنَ أَلْفًا الذِّيْنَ يَدْخُلُوْنَ الجَنَّةَ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Ada dari umat Nabi Muhammad 70 ribu yang masuk surga tanpa hisab ” (HR. Bukhari dan Muslim)
    2.      Ada orang yang dihisab dengan hisab yang ringan tanpa ada perdebatan (Munaqasah) ini termasuk orang-orang yang bahagia. Allah berfirman :
فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَىٰ أَهْلِهِ مَسْرُورًا
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, (7) maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, (8) dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (QS. Al-Insyiqaq: 7-9)
    3.      Ada yang dihisab dengan hisab yang berat, ada munaqasah (perdebatan) di dalamnya, dan posisi seperti  ini berada di dalam ancaman, Nabi salallahu ‘alaihissalam :
مَنْ نُوْقِشَ الحِسَابُ عُذِبَ
“Barangsiapa yang melalui perdebatan dalam hisabnya maka (dia terancam ) untuk di adzab” (HR. Bukhari Muslim).[1]

Semoga kita termasuk golongan yang pertama atau yang kedua. Tentunya untuk mencapai itu semua harus berjuang dari sekarang untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Para Ulama berselisih mengenai orang-orang kafir, apakah mereka akan dihisab ?
Sebagian ada yang mengatakan tidak dihisab, karena mereka tidak mempunyai kebaikan jadi langsung dilempar ke neraka. Sebagian yang lain mengatakan mengatakan bahwa mereka juga dihisab dengan hisab catatan saja yaitu tentang amalan mereka, kekafiran mereka dan penyimpangan yang lainnya kemudian baru dimasukkan neraka. [2] komentar kami, dihisab atau tidaknya orang kafir yang penting kita harus yakin bahwa mereka kekal dineraka kalau mereka mati diatas kekafirannya sehingga belum sempat beratubat. Allah Ta’ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَظَلَمُوا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ طَرِيقًا (168) إِلَّا طَرِيقَ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ وَكَانَ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا
 “Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan dholim tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala dan tidak akan mendapat petunjuk-Nya. Kecuali petunjuk untuk memasuki jahannam dimana mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya, yang demikian itu adalah perkara yang mudah bagi Allah Ta’ala” (QS. An-Nisa’ 168-169).

Kemudian Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab melanjutkan perkataannya : Barangsiapa yang sengaja mengingkari perkara ini yaitu hari kebangkitan maka dia telah keluar dari Islam
. Allah Ta’ala berfirman :
زَعَمَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنْ لَنْ يُبْعَثُوا ۚقُلْ بَلَىٰ وَرَبِّي لَتُبْعَثُنَّ ثُمَّ لَتُنَبَّؤُنَّ بِمَا عَمِلْتُمْ ۚوَذَٰلِكَ عَلَى الَّهِ يَسِير
“Orang-orang yang kafir mengatakan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dibangkitkan. Katakanlah: "Memang, demi Tuhanku, benar-benar kamu akan dibangkitkan, kemudian akan diberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan". Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.(QS. At-Taghabun : 7)
 
Syiakh Shaleh Al-Fauzan menjelaskan bahwa kita tidak cukup mengimani adanya kematian, karena orang-orang kafir, ateis dan orang-orang munafik pun tahu bahwa dirinya akan mati, yang jadi permasalahan itu kejadian setelah mati itu. Kejadian setelah mati inilah yang sering terjadi perdebatan antara orang-orang kafir dan orang-orang mukmin yaitu kembalinya jasad yang telah menjadi tulang-belulang dan ditiupkan ruh padanya untuk berjalan menuju padang mahsyar, karena untuk hal demikian sangat mudah bagi Allah. Coba perhatikan firman Allah Ta’ala :
يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعًا كَأَنَّهُمْ إِلَىٰ نُصُبٍ يُوفِضُونَ
“(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia),(QS. Al-Ma’arij : 43).[3]

Demikian Penjelasan Kajian kita mengenai Syarh kitab Tsalatsatu Al-Ushul 14. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita serta menambah pengetahuan kita tentnag Islam. Wallahu ‘Alam.





[1] Lihat Syarh Ushul At-Tsalatsah oleh Syaikh Shaleh Fauzan, hal 170
[2]  Ibid;
[3] Lihat Syarh Al-Ushul At-Tsalatsah oleh Syaikh Shaleh Fauzan, hal 180 

0 komentar:

Posting Komentar